5C Marketing, Analisa dan Pengertiannya

Agus Octa

MARKETING ANALYSIS MODEL

5C marketing adalah salah satu teknik analisis situasi yang sering digunakan untuk membantu perusahaan, busines owner atau pemasar membuat keputusan.

5C marketing adalah singkatan dari Company (perusahaan), Customer (pelanggan), Competitor (pesaing), Colaborator (Kolaborator), dan Climate (Iklim atau lingkungan).

Jadi analisis 5C marketing ini akan membantu kita mengevaluasi faktor-faktor terpenting yang ada dalam bisnis kita, dan mengidentifikasi apa yang sudah berjalan dengan baik dan apa yang belum,

Untuk kemudian kita bisa membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan data dan informasi dari analisa lima komponen terpenting tersebut.

Analisis 5C marketing adalah salah satu model analisis situasional yang cukup populer karena efektivitas dan kesederhanaannya.

Analisis 5C marketing ini sangat cocok dan merupakan pilihan yang sangat baik untuk usaha kecil dan menengah (UKM / UMKM).

Sebuah bisnis atau perusahaan sebaiknya menjalankan analisis 5C marketing ini minimal satu kali per tahun.

Proses analisa ini tidak memakan waktu lama, dan akan membantu kita tetap mengetahui faktor utama dan terpenting yang mempengaruhi bisnis kita.

Analisis 5C marketing adalah salah satu dari keluarga model analisis situasional, sama dengan SWOT –  Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats – yang banyak digunakan untuk analisis situasi pemasaran dan bisnis.

5c of Marketing Model

Pengertian 5C Marketing

5C marketing adalah sebuah alat analisis situasi dan kerangka kerja analisis, yang  bisa kita gunakan untuk memberi tahu kita tentang kekuatan dan kelemahan pemasaran, merek, produk atau bisnis kita.

Secara keseluruhan, untuk memiliki strategi bisnis dan pemasaran yang baik, ada lima komponen dasar yang harus diperhatikan dengan benar, yaitu :

  • Company (perusahaan)
  • Customer (pelanggan)
  • Competitor (pesaing)
  • Collaborator (kolaborator)
  • Climate (iklim)

Sama dengan analisis SWOT,  analisis 5C marketing membantu para profesional membuat keputusan yang lebih tepat dan membuat strategi pemasaran yang lebih baik.

Sebuah strategi pemasaran hanya akan ada ketika sebuah perusahaan menggabungkan semua tujuan dan sasaran menjadi satu rencana.

Saat berada di pasar, kita harus memahami pelanggan, lingkungan, dan kemampuannya, perusahaan harus dapat meramalkan semua trennya di pasar perusahaan.

Nah, pada kondisi inilah, analisis 5C marketing mulai bekerja, dengan menganalisis lebih lanjut faktor l mikro dan makro sebuah bisnis.

Sekarang mari kita bahas lebih dalam mengenai 5C marketing ini dan memahami bagaimana mereka melayani segmen pasar yang berbeda serta mengoptimalkan kinerja dan konversi keputusan pemasaran.

#1 : Company (Perusahaan)

Komponen ini melibatkan analisis lini produk, budaya, tujuan, dan citra perusahaan di pasar.

Seseorang juga dapat mempertimbangkan teknologi dan pengalaman perusahaan.

Analisis pemasaran ini bertujuan untuk melihat apakah perusahaan berada pada posisi terbaik di pasar atau tidak dan apakah dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

Untuk menganalisis perusahaan, seseorang dapat membuat daftar poin-poin berikut tentang perusahaan mereka :

  • Apa saja lini dan jenis produk utama yang dijual perusahaan, buat daftarnya.
  • Apa saja keunggulan kompetitif yang dimiliki produk dan merek perusahaan.
  • Apakah produk kita berbeda dengan produk pesaing? Dalam hal perbedaan tersebut?
  • Apa yang membuat produk dan merek saya unik atau mudah diingat?
  • Apa yang dilakukan bisnis saya dengan lebih baik daripada pesaing?
  • Dalam hal apa yang bisnis lebih buruk daripada pesaing?
  • Bagaimana pelanggan saya melihat bisnis saya saat ini?
  • Apa tujuan jangka pendek dan panjang perusahaan, setidaknya dalam 1, 3,  5 tahun mendatang?
  • Jika ada dana investasi, kemana atau dimana dana tersebut akan saya investasikan?
  • Jika saya tiba-tiba harus memotong anggaran saya sebesar 10%, di mana saya akan melakukan pemotongan itu?

Jika kita merasa beberapa pertanyaan ini sulit untuk dijawab, pertimbangkan untuk memulai dengan analisis SWOT yang lebih sederhana.

Juga sangat penting untuk bersikap terbuka dan jujur ​​selama proses ini, terutama tentang kelemahan kita dan di mana pesaing kita lebih unggul.

Setelah kita menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, luangkan waktu sejenak dan tanyakan pada diri kita, perhatikan kembali jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Apakah ada cara di mana kita berharap bisa menjawab secara berbeda?

Jika demikian, catat apa jawaban kita yang paling tepat – ini adalah cara yang bagus untuk menciptakan tujuan jangka pendek dan jangka panjang untuk perusahaan kita.

#2 : Customer (Pelanggan)

Pelanggan adalah jiwa dari bisnis yang kita jalankan, jadi penting untuk mengidentifikasi pelanggan dan memahami kebutuhan mereka serta meningkatkan kepuasan pelanggan kita.

Untuk bertahan dalam persaingan pasar, kita perlu menganalisis pelanggan dan apa yang membuat mereka membeli produk merek kita.

“Dengan memahami pelanggan kita, kita akan dapat lebih siap dalam berbagai aktivitas pemasaran, memberikan promosi ke audiens yang tepat dan paham bahasa serta citra yang sesuai pelanggan potensial kita”.

Distribusi Pemasaran

Jika kita dapat memahami pelanggan kita, apa yang mereka butuhkan, dan seberapa banyak produk kita bisa memenuhi kebutuhan mereka, maka produk merek kita akan jauh lebih efektif dalam memberikan produk yang ingin dibeli pelanggan kita (dan tentunya terus membeli).

Kita juga akan lebih siap dalam hal upaya pemasaran kita, kita tidak hanya akan mempromosikan produk kita ke audiens yang tepat, kita juga akan tahu bahasa dan citra apa yang sesuai dengan pelanggan potensial kita.

Jika Anda berencana untuk menargetkan beberapa segmen pemasaran pasar, coba pertimbangkan poin-poin ini.

  • Seperti apa pelanggan ideal untuk produk kita?
  • Siapa audiens atau target market produk kita?
  • Siapa yang saat ini membeli produk kita?
  • Jenis produk apa yang paling banyak dibeli dan paling jarang dibeli?
  • Produk dan merek apa yang paling banyak mendapat ulasan baik, buruk dan yang jarang / tidak pernah diulas? (media)
  • Bagaimana reaksi pelanggan / audiens kita terhadap website, produk dan merek kita? halaman mana yang paling banyak dikunjungi?
  • Bagaimana pelanggan kita menemukan situs atau produk kita?
  • Apakah audiens kita secara keseluruhan bertambah atau berkurang?
  • Berapa banyak pembelian berulang yang dilakukan pelanggan kita? Seberapa penting pembelian berulang untuk model bisnis kita?
  • Promosi atau kampanye apa yang paling efektif dalam mendorong penjualan di masa lalu?
  • Apakah ada musim atau tren dalam pembelian pelanggan?
  • Apa yang menjadikan motivasi pelanggan kita untuk membeli? Apakah harga / diskon, kualitas, kenyamanan, manfaat,  produk yang unik, dan lainnya?
  • Bagaimana cara pelanggan kita mendapatkan informasi lebih lanjut tentang produk kita?
  • Saluran komunikasi apa yang bisa menghubungkan kita dengan pelanggan kita lebih baik?
  • Apa saja keluhan pelanggan yang paling umum?
  • Apa feedback positif yang mengenai produk, merek, perusahaan yang kita miliki?

Tujuan dari pertanyaan-pertanyaan ini adalah untuk memahami pelanggan kita, perilaku mereka, dan motivasi yang mendasari mereka.

Gunakan setiap sumber umpan balik pelanggan yang kita inginkan untuk membantu kita membentuk jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, dan pastikan untuk merevisi analisis pelanggan kita sesering mungkin saat kita mempelajari lebih lanjut tentang mereka atau saat audiens target kita berubah.

Saat kita mentargetkan pelanggan, ada tiga tahapan yang bisa kita lakukan, yaitu :

  • Total Available Market (TAM)
  • Serviceable Available Market (SAM)
  • Serviceable Obtainable Market (SOM)

Total available market (TAM) adalah segmen yang paling luas, di mana mereka adalah pasar yang tersedia yang mungkin menginginkan produk merek kita.

Serviceable available market (SAM) adalah bagian dari TAM yang yang mungkin untuk bisa kita jangkau dengan baik, atau dengan kata lain mereka adalah market yang potensial untuk produk, merek atau bisnis kita.

Serviceable obtainable market (SOM) adalah subsegmen pasar yang lebih kecil, lebih spesifik dan sangat sesuai dengan produk, merek atau bisnis yang kita miliki.

#3 : Competitor (Pesaing)

Jika kita ingin bisa bertahan di pasar yang kompetitif, penting untuk mengetahui dengan siapa kita bersaing.

Kita harus memeriksa jumlah pesaing di pasar kita, meneliti mereka dan kemudian buat keputusan rencana pemasaran yang tepat untuk produk dan brand kita.

Mengetahui keseluruhan posisi pasar, kekuatan, dan kelemahan pesaing kita akan memberi kita keuntungan besar.

Lagi pula, bagaiman kita dapat bersaing secara efektif jika kita tidak tahu siapa lawan kita yang sebenarnya (yang memberikan ancaman langsung dan tidak langsung).

Kita bisa fokus pada perusahaan yang dengan ukuran yang sama, tetapi bisa saja pesaing kita adalah perusahaan yang lebih besar atau lebih mapan dari kita.

Kita harus tetap tenang dan yakin, perusahaan kecil memiliki sejumlah ‘keunggulan tersendiri’ dibandingkan perusahaan besar.

Seperti tidak dijalankan oleh komite atau terikat pada pemangku kepentingan, sehingga perusahaan kecil bisa jauh lebih gesit dalam aktivitas pemasaran mereka.

“Jika Anda mengenal musuh dan Anda mengenal diri sendiri, Anda tidak perlu takut akan hasil dari seratus pertempuran.”

Sun Tzu

Salah satu kunci untuk bersaing dengan perusahaan besar adalah dengan mencari kelemahan mereka, dalaha hal apa atau di sisi mana mereka lemah, dan celah tersebut harus kita gunakan semaksimal mungkin.

Berikutnya adalah dengan berfokus pada kemenangan kecil yang dapat dicapai, dan membiarkannya menumpuk seiring waktu.

Berikut adalah beberapa poin yang perlu kita pertimbangkan saat melakukan analisa kompetitor.

  • Siapa pesaing langsung (direct competitor) kita?
  • Siapa saja pesaing yang sudah mapan (establish)?
  • Manakah yang merupakan pesaing baru atau baru muncul (new or emerging)?
  • Penawaran apa yang bisa diberikan pesaing dan kita tidak bisa berikan?
  • Apa kekuatan terbesar (strengths) dari masing-masing pesaing tersebut?
  • Apa kelemahan terbesar (weakneses) masing-masing kompetitor tersebut?
  • Strategi apa yang digunakan para pesaing untuk mendapatkan pelanggan mereka?
  • Apakah ada hal yang dilakukan pesaing tersebut yang tidak dapat dilakukan perusahaan kita?
  • Siapa audiens yang menjadi target setiap pesaing tersebut?
  • Bagaiamana website serta jenis konten yang digunakan setiap kompetitor?
  • Media sosial seperti apa yang dimiliki para kompetitor tersebut?

#4 : Collaborator

Kolaborator (collaborator) adalah orang, institusi atau bisnis yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasarannya.

Salah satu contohnya dalam model bisnis adalah supllier atau pemasok disisi hulu dan distributor beserta channel of distribution disisi hilir.

Buat daftar orang atau layanan yang bekerja sama dengan perusahaan kita, kemudian, catat kontak utama, alamat email, nomor telepon, dan info relevan lainnya.

Dan ketika terjadi sesuatu yang tidak semestinya, seperti keterlambatan barang / bahan dari supplier, atau distribusi yang tidak merata, kita tahu siapa yang harus kita hubungi agar bisnis tetap berjalan lancar.

Pertimbangkan poin-poin ini sebelum berkolaborasi dengan bisnis lain.

  • Siapa saja yang menjalankan operasi harian perusahaan?
  • Apakah kita memiliki rekanan (partner) yang membantu menjalankan perusahaan?
  • Apakah kita memiliki investor atau pemangku kepentingan (stakeholder)?
  • Siapa pemasok produk atau bahan yang kita jual / produksi?
  • Apa nama perusahaan ekpedisi yang membantu pengiriman produk kita?
  • Apa nama bank yang membantu proses pembayaran kita?
  • Siapa yang menyediakan platform e-commerce dan website kita?
  • Siapa yang menangani inventory atau logistik kita?
  • Agency mana yang membantu perusahan kita dalam pemasaran atau periklanan?
  • Siapa distributor yang mendistribusikan atau menjual produk kita?
  • Apakah ada seseorang yang menjalankan media sosial dan website kita?
  • Apakah ada orang lain yang bekerja dengan perusahaan kita secara teratur, misalnya konsultan?

#5 : Climate (Iklim)

Komponen kelima adalah climate atau iklim atau hal-hal yang berada diluar bisnis kita tetapi bisa memberi pengaruh yang cukup significant.

Dalam climate ini kita harus fokus pada faktor-faktor di luar bisnis kita yang dapat memengaruhi cara kita atau perusahaan beroperasi.

Contohnya adalah tren industri, tren masyarakat, tren hukum, dan teknologi baru atau yang sedang berkembang.

Untuk mendalami climate, tanyakan pada diri kita poin-poin berikut ini.

  • Apakah ada regulasi, undang-undang atau peraturan baru atau yang diusulkan yang dapat mempengaruhi bisnis kita? Jika ada, bagaimana kita berencana untuk mengatasinya?
  • Tren sosial apa yang bisa memberikan pengaruh terhadap pembelian barang atau cara orang membelinya?
  • Apakah ada tren ekonomi yang masuk ke pasar yang bisa mempengaruhi perilaku belanja pelanggan?
  • Teknologi baru apa saja yang dapat mengubah cara pelanggan kita bertindak atau cara bisnis beroperasi?
  • Apa isu atau opini yang beredar di masyarakat yang berhubungan dengan produk dan merek kita?

Kesimpulan 5C Marketing

Demikian pembahasan kita mengenai peran penting 5C marketing untuk kita gunakan melakukan analisa seputar strategi pemasaran bisnis kita.

Sebagai penutup, kami harap kita semua bisa memahami peran 5C marketing dalam menyalurkan kampanye pemasaran untuk model bisnis yang berbeda guna menargetkan dan mengonversi calon pelanggan.

Seberapa penting kita menemukan 5C marketing dalam mengukur kebutuhan pelanggan dan mengoptimalkan tingkat pertumbuhan?

Terakhir apakah menurut Anda analisis pemasaran 5C marketing dari sebuah perusahaan efektif dalam menawarkan pedoman yang baik untuk strategi pemasaran yang optimal?

Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Distribusi Pemasaran dotcom, semoga Anda mendapatkan manfaat.

Salam sukses sehat dan bahagia

Picture : Octapix

2 thoughts on “5C Marketing, Analisa dan Pengertiannya”

Comments are closed.