Bauran Pemasaran 4P dalam Holistic Marketing

Agus Octa

NEW MARKETING MIX 4Ps

Pemasaran saat ini telah memasuki era pemasaran holistik, dimana dalam era ini hampir semua aspek memiliki hubungan dengan pemasaran.

Seiring dengan konsep pemasaran holistik, bauran pemasaran juga mengalami perubahan atau lebih tepatnya penyesuaian, dari konsep marketing mix – 4P sebelumnya, komponen bauran pemasaran ini berubah menjadi people, processes, programs dan performances, dimana komponen product, price, place dan promotion masuk kedalam komponen programs.


New Marketing Mix 4P (Modern Marketing Mix)

  • People
    • Service People
    • Customer
  • Processes
    • Wants, Needs, Demands
    • Segmentation, Target Market, Positioning
    • Marketing Channel
    • Value and Satisfaction
  • Programs
    • Product
    • Place
    • Price
    • Promotion
  • Performance
    • Financial, Non Financial
    • Social Responsibility

Bauran Pemasaran dan Perkembangan Konsep Pemasaran

Seiring berjalannya waktu konsep pemasaran, sebagai dasar dalam perumusan strategi pemasaran telah mengalami pergeseran dan perkembangan, dimana perkembangan ini terjadi karena perubahan kondisi pasar atau sebuah upaya untuk memaksimalkan potensi pasar.

Tujuan pemasaran adalah untuk menarik minat dan keinginan konsumen akan dengan menjanjikan sesuatu yang lebih baik, kemudian menjaga konsumen dengan memberikan kepuasan dengan cara kebutuhan, keingginan dan hararapan konsumen.

Berikut adalah perkembangan konsep pemasaran yang berkembang seiring dengan perkembangan pemasaran dari masa ke masa.

# 1 : Konsep Produksi (Production)

Konsep ini berpandangan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia, konsumen tidak akan / tidak perlu memilih, sehingga dengan konsep ini perusahaan cukup memproduksi barang sebanyak mungkin, sehingga akan tercapai skala ekonomis.

Konsep ‘produksi’ (berkembang tahun 1850 – 1900 an) tidak menggunakan elemen bauran pemasaran (4P) sama sekali, karena diasumsikan, konsumen akan membeli apapun produk yang tersedia.

# 2 : Konsep Produk (Product)

Konsep ini  berpandangan bahwa konsumen akan memilih beberapa produk alternatif yang ada, atau konsumen memiliki hak untuk menentukan produk mana yang akan disukai.

Hal ini disebabkan faktor ketersediaan produk dan ragam produk yang sudah mulai banyak, sehingga konsumen memiliki banyak pilihan.

Kunci utama pada konsep ini adalah kualitas, fungsi dan harga, sebagai cara untuk memenagkan persaingan.

Pada konsep ‘produk’ (berkembang tahun 1900 – 1930 an) ini, satu elemen bauran pemasaran (4P) digunakan, yaitu elemen ‘produk’, hal ini karena pada konsep ini hanya produk yang unggul (kualitas dan fungsi) yang bisa memenagkan persaingan.

# 3 : Konsep Penjualan (Selling)

Konsep ini berpandangan minat konsumen untuk membeli suatu jenis produk sudah menurun, hal karena jumlah produk untuk tiap kategori sudah sedemikian banyaknya, dan hampir semua produk memiliki kualitas, fitur dan harga yang relatif sama.

Pada konsep ini, persaingan antar produk tidak lagi pada tahap produk dan atributnya, melainkan bagaimana pemilik produk (perusahaan) mampu meyakinkan dan melakukan promosi terhadap produknya, sehingga pada konsep selling orientation ini, perusahaan akan melakukan  promosi secara agresif.

Pada konsep ‘penjualan’ (berkembang pada 1930 – 1950 an) ini, telah digunakan dua elemen bauran pemasaran, yaitu elemen ‘produk’ dan ‘promosi’, penggunaan dua elemen markeiting mix ini dipicu oleh banyaknya pilihan produk yang beredar dipasaran dalam satu kategori, sehingga konsumen memiliki banyak pilihan.

# 4 : Konsep Pemasaran (Marketing)

Konsep ini memandang pasar sudah sedemikian crowded, begitu banyak produk dalam jenis dan kategori yang sama, sehingga dimata konsumen semua produk sama, dianggap sama, dan bahkan konsumen sering tidak tahu adanya sebuah produk (baru) dalam sebuah kategori tertentu.

Artinya konsumen tidak akan tahu kalau sudah ada produk baru (dengan nama / label baru) dalam satu kategori, yang disebabkan jumlah item produk yang cukup banyak dalam satu jenis / kategori, hal ini tentu tidak diinginkan pemilik produk / perusahaan.

Pada konsep pemasaran ini penekanan pada kebutuhan dan keinginan konsumen, hal ini berbeda dengan konsep penjualan yang hanya berfokus pada penjual dan produk saja.

Tetapi konsep pemasaran ini hanya bisa memenuhi consumer needs & wants saja, tanpa selalu bisa mengerti akan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen.

Pada konsep ‘pemasaran’ (berkembang pada tahun 1950 an – abad 21), pemasar dan pelaku bisnis menyadari pentingnya memahami konsep bauran pemasaran 4P, sehingga keempat elemen marketing mix ini sudah mulai diterapkan semua, bersamaan dengan dikembangkannya bauran pemasaran yang pertama pada 1960 an oleh Neil Borden dan Jerome Mc Carthy.

# 5 : Konsep Pelanggan (Customer)

Konsep pelanggan memandang konsumen bukan saja sebagai objek yang hanya untuk membeli produk, tetapi sebagai mitra kerja yang dimengerti apa yang menjadi kebutuhannya dan dilayani secara khusus.

Pada masa ini, konsep segmentasi dan targeting berkembang dengan baik, karena pada masa ini konsumen dikelompok-kelompokan berdasar segmen tertentu untuk kemudian dibidik beberapa terget tertentu untuk dilayani secara individual, itulah sebabnya apa konsep ini dikenal juga istilah pelanggan (customer -> custom) bukan konsumen (consumer).

Konsep ‘pelanggan’ (mulai berkembang dari 1970 an) telah menerapkan semua elemen bauran pemasaran, dan pada masa ini berkembang beberapa model bauran pemasaran selain 4P seperti model 4C, – konsep bauran pemasaran yang fokus ke pelanggan – dan model 7C.

# 6 : Konsep Pemasaran Sosial (Social Marketing)

Konsep social marketing merupakan kelanjutan dari konsep pemasaran dan konsep pelanggan, dimana pada konsep pemasaran sosial ini diasumsikan terjadi konflik keinginan jangka pendek konsumen dengan kepentingan jangka panjang di masyarakat.

Itulah sebabnya pada konsep ini, perusahaan harus bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sekaligus kepentingan masyarakat secara bersamaan.

Pada konsep ini juga berasumsi bahwa ada banyak para pemanku kepentingan yang harus mendapatkan layanan dan kepuasan.

Dalam konsep ‘social marketing’ inilah dikenal konsep tanggung jawab sosial perusahaan ( corporate social responsibility) atau dalam dunia marketing selain istilah CSR dikenal juga corporate social marketing dan green marketing.

# 7 : Konsep Pemasaran Holistik (Holistic Marketing)

Konsep pemasaran holistik fokus pada keterkaitan semua bagian dalam perusahaan dan menjadikan semua aktivitas perusahaan sebagai aktivitas pemasaran.

Pada konsep holistic marketing ini, tanggung jawab pemasaran tidak saja menjadi tanggunag jawab departemen pemasaran melainkan sudah menjadi tanggung jawab corporate.

Konsep ini memiliki empat komponen pemasaran utama, yaitu pemasaran internal (internal marketing), pemasaran terintegrasi (integrated marketing), pemasaran relational (relationship marketing) dan pemasaran tanggung jawab sosial perusahaan atau pemasaran fokus pada performa (social responsible marketing / performance marketing).

Dimensi holistic marketing ada 4, yaitu :

Internal Marketing; semua elemen dalam organisasi terlibat dan berpartisipasi aktif dalam proses dan aktivitas pemasaran, termasuk didalamnya sumber daya manusia (elemen people dari 4P bauran pemasaran modern) internal departemen maupun ekternal departemen harus bersama-sama mendukung operasional / aktivitas pemasaran perusahaan.

Integrated Marketing; mengintegrasikan semua aktivitas bauran pemasaran untuk bersinergi guna memberikan nilai kepada pelanggan (customer value). Bauran pemasaran yang dimaksud adalah product, price, promotion dan place (distribution channel)

Relational Marketing; adalah membangun hubungan jangka panjang dengan pihak eksternal / komersial (pelanggan / konsumen), dengan pihak internal (karyawan, mitra kerja / mitra perusahaan – supplier, distributor, outlets) dan pihak perusahaan, investor, perbankan.

Performance Marketing; berhubungan dengan aspek hasil kerja atas semua aktivitas pemasaran, baik yang bersifat financial, seperti tingkat profitabilitas, penjualan, dan lainnya, maupun non financial, yaitu lebih ke dampak sosial atas aktivitas pemasaran.

Pada konsep ‘pemasaran holistic’, yang digagas mulai 2006 dan berkembang pesat pada 2012, model bauran pemasaran yang digunakan adalah model 4P yang diperbarui, atau dikenal juga dengan nama ‘new marketing mix 4P’, atau ‘modern marketing mix 4P’ atau ‘marketing mix 4P, in holistic marketing’, karena memang model ini yang digunakan dalam pemasaran holistik.

Bauran Pemasaran Baru (New Marketing Mix)

Bauran pemasaran baru, atau bauran pemasaran modern (new marketing mix / modern marketing mix) adalah konsep alat pemasaran yang melihat aktivitas pemasaran secara lebih menyeluruh, tidak terfokus pada produk, harga, penempatan dan promosi saja, tetapi meluas ke aspek pelaku pemasaran (people), proses pemasaran (processes), program-program pemasaran (programs – 4P tradisional) dan kinerja pemasaran (performances).

# 1 : Komponen Bauran Pemasaran People

Konsep ini melihat aspek pelaku pemasaran / people sangat penting untuk keberhasilan pemasaran, artinya bagaimana SDM beraktivitas, dan bagaimana SDM memandang pemasaran akan sangat menentukan hasil pencapaian pemasaran tersebut.

Artinya kompetensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia, terutama yang bersentuhan langsung dengan pemasaran, dan corporate culture yang berjalan sangat penting dan harus menjadi perhatian utama.

Ada dua dimensi dalam aspek people, yaitu

Service People; bagaimana melakukan pelayanan yang baik, cepat, teliti tanpa meninggalkan aspek  pelayanan prima, diyakini dapat meningkatkan pencapaian goal pemasaran.

Customer; konsumen yang mendapatkan kualitas pelayaan yang memuaskan,  dan barang yang baik diharapkan akan menjadi pemasar juga (dengan menyampaikan pengalamannya kepada orang lain), bahkan pada tahap tertentu bisa menjadi duta merek produk.

# 2 : Komponen Bauran Pemasaran Processes

Komponen proses dimaksudkan bahwa semua aktivitas , kreativitas, disipiplin dan struktur kerja dibawa ke manajemen pemasaran.

Artinya pemasar dalam membuat rencana pemasaran haruslah mencakup peran serta dan ide-ide pemasaran semua team yang disesuaikan dengan peran mereka.

Hal ini akan bisa berlangsung hanya jika aktivitas tersebut dilembagakan, sehingga hak kewajiban mereka sangat jelas dan bisa berjalan dengan baik (sisdur).

Komponen proses memiliki empat dimensi, yaitu :

Wants, needs, & demands; konsumen memiliki keinginan, kebutuhan yang dapat menciptakan permintaan. Bagaimana perusahaan mengetahui dan bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Bagaimana pemasaran mengetahui keinginan konsumen dan merubah keinginan tersebut menjadi kebutuhan. Dan bagaimana perusahaan bisa merubah keinginan dan kebutuhan tersebut menjadi suatu permintaan / demand terhadap produk perusahaan. (demand adalah kebutuhan yang disertai kemampuan untuk membayar / memenuhi).

Segmentation, target market & positioning; elemen ini menjelaskan pentingnya untuk mengetahui segmen dan target pasar yang hendak dibidik, sehingga perusahaan bisa memetakan profile pasarnya dan sesuai segmen tersebut dan bisa memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kelompok tersebut. Dan pemasar juga bisa memposisikan produknya sesuai profile pasar yang dibidik tersebut.

Marketing channel; merupakan channel yang digunakan perusahaan untuk mencapai konsumen akhir. Ada tiga channel yang digunakan, yaitu :

  • Communication channel; merupakan media / saluran untuk melakukan komunikasi dengan target konsumen.
  • Distribution channel; merupakan media / saluran untuk mendistribusikan produk, atau merupakan titik-titik penjualan / outlets (barang / goods).
  • Service channel, merupakan media / sarana untuk mendeliver produk / jasa ke konsumen (service).

Value & satisfaction; bagaimana memberi nilai yang bisa dipersepsi baik dan memberi kepuasan kepada konsumen.

# 3 : Komponen Bauran Pemasaran Programs

Merupakan aktivitas utama yang berkaitan dengan core bisnis perusahaan, pada komponen program inilah inti pemasaran tersebut berada.

Terdapat empat dimensi dari program, dimana dimensi-dimensi ini adalah elemen utama untuk bauran pemasaran versi tradisional, yaitu :

Product

Merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan, diinginkan oleh pelanggan, baik dalam bentuk barang nyata (goods – tangible) maupun dalam bentuk jasa layanan (services – intangible).

Price

Merupakan nilai / biaya yang harus dibayarkan sehubungan dengan produk yang dibeli. Ada beberapa atribut dari dimensi harga ini, yaitu :

Penetapan harga, tujuan penetapan harga, metode penetapan harga, penetapan harga jual.

Harga harus bisa memberikan laba / profit maksimum, apakah dengan metode harga secara langsung (penerimaan langsung) atau dengan metode penguasaan  / monopoli pasar.

Bagaimana menyikapi metode perubahan harga yang berhubungan dengan responsif harga terhadap permintaan.

Bagaimana perusahaan merumuskan berbagai atribut harga, seperti rabat, diskon, dan lainnya.

Place

Adalah titik-titik penjualan produk, yang berarti untuk barang adalah mengenai outlet atau saluran distribusi.

Sedangkan untuk produk berupa jasa / layanan, maka place diartikan sebagai tempat jasa tersebut dipertukarkan / di deliver yang berkaitan dengan tingkat ke strategis-an lokasi tersebut.

Promotion

Merupakan aktivitas komunikasi pemasaran, untuk men-deliver merek produk beserta atribut, keunggulan kompetitif dan diferensiasi-nya kepada konsumen dan jalur menuju konsumen, dengan menggunakan beberapa media.

# 4 : Komponen Bauran Pemasaran Performances

Merupakan komponen untuk mengukur seberapa jauh dan seberapa besar pencapaian atas aktivitas pemasaran yang telah dilakukan.

Ada dua dimensi dalam komponen performance ini, yaitu :

Financial dan non financial; dimana financial berarti terkait dengan tingkat profit yang dicapai revenue / penjualan yang diperoleh, dan semua berhubungan dengan keuangan.

Sedangkan dimensi non financial adalah pencapain atas aset yang tidak berwujud seperti, goodwill, equitas merek, brand index, relationship dengan pihak ketiga, dan lain-lain yang berhubungan dengan intangible asset.

Dimensi social responsibility, dalam pemasaran holistik ada aspek lain selain konsumenn yang menjadi perhatian, yaitu aspek masyarakat, sehingga perusahaan dalam aktivitas dan operasionalnya harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui berbagai program kemasyarakatan, seperti CSR, green marketing, charity program dan lain-lain.

Demikian pembahasan mengenai konsep bauran pemasaran modern 4P dan sekilas tentang perkembangan konsep pemasaran, dari model awal hingga model pemasaran holistik (holistic marketing).

Bauran pemasaran modern atau 4P marketing mix modern (marketing mix 4p modern) memiliki hubungan yang sangat erat sekali dengan pemasaran holistik, karena memang salah satu perubahan yang diusung konsep pemasaran holistik adalah perubahan pada bauran pemasaran model lama (product, price, place & promotion) menjadi people, processes, programs (product, price, place & promotion) & performance.

Selain model bauran pemasaran 4P dalam pemasaran holistik, ada beberapa model yang lain yang dapat dibaca di bauran pemasaran, selayang pandang, yang menguraikan model-model bauran pemasaran dari masa ke masa.

Terima kasih sudah mampir di blog Distribusi Pemasaran, semoga bermanfaat.

Salam Sukses Sehat dan Bahagia

2 thoughts on “Bauran Pemasaran 4P dalam Holistic Marketing”

Comments are closed.