Email Marketing sebagai Strategi Direct Marketing

Agus Octa

DIRECT MARKETING – EMAIL MARKETING

Direct marketing atau pemasaran langsung adalah salah satu strategi marketing yang cukup populer dan masih banyak diterapkan hingga saat ini

Direct marketing ini bukan monopoli perusahaan besar saja, tetapi bisnis dalam skala menengah ke bawah seperti UKM, juga cocok menerapkan strategi ini.

Karena memang direct marketing merupakan opsi pemasaran bertarget yang memungkinkan bisnis kecil sekelas UKM  bisa menjangkau audiens baru dengan sumber daya yang terbatas.

Salah satu media yang banyak digunakan untuk menjalan direct marketing adalah email, yang kemudian kita kenal sebagai email marketing.

Sebenarnya email marketing adalah email biasa seperti yang kita buat selama ini, hanya saja tujuan dan konten didalamnya bermuatan elemen-elemen pemasaran.

Contoh email marketing adalah email yang berisi proposal program, penawaran kerjasama promosi, penawaran produk, penawaran distribusi, berbagai bentuk edukasi, informasi produk dan fungsinya.

Dan masih banyak lagi bentuk dari email marketing ini.

Dalam artikel ini, kita akan membahasa sedikit tentang email marketing yang digunakan untuk menjalankan strategi direct marketing.

Berikut adalah beberapa tips sederhana untuk menerapkan email marketing dalam strategi direct marketing untuk mendapatkan hasil terbaik.

Berikut langkah-langkah menjalankan tips sederhana tersebut, yaitu :

Email Marketing untuk Strategi Direct Marketing

Penetapan Tujuan (Objectives)

Tentukan apa tujuan (objective) dari direct marketing tersebut.

Karena tujuan yang berbeda, seharusnya memiliki strategi yang berbeda pula.

Misalnya, direct marketing untuk melakukan penjualan langsung, membangun dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan, atau untuk mendapatkan informasi market yang baru.

Penetapan Metode

Berikutnya kita harus menentukan metode yang akan digunakan aktivitas direct marketing tersebut.

Sama dengan objective, metode yang berbeda akan berdampak pada banyak hal yang juga berbeda, terutama hasil.

Jadi apapun metode yang kita pilih, pastikan itu yang paling efektif untuk anggaran kita dan merupakan metode yang paling mungkin untuk mendapatkan hasil terbaik seperti yang kita inginkan.

Kita boleh memilih metode apapun yang kita anggap terbaik, seperti leaflet drop, mailshot, SMS marketing, email marketing, atau yang lainnya.

Untuk saat ini kita akan memilih menggunakan email marketing sebagai aktivitas utama kita dalam menjalankan strategi direct marketing.

Perhatikan Manfaat Email Marketing

Email merupakan salah satu teknologi komunikasi yang cukup banyak digunakan dalam berbagai aktivitas bisnis, termasuk pemasaran.

Dan aktivitas email untuk berbagai kepentingan pemasaran, biasanya kita sebut sebagai email marketing atau email bisnis. (dalam artikel ini kita akan menyebutnya sebagai email marketing).

Email marketing memiliki banyak sekali kelebihan, diantaranya adalah kecepatan dan akurasinya yang sangat tinggi.

Email marketing telah membuat jarak audiens atau target konsumen yang berada di belahan bumi yang lain, menjadi satu klik saja dari situs web kita.

Itulah sebabnya, sangat penting untuk senantiasa menggunakan email marketing ini,

Meski hanya untuk mengingatkan konsumen kita tentang pembelian mereka, program diskon atau sekedar mengabarkan produk baru mereka sudah ready.

Tidak terkecuali untuk aktivitas direct marketing, penggunaan email marketing cukup powerful.

Pertimbangkan “Lagi” Penggunaan Media Klasik (Contoh Leaflet)

Email Marketing - Pertimbangkan Media Klasik

Leaflet, merupakan media komunikasi dan promosi yang cukup sering digunakan perusahaan, terutama skala menengah kecil.

Kita juga bisa menggunakan leaflet, sebuah alat promosi sederhana dan cukup murah jika digunakan dalam skala lokal.

Akan tetapi, untuk saat ini penggunaan alat komunikasi leaflet ini memiliki tingkat respons yang lebih rendah dibandingkan jenis media direct marketing lainnya, seperti email marketing, sms blasting, dll..

Jika memang harus menggunakan leaflet sebagai sarana promosi, pastikan sesuai dengat target yang hendak dibidik, hal ini untuk meningkatkan efektifitasnya.

Misalkan jika target market dipastikan mengunjungi suatu tempat, institusi atau lokasi, kita bisa meletakan leaflet tersebut disana.

Jika tidak, kita harus menyelimuti seluruh area yang menjadi target market kita dengan leaflet tersebut.

Hal ini yang bisa membuat media ini menjadi tidak enonomis lagi.

Identifikasi Sederhana (Kesamaan)

Pastikan kita paham benar siapa target market kita, seperti apa customer ideal kita.

Kemudian lakukan identifikasi, apakah target market yang sedang kita bidik sudah sesuai dengan pelanggan ideal kita.

Cara termudah dalam melakukan identifikasi calon konsumen adalah dengan membandingkan mereka dengan para pelanggan kita yang sudah eksis.

Jadi perhatikan baik-baik, apakah calon konsumen baru kita memili kesamaan dengan para pelanggan potensial kita.

Ciri yang kita lihat adalah sesuatu yang memiliki relevansi dengan produk dan pelayanan kita.

Penetapan Anggaran Biaya

Mulailah untuk menyusun dan menetapkan anggaran biaya kita,  dengan mempertimbangkan seberapa berharga setiap tanggapan prospek, konsumen atau pelanggan bagi kita,

Termasuk perkiraan akan berbagai kemungkinan tingkat tanggapan mereka.

Semua harus dibuat serealistis mungkin yang disesuaikan dengan kondisi real di lapangan.

Berapa banyak yang akan menerima dengan mudah, berapa banyak yang masih harus diedukasi lebih lanjut, dan berapa banyak yang sementara waktu harus ditinggal dahulu.

Banyak pertimbangan yang harus dimasukkan, terutama aspek sumber daya, waktu dan biaya yang dibutuhkan.

Bangun Data Pelanggan

Sadari, betapa pentingnya memiliki pelanggan yang potensial, apalagi jika produk kita bersifat recurring.

Jadi kita harus mulai membangun data pelanggan kita.

Mulai dari menetapkan data apa saja yang harus kita miliki untuk memudahkan mengakses pelanggan tersebut.

Misalnya nama, alamat, no kontak (hp), dan lain sebagainya.

Proses membangun database pelanggan ini bisa secara online maupun offline.

Gunakan Tools Database Pelanggan

Database pelanggan yang kita kumpulkan lambat laun akan semakin besar, sehingga dibutuhkan alat bantu untuk mengelola database pelanggan ini.

Pertimbangkan untuk membeli atau menyewa mail list tool, semacam software aplikasi untuk mengelola dan mengolah database pelanggan.

Tentukan dengan jelas siapa target audiens kita, dan pastikan databse tersebut sudah sesuai.

Kemudian tetapkan, aktivitas apa yang akan kita lakukan terhadap database pelanggan ini.

Jangan lupa untuk senantiasa memelihara database pelanggan ini, buang data mereka yang tidak memenuhi sysrat dan tidak sesuai dengan tujuan kita, sehingga kita akan memiliki database yang berkualitas.

Pesan yang Jelas dan Ajakan Bertindak (CTA)

Secara umum email marketing berfungsi sebagai media komunikasi, edukasi dan promosi sebuah manfaat bagi target market..

Apapun itu, pesan yang kita kirim harus jelas, mudah dipahami (oleh target market) dan menarik perhatian mereka.

Kemudian jangan lupa, harus ada bagian yang berfungsi untuk mengajak target market melakukan sesuatu, atau bertindak (call to action).

Dan jangan membombardir penerima pesan (target audiens) dengan terlalu banyak informasi, promosi dan edukasi yang meluas kemana-mana.

Kita harus tahu, apa tujuan dari aktivitas tersebut, dan batasi pesan pada satu hal / topik tersebut.

Komunikasi yang Personal

Email Marketing dalam Direct Marketing yang Personal

Email marketing yang kita kirim harus kita buat semenarik mungkin dan bersifat personal, salah satunya dengan secara spesifik menyebut namanya dan membahas materi yang memang mereka butuhkan.

Dengan cara demikian, bukan saja menghindari munculnya email sampah atau spam, tapi juga meningkatkan open rate dan click rate email tersebut.

Dan setiap aktivitas yang dilakukan oleh target audiens, seperti membuka email, klik tombol atau link yang kita sediakan, dan aktivitas berikutnya yang lain, akan merubah tag atau klasifikasi mereka.

Dengan cara demikian, kita bisa melakukan follow up sesuai dengan kelompok / klasifikasi atau tag  tersebut.

Pastikan Ada Feedback

Beberapa email marketing yang kita kirim bersifat satu arah, dan hanya meminta mereka melakukan sesuatu.

Beberapa yang lain membutuhkan respon dalam bentuk feedback, dimana mereka harus membalas email yang kita kirim, contohnya saat kita melakukan survey kecil-kecilan.

Untuk itu, kita harus bisa menberi mereka dorongan agar mereka memberikan feedback seperti yang kita harapkan.

Misalnya dengan membuat form atau kartu balasan yang tinggal diisi dan di posting balik ke kita,

Atau adanya sebuah link yang menuju ke halaman dimana mereka tinggal pilih jawaban dari beberapa pertanyaan yang kita berikan, kemudian tinggal tekan tombol submit.

Intinya kita harus membuat model yang membuat target audiens mudah untuk membalas email yang kita berikan dengan effortless.

Selain itu kita juga bisa mempertimbangkan untuk memberikan reward atas partisipasi mereka dalam kuis / survey yang kita berikan.

Bentuknya bermacam-macam, bisa berupa evoucher, point (harus ada point yang lain yang bisa mereka kumpulkan), cash back untuk pembelian mereka, free ebook, free template, dan lain sebagainya.

Waktu yang Tepat untuk Email Marketing

Salah satu faktor yang menentukan efektivitas dari sebuah email marketing adalah pemilihan waktu yang tepat untuk mengirim email.

Benar, tidak semua orang memiliki jadwal yang sama, kapan mereka akan memeriksa kotak email mereka setiap hari, termasuk frekuensi pengiriman.

Secara umum, kita semua akan memeriksa email kita dua kali sehari, dipagi hari sebelum beraktivitas dan sore hari selepas beraktivitas.

Tidak semua demikian, karena mereka yang memiliki kepentingan cukup tinggi dengan email, akan membiarkan aplikasi tersebut online, atau setidaknya memperhatikan notifikasi dari aplikasi email tersebut.

Untuk kita harus mengelompokan mereka menurut jam berapa waktu paling tepat untuk mengirim email.

Termasuk hari apa saja dalam sepekan dan jam berapa saja dalam sehari, kemudian pilih berdasar skala prioritas.

Beberapa email bisa berdiri sendiri, beberapa yang lain akan dibantu dengan pesan singkat yang memberitahukan bahwa kita telah mengirim sebuah email.

Identifikasi Respon Pelanggan dengan mailing Test

Adakalanya kita menjadi ragu untuk mengirimkan email marketing, biasanya untuk kelompok pelanggan yang baru, yang pertama kali hendak kita kirimi email marketing.

Ini kondisi yang wajar, kita biasanya cemas dan khawatir akan bentuk respon dari mereka akan seperti apa.

Jika demikian, tidak ada salahnya kita mengirimkan email percobaan (mailing test), dengan tujuan untuk melihat tingkat respon mereka.

Bentuk email percobaan ini bisa berupa informasi seputar bidang yang seharusnya mereka sukai.

Setelah melihat respon mereka, misal open rate cukup tinggi, kita bisa mulai mengirim email marketig yang lebih serius.

Selain untuk kelompok pelanggan baru, email percobaan ini bisa juga kita gunakan di pelanggan lama untuk membandingkan efektivitas sebuah pesan.

Menangani Respon Pelanggan

Kita sudah mengirimkan serangkaian email marketing dengan berbagai macam tujuan, dan tentu setiap satu tujuan kita berharap akan terjadi satu bantuk respon tertentu.

Setiap bentuk respon atau satu kelompok bentuk respon yang memiliki kesamaan, tentu memerlukan bentuk penanganan yang sama.

Jika kita memiliki tiga tujuan atau tiga objective dari email marketing tersebut, maka kita pasti memiliki harapan akan terjadi tiga macam respon atau tiga kelompok respon.

Oleh sebab itu, kita wajib mengetahui apa yang harus kita lakukan terhadap setiap kelompok respon tersebut.

Jadi siapkan, prosedur penanganan dari setiap bentuk respon yang mungkin terjadi.

Putuskan bagaimana kita akan menangani respons dan buat persiapan yang diperlukan.

Misalnya, melatih karyawan bagaimana menangani pertanyaan terkait program promo, harga, kondisi barang, stok, aturan retur produk dan sebagainya.

Analisa Respon Pelanggan

Terakhir, kita harus melakukan analisa atas serangkaian respon yang diberikan oleh target audiens.

Bentuk pesan yang seperti apa yang mendapat respon terbaik atau bentuk respon seperti yang kita harapkan.

Hal ini berlaku untuk setiap kelompok.

Selain itu pastikan, kondisi database pelanggan tersebut selalu up date dengan data pelanggan potesial.

Artinya kita sudah membuang atau memisahkan data-data dari mereka yang tidak melakukan open dan click email, atau mereka yang telah keluar dari milis (mail list) kita.

Artikel menarik lainnya :

Direct Marketing Strategi Jitu untuk Memasarkan dan Menciptakan Penjualan

Penutup

Demikian pembahasan kita mengenai apa saja yang harus kita lakukan saat hendak menggunakan email marketing untuk menjalankan strategi direct marketing.

Email marketing adalah salah satu metode atau media yang sering digunakan untuk menjalankan strategi pemasaran direc marketing, apalagi di era internet ini.

Penggunaan email marketing sangat membantu untuk memaksimalkan penggunaan strategi direct marketing, terutama untuk aspek kecepatan, akurasi target, dan tingkat respon yang sangat tinggi.

Bagaimana dengan Anda?, apakah juga menggunakan email marketing untuk pemasaran langsung atau direct marketing Anda?

Terima kasih sudah berkunjung ke blog Distribusi Pemasaran Dotcom, semoga Anda mendapatkan manfaat yang maksimal.

Salam sukses sehat dan bahagia

Picture : Freepik

Note :

2 thoughts on “Email Marketing sebagai Strategi Direct Marketing”

  1. Mantap, beberapa sudah qu jalankan.
    yang masih bingung mengelompokan respon dari pelanggan

    • Terima kasih
      Jika objective atau tujuan Anda mengirim Email Marketing untuk mengetahui tingkat penerimaan produk, respon apa yang Anda harapkan?
      Kemudian kira2 respon apa saja yang mungkin muncul?
      Mungkin bisa seperti ini :
      1. Produk sangat diterima (benefit produk lebih tinggi dibanding harganya)
      2. Produk diterima dengan baik (harga sebanding dengan kualitas)
      3. Produk bisa diterima (produk dianggap sama dengan yang ada di pasaran, akan beli yg ada di pasar dan ada promo)
      4. Produk dianggap memiliki kualitas dibawah kompetitor sekelas, atau harga dianggap mahal.
      5. Produk dianggap tidak memenuhi kualitas (tidak akan menggunakan produk tersebut)

Comments are closed.