3 Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran

Agus Octa

STRATEGI PEMASARAN

Sebuah strategi pemasaran umumnya memberikan rencana jangka panjang dan jangka pendek bagi perusahaan untuk mencapai atau mempertahakan posisinya di pasar.

Beberapa strategi pemasaran yang lain akan berfokus pada bagaimana memenangkan sebuah persaingan saat ini.

Kedua bentuk strategi pemasaran dasar ini penting untuk memastikan produk atau merek bisa bertahan di lingkungan bisnis saat ini.

Dalam merumuskan strategi pemasaran, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, karena sangat mempengaruhi keberhasilan strategi tersebut.

Sekilas faktor-faktor tersebut tampak berdiri terpisah, namun sejatinya merupakan bagian dari sebuah grand strategy jangka panjang perusahaan.

Dalam artikel ini kita akan membicarakan mengenai 3 faktor utama yang mempengaruhi perumusan strategi pemasaran, yaitu :

  • Mengembangkan customer intimacy
  • Kekuatan Merek (The power of brand)
  • Inovasi dan inovasi produk

Sekarang kita bahas bersama-sama mengenai beberapa faktor utama dan sangat krusial yang berhubungan dengan keberhasilan pencapaian sebuah strategi pemasaran.

Faktor #1 : Mengembangkan Customer Intimacy

Faktor yang mempengaruhi Strategi Pemasaran
Customer Intimacy @ Freepik

Ada banyak strategi yang berhubungan dengan konsumen atau pelanggan.

Ada strategi pemasaran yang fokus pada peningkatan dan pemeliharaan kepuasan pelanggan,

Yang lain berbicara tentang peningkatan loyalitas pelanggan,

Ada juga yang serius untuk mendapatkan atau mengakuisisi pelanggan  serta meningkatkan retensi pelanggan.

Strategi-strategi tersebut tampak terpisah dan berdiri sendiri-sendiri.

Namun sebenarnya semua hal yang berhubungan dengan pelanggan dapat digolongkan sebagai upaya untuk membangun dan mengembangkan keintiman pelanggan atau customer intimacy.

Perusahaan akan dapat memperoleh banyak keuntungan dengan menginvestasikan waktu pada pelanggan, untuk mengenal mereka, mengetahui apa yang mereka suka, apa yang tidak mereka sukai, serta preferensi pelanggan tersebut.

Agar bisa mengembangkan keintiman pelanggan (customer intimacy), perusahaan harus bisa menjawab  beberapa pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

  • Berapa banyak sumber daya (waktu, tenaga, biaya) yang dihabiskan untuk riset pasar dengan fokus pelanggan, seperti kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan atau akuisis dan retensi pelanggan?
  • Apakah perusahaan memiliki pengetahuan yang cukup tentang kebutuhan, keinginan dan wawasan pelanggan (customer need, want dan insight)  yang tepat?
  • Bagaimana perusahaan menempakan pelanggan dalam strategi pengembangan bisnis mereka?, apakah perusahaan menyusun strategi pemasaran hanya berdasarkan kepentingan perusahaan semata, atau melihatnya dari sudut pandang pelanggan (customer centric)?
  • Seberapa tinggi perusahaan memperhatikan tren konsumen (consumer trends) atau tren pasar (market trends) untuk menyempurnakan strategi pemasaran perusahaan tersebut?
  • Apakah perusahaan menempatkan tim khusus di lapangan sebagai company, brand atau product representative di pasar, untuk bisa mengetahui dan mendapatkan umpan balik secara langsung dari pelanggan sasaran?

Sebagai contoh :

Sebuah perusahaan makanan ringan / snack dengan bahan dasar kacang membagi pelanggan mereka dalam beberapa segment.

Mereka mengamati bagaimana pelanggan mereka mengkonsumsi produk makanan ringan tersebut.

  • Kapan mereka membeli produk tersebut?
  • Dimana mereka biasanya membelinya?
  • Pada saat apa atau dalam aktivitas seperti apa mereka membeli produk tersebut?
  • Bagaimana mereka mengkonsumsi produk tersebut? (cara makan)
  • Apa yang mereka inginkan dan harapkan dengan produk tersebut?

Perusahaan berusaha mengetahui segala hal yang berhubungan dengan produk dan pelanggan mereka dengan sangat detail.

Itulah sebabnya perusahaan membagi setiap item produk dalam beberapa segmen.

Tujuannya jelas, agar bisa menyajikan produk seperti yang dibutuhkan, diinginkan dan diharapkan pelanggan.

Produk yang bisa menemani aktivitas keseharian dan khusus mereka.

Dengan cara demikian, perusahaan akan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan mereka, meningkatkan loyalitas dan mempertahankan pelanggan tersebut.

Beberapa penelitian selama bertahun-tahun telah membuktikan bahwa meningkatkan retensi pelanggan, akan meningkatkan margin secara keseluruhan perusahaan.

Di sisi lain, sebuah perusahaan tidak akan dapat bertahan tanpa mendapatkan pelanggan baru.

Jadi sebenarnya perusahaan sedang membangun basis pelanggan mereka melalui serangkain strategi akusisi pelanggan (customer acquisition), kepuasan pelanggan (customer satisfaction), loyalitas pelanggan (customer loyalty) dan retensi pelanngan (customer retention).

Dengan demikian, seorang pemasar perlu mempertimbangkan pilihannya untuk meningkatkan keintiman pelanggan sambil merumuskan berbagai strategi pemasaran.

Artikel terkait :

3 Point Penting Implementasi CEM dan Benefit Customer Experience Management bagi Perusahaan

Faktor #2 :  Kekuatan Merek (the Power of Brand)

Strategi Pemasaran - Brand Power
Brand Power @ Freepik

Faktor penting kedua yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah kekuatan merek (the power of brand) dari produk yang kita pasarkan.

Seperti kita ketahui, saat ini yang bertarung dalam kancah persaingan bisnis bukan lagi (hanya) kualitas produk, tetapi persaingan di ranah merek.

Karena kualitas produk sudah menjadi standar wajib, bagi sebuah produk yang masuk dipasar kompetitif.

Dan kualitas produk adalah elemen yang relatif lebih mudah untuk ditiru oleh kompetitor, apalagi jika memiliki sumber daya yang besar.

Sementara itu satu-satunya atribut yang cukup sulit untuk ditru atau membutuhkan waktu yang lama untuk bisa mengikutinya adalah merek yang kuat.

Kekuatan merek akan banyak berhubungan dengan bagaimana pelanggan atau konsumen mempersepsikan serta merasakan manafaat yang tinggi dari merek produk kita dibandingkan merek pesaing.

Beberapa perusahaan melakukan studi riset pasar secara teratur untuk mengetahui apa yang dipikirkan oleh para pelanggan dan entitas lain yang terlibat dalam lingkungan bisnis eksternal tentang perusahaan atau merek tersebut.

Perusahaan melakukan brand tracking guna mempelajari posisi pasar dari sudut pandang konsumen dan pelanggan secara periodik, (biasanya setiap enam bulan).

Hal ini akan memberi perusahaan informasi seputar persepsi eksternal tentang merek dalam hal citra merek (brand image), kepribadian merek (brand personality), dan keakraban merek (brand familiarity).

Data dan informasi yang diterima dari studi merek tersebut dibandingkan dengan data persaingan di industri yang sama dan data kekuatan merek ditentukan.

Dari studi kekuatan merek ini kita bisa mendapatkan jawaban atas hal berikut ini :

  • Apakah strategi pemasaran kita cukup kuat untuk bisa bersaing?
  • Apa yang ada dalam pikiran dan persepsi pelanggan tentang merek produk kita?
  • Bagaimana atau dimana merek produk kita diposisikan di benak pelanggan?

Pertanyaan-pertanyaan ini penting untuk menentukan kekuatan sebuah merek.

Hanya dengan menentukan kesehatan merek kita dapat melanjutkan merumuskan strategi pemasaran.

Karena jika kesehatan merek kita rendah, kita tahu bahwa kita perlu menerapkan rencana pembangunan merek jangka pendek dan jangka panjang yang kuat.

Artikel terkait :

Brand Strategy : 9 Elemen Kunci Strategi Merek

#3 :  Inovasi, Inovasi dan Inovasi

Strategi Pemasaran - Inovasi
Inovasi @ Freepik

Ada satu ungkapan yang cukup terkenal dalam strategi bisnis, “innovate or die”.

Yaa, itulah pilihan yang harus dijalani oleh banyak merek produk terkenal, melakukan inovasi atau mati.

Di perusahaan besar, budaya inovatif dalam organisasi adalah setengah dari pekerjaan yang harus dilakukan.

Inilah sebabnya mengapa banyak perusahaan besar mendorong karyawan mereka untuk berinovasi baik dengan membentuk team khusus maupun secara individual.

Secara periodik perusahaan tersebut akan mengadakan semacam lomba yang wajib diikuti oleh setiap departemen, plus peserta individu atau personal.

Mereka harus mempresentasikan sesuatu yang baru, yang inovatif untuk kemudian dinilai oleh perusahaan seberapa besar nilai manfaat atau peningkatan nilai yang bisa didapatkan.

Jadi penting untuk dipahami bahwa inovasi tidak terjadi di satu departemen saja.

Itu bisa terjadi di departemen supply chain, departemen accounting, departemen marketing, departemen produksi dan yang paling penting adalah departemen riset dan pengembangan produk.

Sebuah inovasi produk dapat meningkatkan margin perusahaan secara keseluruhan karena produk baru umumnya menggunakan skimming pricing yang membawa banyak peningkatan topline bagi sebuah perusahaan.

Secara alami, perusahaan paling fokus pada inovasi produk.

Selain itu, perusahaan juga perlu melihat pengaruh inovasi terhadap mindset pelanggan.

Perusahaan seperti Apel, Microsoft, Google dikenal sebagai perusahaan paling inovatif yang pernah ada.

Masing-masing produk mereka bisa diterima dengan sangat baik di pasar baik dari pelanggan maupun pesaing.

Seiring waktu, perusahaan-perusahaan ini mengembangkan good will yang tinggi di pasar sehingga pada giliranya hal ini akan meningkatkan ekuitas merek dan kekuatan merek mereka.

Sudah pasti hal ini memiliki pengaruh tambahan pada pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan.

Sebuah inovasi bisa memastikan perolehan pendapatan relatif lebih tinggi, serta kontribusi yang luar biasa pada topline karena penetapan harga skimming yang berkelanjutan.

Singkatnya, strategi pemasaran perlu membuat hubungan positif antara posisi perusahaan saat ini dan posisi yang diinginkan di masa depan.

Dengan visi perusahaan yang realistis dan penerapan ketiga faktor tersebut dalam perumusan strategi pemasaran, maka hal ini akan membawa hasil yang luar biasa bagi perusahaan.

Dan memang tujuan akhir dari perusahaan adalah perolehan atau hasil yang tinggi.

Baca juga :

Diferensiasi yang Jelas untuk Menembus Pasar yang Sudah Sesak

Penutup

Demikian pembahasan kita mengenai tiga faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran untuk bisa berhasil dengan baik.

Ketiganya, mengembangkan customer intimacy, kekuatan merek dan inovasi adalah faktor yang harus digunakan dalam perumusan strategi pemasaran.

Mungkin hanya sebagaian dari detail setiap faktor diatas yang digunakan, yang disesuaikan dengan tujuan, sumber daya dan kondisi lingkungan perusahaan.

Tetapi secara keseluruhan ketiganya harus ada.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog distribusi pemasaran dotcom, semoga Anda mendapatkan manfaat.

Jika Anda atau perusahaan Anda membutuhkan bantuan yang berhubungan dengan distribusi dan pemasaran, silahkan hubungi kami di kontak ini.

Salam sukses sehat dan bahagia