Panduan Penyusunan Strategi Penjualan untuk Meningkatkan Penjualan

Agus Octa

SALES STRATEGY – PENYUSUNAN STRATEGI PENJUALAN

Strategi penjualan yang efektif (an effective sales strategy) adalah salah satu bagian penting dalam membangun sebuah bisnis yang berkembang.

Strategi penjualan yang disiapkan dan direncanakan dengan baik, memungkinkan kita untuk memanfaatkan sumber daya kita dengan sebaik-baiknya dan memastikan pendekatan yang terkoordinasi.

Sebuah  strategi harus didukung oleh tujuan (objectives) yang jelas dan pemahaman yang menyeluruh tentang pelanggan (customer) dan pasar (market) dari bisnis tersebut.

Bagaimana menyusun strategi penjualan (sales strategy) yang efektif yang membantu bisnis kita untuk mencapai potensinya mulai dari menemukan new customer, menetapkan target penjualan (to setting sales target) dan melakukan performance review.

Berikut adalah panduan yang berisi poin-point yang harus kita kerjakan untuk menyusun strategi penjualan (sales strategy) yang efektif tersebut.

  • Apa Business Objective (Tujuan Kita dengan Bisnis Tersebut)
  • Metode Penjualan dan Saluran Distribusi Pemasaran
  • Customer Relationship (Hubungan Baik dengan Pelanggan)
  • Sales Force Team (Tenaga Penjualan)
  • Sales Planning (Perencanaan Penjualan)
  • Mengelola Kinerja Sales Team

panduan penyusunan sales strategy
Panduan Penyusunan Strategi Penjualan

#1 : Apa Business Objective (Tujuan Kita dengan Bisnis Tersebut)

Tinjau ulang (review) keseluruhan strategi bisnis kita

Tinjau ulang strategi bisnis tersebut untuk satu hingga tiga tahun ke depan.

  • Pastikan setiap tujuan (objectives) dapat diukur.
  • Pastikan setiap tujuan (objective) memiliki kerangka waktu( time frame) yang ditentukan.

Pastikan kita mampu mengatasi berbagai kendala yang mungkin terjadi dalam operasionalnya nanti.

  • Misal aspek sumber daya dan keuangan yang terbatas.
  • Kemampuan (keterbatasan peralatan) melakukan analisa data penjualan.

Tetapkan tujuan dan strategi penjualan (sales strategy & objectives) tersebut lebih luas

Tetapkan, bagaimana kita ingin memposisikan produk (barang atau layanan jasa) bisnis kita.

  • Misalnya, jika kita hendak meluncurkan produk baru yang inovatif, kita dapat memilih
  • Menjual volume kecil dengan harga tinggi di awal, untuk menciptakan harga dan pasar yang premium.
  • Melakukan penetrasi pasar yang tinggi dan cepat di awal untuk mencegah pesaing masuk dalam pasar kita.

Untuk bisnis baru, biasanya tujuan utamanya adalah

  • Membangun basis pelanggan inti (core customer base) dengan cepat dengan menyasar semua segment outlet yang potensial (untuk bisnis tersebut).
  • Berkonsentrasi untuk mendapatkan beberapa pelanggan besar (big customer / key outlet) untuk meningkatkan profil kita di pasar.
  • Fokus pada big customer / key outlet untuk mendapatkan volume penjualan yang tinggi dan penguasaan pasar dengan cepat (dengan cara dan dalam pasar pareto customer / outlet tersebut).

Lakukan review / tinjau ulang untuk lebih memahami pasar kita

Tinjau ulang, siapa saja kompetitor kita.

  • Kompetitor utama, head to head.
  • Pesaing tidak langsung, yang produknya bisa mempengaruhi pasar kita.
  • Perusahaan dan produk yang memiliki potensi untuk menjadi kompetitor pada step berikutnya /masa mendatang.

Bagaimana sales trend bergerak, apa yang menggerakkan tren tersebut

Tinjau ulang siapa customer kita

  • Siapa pelanggan kita, apa need want mereka.
  • Siapa konsumen kita atau calon konsumen kita, apa need want mereka.
  • Siapa pelanggan loyal kita / pelanggan utama kita, apa yang membuat mereka loyal.

Tinjau ulang apa saja manfaat yang bisa ditawarkan produk atau layanan kita ke konsumen dan pelanggan tersebut.

Apa rencana kita dengan produk (barang dan layanan tersebut) sehubungan dengan keinginan dan harapan pelanggan yang selalu meningkat.

  • Hal ini berhubungan dengan nilai tambah yang kita berikan ke produk, apakah hal tersebut dianggap sesuatu yang penting bagi konsumen.

Menetapkan target pelanggan yang akan dilayani

Lakukan riset pasar untuk mengidentifikasi target market yang paling potensial.

  • Identifikasi sesuai standar kualifikasi yang telah ditetapkan.
  • Pahami siapa PIC-nya / decision maker-nya, siapa influencer-nya, apa prioritas mereka saat ini.

Bangun database pelanggan yang kuat.

  • Dalam manajemen pelanggan, selalu kedepankan strategi customer retention (ingat biaya akuisisi pelanggan selalu lebih mahal dibandingkan biaya mempertahankan pelanggan).

Jika harus melakukan akuisisi pelanggan baru, perhatikan pelanggan lama.

  • Maksudnya, bisa minta referensi dari pelanggan lama
  • Konsumen yang memiliki kemiripan dengan dengan pelanggan lama, biasanya cukup potensial.
  • Gunakan sistem seleksi silang atau melompat, untuk memanfaatkan induksi antar konsumen secara maksimal.

Seluruh aktivitas harus terkoordinasi satu sama lain

Aktivitas penjualan harus in-line dengan aktivitas pemasaran yang lain, seperti aktivitas kampanye pemasaran, aktivitas distribusi pemasaran, dan lain-lain.

Semua aktivitas dibawah departemen / divisi / unit pemasaran, juga harus melakukan koordinasi dengan departemen lain terkait aktivitas yang akan dijalankan.

  • Marketing harus berkoordinasi dengan bagian keuangan, terkait budget atau pendanaan berbagai aktivitas pemasaran.
  • Penjualan harus berkoordinasi dengan bagian keuangan, terkait operasional dan target sales revenue yang harus dicapai.
  • Sales dan marketing juga harus berkoordinasi dengan HRD, terkait ketersediaan dan kompetensi SDM yang dibutuhkan.
  • Sales distribution harus berkoordinasi dengan factory, terkait kapasitas produksi dan ketersediaan barang.
  • Marketing harus berkoordinasi dengan bagian riset dan pengembangan (RnD), terkait berbagai produk yang akan dikembangkan dan rencana peluncuran produk barus.

Aktivitas yang direncanakan oleh marketing team, haruslah menyeluruh, dimulai dari sebelum produk masuk ke pasar / konsumen, bagaimana produk masuk ke pasar / dikenal konsumen, bagaimana produk merebut dan survive di pasar / dibeli konsumen, dan bagaimana produk melayani pasar pasca penjualan / pembelian.

Elemen kunci penyusunan strategi penjualan yang pertama adalah :

  • Review all strategi bisnis
  • Cek dan tetapkan objective dan strategi penjualan
  • Review market
  • Cek dan tetapkan pelanggan sasaran (target market)
  • Koordinasi antar bagian

#2 : Metode Penjualan dan Saluran Distribusi Pemasaran

Memilih metode atau strategi penjualan yang paling sesuai

Ada banyak metode / strategi penjualan yang dapat kita gunakan, semua kembali pada tujuan dan cara untuk mencapai objective tersebut, contohnya

  • Direct selling, merupakan metode / strategi penjualan yang paling sederhana, cocok untuk produk yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut atau membutuhkan pengetahuan teknik khusus. Strategi penjualan ini digunakan di B2B.
  • Direct marketing (pada perspektif penjualan), sama dengan direct selling, pendekatan ini digunakan untuk produk-produk yang membutuhkan edukasi khusus (fungsi pemasaran) dalam proses penjualan langsung.
  • Retailer atau toko pengecer, sangat sesuai untuk produk yang menjadi kebutuhan sehari-hari konsumen, seperti sembako.
  • Wholesaler / grocery (grosir), sama dengan toko ritel, tetapi khusus untuk  pembelian dalam jumlah besar / partai, biasanya digunakan sebagai intermediary.

Secara on-line atau via internet, saat ini sudah banyak bisnis yang menggunakan media internet ini dalam proses penjualannya.

  • Market place, situs dimana para penjualan dan pembeli bisa bertemu, sama persis dengan pasar secara offline, contoh ebay, toped dan bukalapak.
  • Online shop, bisa berupa situs dengan aktivitas penjualan, atau menggunakan platform yang lain seperti sosial media.
  • eCommerce, sebuah situs yang mengkhususkan dalam perdagangan, dimana semua transaksinya dikerjakan secara online, contohnya Berrybenka dan Zalora.

Selain itu masih ada metode / strategi penjualan yang lain, seperti

  • Telesales / tele marketing, konsep ini saat sudah jarang dilakukan, kecuali yang dikombinasikan dengan media lain seperti televisi (saluran belanja dirumah / home shoping network).
  • Direct mail / direct email, dimana pemasar / penjualan akan mengirimkan penawaran melalui surat, saat ini bentuk penawaran sudah menggunakan surat eletronik / email (email marketing).
  • Katalog (catalogue), dimana pemasar / penjualan mengirim penawaran produknya dengan menggunakan katalog, proses ini hampir sama dengan direct mail / direct email, hanya bentuk peawarannya yang berbeda.
  • Televisi , dimana proses promosi dan pemasaran dilakukan via televisi, dengan mengambil durasi sekitar 30 sampai 90 menit, bahkan lebih iklan dan berbagai acara persuasif disiarkan, dan konsumen bisa melakukan pembelian melalui telepon.
  • Saluran Belanja di-Rumah / Home Shoping Network, dimana stasiun televisi tersebut  mengkhususkan diri sebagai media penjualan barang dan jasa.

Sebagai catatan :

  • Melakukan penjualan dengan menggunakan internet / online seperti melalui toko online atau market place membutuhkan biaya yang sangat rendah, hampir-hampir tanpa biaya, sehingga sangat cocok untuk usaha kecil atau pemula.
  • Sedangkan e-Commerce, masih membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tetapi tetap harus diperhitungkan, apalagi jika produk yang dimiliki unik, sehingga branding dari media online bisa sangat membantu.
  • e-Commerce atau media online yang lain, memiliki banyak kelebihan (seperti jangkauannya yang luas, serta bisa aktif 24 jam sehari, 7 hari seminggu) sehingga kita dapat memilih untuk menggabungkan beberapa atau semua metode penjualan ini untuk menjangkau berbagai pelanggan potensial.

Memilih saluran distribusi pemasaran (intermediary) yang paling sesuai

Ada banyak jenis saluran distribusi pemasaran, masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan.

  • Pabrik (principal) > distributor > grosir > pengecer > konsumen
  • Pabrik (principal) > distributor > grosir > konsumen
  • Pabrik (principal) > distributor > pengecer > konsumen
  • Pabrik (principal + distributor) > grosir > pengecer >  konsumen
  • Pabrik (principal + distributor) > pengecer >  konsumen
  • Pabrik (principal + distributor) > grosir >  konsumen
  • Pabrik (principal + distributor) >  konsumen

Bentuk intermediary ada bermacam-macam

  • Perusahaan distribusi dan pemasaran, memiliki kemampuan sebagai distributor (mendistribusikan produk) dan sekaligus kemampuan di bidang pemasaran.
  • Perusahaan distribusi / distributor aktif, memiliki kemampuan untuk mendistribusikan produk dengan menggunakan sales & distribution team sendiri, minimal sampai saluran retail besar (R1, R2)
  • Perusahaan distribusi / distributor pasif, proses distribusi dilakukan oleh pihak lain / principal / main-dist, perusahaan hanya memiliki kewenangan terhadap area / wilayah, barang gudang dan pengirimannya) serta pelanggan (plus piutang langganan).
  • Perusahaan distribusi utama / main-distributor, memiliki kemampuan untuk melakukan pengelolaan wilayah dengan bekerjasama dengan distributor lokal yang biasanya disebut agen atau sub-distributor, disini juga berlaku sub-dist / agen aktif dan pasif.
  • Perusahaan distribusi kedua / sub-distributor / agen, merupakan perusahaan perdagangan yang memiliki kemampuan mendistribusikan produk baik secara aktif (memiliki  sales / distribution team sendiri) maupun pasif (tidak memiliki team atau team dikendalikan main-dist).

Pengertian aktif dan pasif didasarkan pada kemampuan dan kepemilikan team penjualan dan distribusi.

Sedangkan secara area coverage, distributor dibedakan menjadi :

  • distributor nasional,
  • dan distributor lokal,
  • batasannya tergantung perusahaan masing-masing, namun secara umum adalah coverage power-nya.

Sebagai catatan :

  • Saat kita menyebut distributor, akan memiliki beberapa pengertian, seperti :
    • Secara umum, siapapun yang melakukan proses distribusi, tidak perduli skalanya, bisa disebut distributor, bahkan perorangan bisa.
    • Secara konsep, distributor adalah institusi atau organisasi yang melakukan proses distribusi produk di sebuah wilayah penjualan (wilayah distribusi pemasaran).
    • Dalam praktek, terutama pendapat saya sendiri, mengartikan distributor adalah perusahaan yang memiliki kemampuan untuk melakukan proses distribusi dan penjualan dengan menggunakan kaidah atau keilmuan dibidang distribusi dan penjualan, atau dengan kata lain ada manajemen distribusi dan manajemen penjualan didalamnya.

Pertimbangan pemilihan distributor

  • Coverage, kemampuan mengelola wilayah dan luas wilayah yang telah dikelolanya
  • Capital, kemampuan sumber daya (terutama financial dan infrastruktur) yang dimiliki
  • Competency, kemampuan menjalankan operasional dan manajemen distribusinya seperti apa

Elemen kunci kedua dalam menyusun strategi penjualan adalah :

  • Memilih strategi penjualan
  • Memilih saluran distribusi

#3 : Customer Relationship (Hubungan Baik dengan Pelanggan)

Pelajari lebih dalam konsumen dan  pelanggan kita

Indentifikasi siapa target market atau customer kita,

  • Kapan, di mana, dan bagaimana mereka melakukan pembelian.
  • Siapa pengambil keputusan pembelian dan siapa influecer nya atau tangan kanan / orang kepercayaannya.
  • Apa yang dianggap penting oleh pelanggan tentang produk kita.

Kita dapat menggunakan aplikasi manajemen pelanggan (customer manegement / customer relationship management – CRM) untuk mengelola pelanggan.

Dapatkan feedback, mengenai produk dan layanan yang kita berikan ke mereka.

  • Ada banyak cara untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan, salah satunya dengan survey.

Tingkatkan penjualan per pelanggan

Cari peluang untuk meningkatkan penjualan ke setiap pelanggan.

  • Gunakan cross selling
  • Gunakan up selling
  • Gunakan bundling

Perhatikan peak season atau waktu dimana salah satu kategori atau item produk mengalami kenaikan permintaan yang tajam, pastikan stok dan lain yang terkait sudah disiapkan.

Hati-hati dalam penggunaan sales promo, terutama yang menggunakan bentuk diskon, jika terlalu sering, maka akan dinggap sebagai sesuatu yang biasa dan harus ada.

Buat program peningkatan loyalitas pelanggan (customer loyalty program)

  • Selalu perhatikan apakah pelanggan puas dengan produk dan pelayanan yang kita berikan
    • Lakukan identifikasi tingkat kepuasan pelanggan.
    • Bagi dalam beberapa kategori, dan segera buatkan program perbaikkan tingkat kepuasan pelanggan.
  • Hal yang sama juga berlaku dengan tingkat loyalitas pelanggan
    • Identifikasi tingkat loyalitas pelanggan.
    • Bagi dalam beberapa kategori dan buatkan program perbaikan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.
  • Keluhan dan saran dari pelanggan sangat penting, mereka adalah pelanggan yang masih menyukai produk kita dan berharap adanya perbaikan produk atau pelayanan kita, jadi tangani dengan baik dan sistematis.

Perhatikan pelanggan utama (pareto customer)

Harus ada program khusus untuk pareto customer, mereka yang memiliki kontribusi tinggi terhadap penjualan perusahaan.

Kelompokan pelanggan dalam beberapa kategori, salah satu variabelnya adalah omset dan atau tingkat potensialnya, buatkan program bagaimana meningkatkan penjualan mereka.

Lakukan analisa margin per pelanggan, kelompokkan dalam beberapa kategori dan analisa komponen apa saja yang mempengaruhinya dan seberapa jauh kita bisa melakukan pengendalian terhadap komponen tersebut.

Elemen kunci ketiga untuk menyusun strategi penjualan adalah :

  • Pahami konsumen dan pelanggan
  • Tingkatkan penjualan per pelanggan
  • Program loyalitas pelanggan
  • Pareto pelanggan

#4 : Sales Force Team (Tenaga Penjualan)

panduan penyusunan sales strategy untuk meningkatkan penjualan

Identifikasi / analisa sales force team yang ada saat ini

Lakukan analisa beban kerja versus kondisi real dan potensi pasar

  • Perhatikan hasil dari analisa beban kerja, termasuk versus potensi pasar.
  • Perhatikan bagaimana sebuah pekerjaan diselesaikan atau bagaimana menangani berbagai peluang.

Cek ulang mengenai tujuan pembentukan sales force team, dan hubungannya dengan objective perusahaan.

Tenaga penjualan yang paham dan memiliki hubungan baik dengan pelanggan dapat mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk masuk ke pasar baru.

Tentukan dengan jelas keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan dalam perekrutan tenaga penjualan.

Siapkan Program pelatihan dan pembinaan sales force team

Pastikan tenaga penjualan memahami dan menguasai

  • Salesmanship, kemampuan untuk mengatur atau mengelola proses penjualan dengan efektif.
  • Product knowledge, pengetahuan tentang produk, manfaat dan selling point.
  • Basic selling skills, berbagai teknik yang berhubungan dengan penjualan seperti teknik komunikasi, presentasi dan sales closing.
  • Basic negotiation skills, ketrampilan melakukan negosiasi.

Pelatihan harus terprogram, gunakan analisa kebutuhan pelatihan (training need analysis) untuk identifikasi gap antara standar kompetensi dengan aktual.

Semua karyawan yang terlibat dalam penjualan terutama yang bersentuhan dengan konsumen harus mendapatkan pelatihan penjualan dan pelayanan pelanggan.

Gunakan sales management tools dan teknologi informasi untuk support penjualan

Memiliki dan membangun database pelanggan sangat penting bagi perusahaan

  • Pergunakan pendekatan manajemen pelanggan (customer management) dalam mengelola pelanggan.
  • Pergunakan perangkat lunak untuk mengelolan pelanggan, terutama dengan pendekatan hubungan pelanggan (customer relationship management – CRM).

Integrasikan berbagai aplikasi perangkat lunak penjualan dan pemasaran untuk menunjang operasional penjualan, seperti :

  • Sales force automation.
  • Stock & delivery management / logistic management.
  • A/R management dan lain-lain.

Gunakan smarphone / table / PDA untuk melakukan pencatatan / administrasi penjualan.

Buat sistem penjualan yang simpel

Sederhanakan sistem sehingga staf penjualan tidak menghabiskan waktu mereka untuk pekerjaan administratif yang tidak perlu.

Gunakan dokumen standar dan reporting standar jika memungkinkan: misalnya, proposal promosi penjualan, kontrak kerjasama promosi, lap. Kinerja penjualan, dll.

Elemen kunci keempat agar sukses menyusun strategi penjualan adalah :

  • Review sales force
  • Program pelatihan dan pembinaan
  • Gunakan teknologi dan sales tools
  • Sistem yang sederhana

#5 : Sales Planning (Perencanaan Penjualan)

Gunakan top-down dan Bottom-up secara bersama-sama dalam proses perencanaan

Proses sales planning pasti berawal dari goal dan objective perusahaan yang di-cascade ke goal dan objective bagian sales-marketing, tetapi tetap harus ada analisa kondisi pasar sekian periode terakhir (biasanya AP3M, AP6M, AP12M, AP2Y / AP3Y).

  • Sales planning harus melihat data lapangan, terutama pasar dan kompetitor.
  • Jika ada perubahan yang significant di lapangan, maka sales planning harus di review / tinjau ulang (belum tentu dirubah, bisa saja sales strategy dan marketing strategy nya yang dirubah / disesuaikan), artinya bukan harga mati.

Masukkan dari lapangan (pelanggan, sales team), harus juga dipertimbangankan.

Identifikasi key factor atau key driver peningkatan kinerja sales team

Internal key factor, lakukan identifikasi apa saja yang bisa memastikan pencapaian kinerja secara maksimal.

  • Produk, apa USP, differensiasi, keunggulan kompetitif, atau alasan mengapa konsumen harus membeli produk tersebut.
  • Harga,  apa strategi harga yang digunakan?, apakah harga tersebut sesuai dengan nilainya (persepsi konsumen)?
  • Komunikasi pemasaran, bagaimana merek produk melakukan komunikasi / mengirim pesan ke konsumen? (untuk branding maupun promosi)
  • Promosi penjualan, apa saja program yang akan digunakan mempersenjatai sales team?, berapa leverage index / conversion rate-nya.
  • Team penjualan, bagaimana strukturnya, apakah sudah sesuai, baik secara jumlah maupun spesifikasi / tipe / kompetensi –nya dengan pasar sasaran.
  • Strategi penjualan, apakah strategi penjualan yang akan dijalankan, benar-benar sudah in-line dengan rencana penjualan yang dibuat (target, tim, program, dll.).

External key factor, lakukan identifikasi apa saja yang bisa memastikan pencapaian kinerja secara maksimal.

  • Bagaimana kondisi pasar, perkiraan dalam satu tahun kedepan (utamanya konsumen dan pelanggan).
  • Bagaimana aktivitas kompetitor, prediksi yang didasarkan histori dan markett audit / market intellegence.
  • Bagaimana kondisi lingkungan dan pemerintahan.

Siapkan indikator kinerja utama – IKU / key performance indicators – KPI  untuk masing-masing sasaran strategis yang di turunkan (cascade) juga ke setiap sales team.

Breakdown rencana penjualan (sales planning) secara detail

Sales plan harus di-breakdown secara detail

  • Secara wilayah penjualan, national > regional > area > district > sub-district .
  • Secara sales team, NSM, RSM, ASM/SM, DM/SS/ASS, Salesman.
  • Secara kategori produk / grup produk dan produk item.
  • Secara jenis / tipe saluran pemasaran (channel).
  • Berdasarkan jenis / tipe / kategori pelanggan.
  • Berdasarkan periode / waktu, yearly, quarterly, monthly, weekly dan daily (sales target dan berbagai programnya).
  • Terakhir jika memungkinkan adalah breakdown per salesman per pelanggan per kunjungan.
  • Dan seterusnya

Selalu buat skala prioritas, seperti :

  • Berdasarkan tingkat potensi penjualan dan tingkat kesulitan per area / wilayah, per saluran pemasaran / saluran distribusi, per jenis pelanggan, dst.

Target penjualan (dan target lainnya) harus realistis (SMART)

Dalam penyusunan sales target harus didasarkan pada :

  • Historical data penjualan.
  • Kondisi pasar dan lingkungan.
  • Program yang akan diluncurkan.
  • Project yang akan diluncurkan.
  • Proyeksi penjualan atau forecasting penjualan / sales forecasting
  • Berbagai asumsi yang berhubungan dengan berbagai strategy yang akan dijalankan.

Target harus memiliki range dengan angka minimal pencapaian yang wajar.

Setiap target memiliki tolok ukur yang sudah ditetapkan, termasuk angka pencapaian minimalnya.

Anggaran baik untuk operasional maupun berbagai aktivitas lainnya

Pastikan sudah menyusun anggaran dengan benar

  • Anggaran untuk operasional sales team
  • Anggaran untuk operasional supporting team
  • Anggaran untuk berbagai program penjualan
  • Bahkan anggaran untuk cadangan seperti untuk retur penjualan, piutang baddebt, barang rusak, dll.

Elemen kunci kelima saat kita menyusun strategi penjualan adalah :

  • Perencanaan secara Top-Down dan Bottom-Up
  • Cek key factor & key driver peningkatan kinerja
  • Breakdown rencana penjualan dengan detail
  • Target (penjualan) yang smart
  • Anggaran

#6 : Mengelola Kinerja Sales Team

Lakukan monitoring atas progress penjualan secara periodik

Monitoring progress penjualan dengan menggunakan berbagai laporan penjualan dan data penjualan.

Gunakan indikator kinerja  / key performance indicator – KPI untuk proses evaluasinya.

Lakukan pertemuan secara periodik, mulai dari morning session, weekly meeting, monthly meeting, dst., dengan menggunakan reporting standar / laporan penjualan standar dan metrik / KPI diatas.

Buat sistem remunerasi dan skema insentif yang menarik / menantang

Buat sistem remunerasi yang fair dan menarik

  • Gaji pokok akan berhubungan dengan jobclass (kompetensi, masa kerja, pencapaian / prestasi, poin plus, dll.).
  • Tunjangan-tunjangan akan berhubungan dengan jabatan dan berbagai aktivitas operasional.
  • Lain-lain yang bersifat variable yang berhubungan dengan masalah kedisiplinan, kerajinan, dll.

Buak skema insentif yang fair, menarik dan menantang

  • Insentif berdasarkan total target baik dalam value atau volume penjualan
  • Insentif berdasarkan kategori produk / grup produk / project tertentu (produk fokus, produk treatment, produk baru, dll.)
  • Insentif untuk proses atau project tertentu spt pembukaan outlet / pelanggan baru, peluncuran produk baru, pembukaan saluran distribusi pemasaran baru, dll.

Insentif harus sesuai atau inline dengan strategi yang sedang dijalankan

Elemen kunci keenam untuk menyusun strategi penjualan yang powerful adalah :

  • Monitoring progress
  • Sistem remunerasi dan skema insentif

Baca juga :

Ceklist : Mengelola Tim Penjualan (Sales Team)

Sales Briefing – Laporan Penjualan (Aktivitas) Harian

Remuneration System yang Mendongkrak Penjualan Anda

5 Komponen Strategi Distribusi Untuk Me-Launching Produk Baru

Penutup

Demikian pembahasan kita mengenai apa saja yang harus diperhatikan saat kita hendak menyusun strategi penjualan (sales strategy) agar memberikan hasil yang maksimal.

Pembahasan disusun dalam bentuk daftar cek / check list / ceklis untuk memudahkan kita melakukan pengecekan atas sales stretegy yang kita susun.

Semoga dengan ceklis ini bisa membantu Anda dalam membuat strategi penjualan yang berhasil dengan baik.

Terima kasih sudah berkunjung ke Distribusi Pemasaran Dotcom, jangan lupa untuk memberikan komentar positif Anda.

Salam sukses sehat dan bahagia

Picture : Freepik

Note : Artikel diterbitkan pertama kali tgl. 19 October 2020 (12:03 am), di up-dated tgl 21 May 2021 (05:31 am), [si: menyusun strategi penjualan, meningkatkan penjualan, strategi penjualan]