Panduan Visual Merchandising

Agus Octa

VISUAL MERCHANDISING – TRADE MARKETING STRATEGY

Merebut perhatian konsumen di titik penjualan seperti toko, warung,  pasar swalayan, tempat pameran  dan lain-lain adalah salah satu tahapan untuk memenangkan persaingan pasar.

Dan strategi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan program dan strategi visual merchandising yang dapat digunakan untuk :

  • Menjangkau ribuan orang yang sedang berbelanja (the right people)
  • Menjangkau konsumen diwaktu yang tepat (the right time)
  • Menjangkau konsumen ditempat yang tepat (the right place)

Awareness Interest Desire Action

Visual Merchandising - AIDA

Untuk dapat menyusun program visual merchandising yang menarik (attractive) memang bukan hal mudah, karena ada banyak elemen yang harus ditata sedemikian rupa,

Sehingga visual merchandising akan memiliki kekuatan untuk menghentikan (stopping power)  konsumen ditempat produk kita.

Stopping power ini bukan saja untuk menghentikan konsumen,

Tapi untuk membuat konsumen yang tadinya belum mengenal jadi tahu merek produk kita (awareness n Attention).

Dan membuat konsumen tertarik untuk memperhatikan, mendekat dan menyentuh (interest n desire),

Serta untuk menciptakan call to action, yaitu tindakan nyata berupa keputusan pembelian atas produk tersebut (action).

Itu artinya, program kreatif visual merchandising, harus memiliki kemampuan untuk menarik perhatian konsumen (consumer attention).

Menciptakan, menimbulkan atau membangkitkan rasa tertarik (interest) terhadap produk (barang atau layanan) yang ditawarkan perusahaan, melalui serangkain pesan yang disampaikan.

Ketika konsumen tertarik terhadap produk tersebut, faktor benefit dari produk harus ditonjolkan, baik benefit yang nyata (tangible) seperti harga yang kompetitif, fungsi produk, atau yang lainnya.

Juga benefit yang bersifat tidak nyata (intangible) seperti citra atau image dan berbagai asosiasi yang bisa ditimbulkan dari penggunaan / pemakain produk tersebut, seperti prestige dan life style.

Pada saat konsumen menyadari benefit tersebut merupakan sesuatu yang penting (memiliki value) bagi dirinya, maka konsumen akan berkata bahwa produk tersebut adalah sesuatu yang dibutuhkannya, sesuatu yang diinginkannya (desire).

Tahap terakhir adalah kemampuan untuk mendorong konsumen mengambil keputusan (take action) pembelian terhadapa produk yang memang sesuatu yang bernilai dan bermanfaat (baik secara tangible / logis atau intangible / emosi) bagi dirinya tersebut.

Pertanyaanya sekarang adalah, program atau aktivitas apa yang paling sesuai untuk setiap tahapan tersebut?

Bagaimana kita mendesain visual merchandising yang bisa membawa konsumen melewati keempat tahapan tersebut, dimulai dari menarik perhatian, menciptakan ketertarikan, menimbulkan keinginan dan terakhir mendorong terjadinya take action?

Saat kita berusaha menjawab pertanyaan yang sederhana tersebut, maka kita akan menemukan berbagai hal yang menakjubkan yang berhubungan dengan visual merchandising, seperti :

  • Benefit dari penerapan visual merchanding terhadap peningkatan penjualan, keberhasilan peluncuran produk baru, penciptaan dan peningkatan citra merek.
  • Pentingnya memahami space management dan category management dalam membantu kesuksesan retailer atau end channel dalam membawa produk ke sisi konsumen atau end user.
  • Kekuatan visual merchandising dalam menciptakan impulse buying.
  • Power dari visual merchandising sebagai bagian (driver / pendorong) dari program promosi penjualan (sales promotion) untuk meningkatkan penjualan.
  • Bagaimana visual merchandising berperan aktif dalam penciptaan pengalaman pelanggan (customer experience) dalam program brand activation dan channel activation.
  • Termasuk bagaimana visual merchandising mampu memberikan kesan yang memorable (yang sulit dilupakan) dengan berbagai tema dan cerita yang diciptakannya, sehingga konsumen akan memiliki kesan mendalam dengan merek produk tersebut.

Berikut ini adalah panduan untuk menjalankan program atau strategi visual merchandising yang  terbagi dalam beberapa bagian.

(Dikarenakan panjangnya tulisan untuk membahas setiap bagian, maka pembahasan dibuat dalam artikel terpisah).

Bagian #1 : Visual Merchandising dalam Distribusi dan Pemasaran

Pada bagian pertama ini kita akan membahas mengenai Visual Merchandising dalam kaitannya dengan pemasaran, markom, distribusi dan internet marketing atau digital marketing.

Bagaimana konsep sisomo diaplikasikan dalam visual merchandising, termasuk cara mengintegrasikan berbagai media untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Apa saja peranan visual merchandising dalam berbagai program aktivasi merek atau brand activation.

Bagaimana cara efektif visual merchandising menyampaikan pesan khusus sebuah merek ke target audience.

Di titik mana saja sebaiknya visual merchandising digunakan dalam mata rantai distribusi produk dari produsen hingga sampai ke konsumen akhir.

Lanjut ke : Visual Merchandising dalam Distribusi dan Pemasaran

Bagian #2 : Strategi Dasar Visual Merchandising

Pada bagian dua ini kita membahas mengenai fungsi dasar dan peranan visual merchandising di titik-titik penjualan, baik untuk produk yang sudah eksis, terlebih untuk produk baru.

Memahami strategi dasar visual merchandising serta elemen-elemem yang dibutuhkan untuk mampu menjalankan fungsi dasarnya.

Bagaimamana menerapkan space dan category management, agar bisa mengelola tempat atau ruang dimana produk berada agar lebih efektif dan lebih optimal.

Apa saja benefit yang bisa didapat dari aplikasi category management, baik bagi retailer maupun bagi konsumen.

Lanjut ke : Strategi Dasar Visual Merchandising

Bagian #3 : Metode Visual Merchandising

Pada bagaian ketiga ini kita akan membahasa mengenai berbagai metode umum dalam visual merchandising, termasuk kelebihan dan kekurang dari metode tersebut.

Apa pentingnya menerapkan window display, serta bagaimana mengatur semua elemen-elemennya, seperti focal point, decoration, point of interest, lighting, coloring, dan lain-lain.

Seberapa penting peranan sles promotion bagi aktivitas visual merchandising?, serta bagaimana memaksimalkan peranan mereka?.

Lanjut ke : Metode Visual Merchandising

Bagian #4 : Tema kampanye Visual Merchandising

Pada bagian keempat ini kita coba untuk bahas mengenai apa saja tema umum yang sering digunakan dalam kampanye yang menggunakan visual merchandising.

Bagaimana membuat tema yang berfungsi sebagai stopper point?

Atau tema apa saja yang cocok digunakan untuk story dan selling offer ?

Apa perbedaan corporate campaign, brand campaign dan product campaign?, dan kapan mereka harus digunakan?

Bisakah mengusung tema budaya daerah atau agama (ethnic n religion) untuk tema sebuah kampanye?

Lanjut ke : Tema Kampanye Visual Merchandising

Bagian #5 : Teknik Visual Merchandising

Pada bagian kelima ini pembahasan akan dititikberatkan ke teknik visual merchandising secara umum.

teknik visual merchandising merupakan metode untuk mengaktivasi tempat-tempat penjualan, seperti :

Facing, yang berhubungan dengan jumlah muka produk yang harus ditampilkan, bagaimana mengaturnya serta berapa facing share-nya.

Grouping atau pengelompokan produk, mengapa harus dilakukan?, apa benefitnya bagi retailer maupun bagi konsumen?.

Apa hubungan antara position dengan tingkat penjualan?, dimana sebenarnya golden line itu berada?.

Seberapa penting sebuah lokasi (location) bagi keberhasilan aktivitas visual merchandising?, dimana letak lokasi yang paling strategis?.

Dan berbagai teknik visual merchandsiing yang lain akan kita bahas dibagian ini.

Lanjut ke : Teknik Visual Merchandising

Bagian #6 : Aturan Dasar dalam Visual Merchandising

Pada bagian keenam ini kita akan bahas mengenai aturan dasar dari aktivitas visual merchandising.

Ada banyak aturan dasar yang seringkali diabaikan, itulah sebabnya objective dari visual merchandisng tidak tercapai secara maksimal.

Kita akan bahas mengenai product dan packaging design, serta bagaimana memanfaatkannya dalam visual merchandising.

Termasuk menggunakan brand, logo, tagline, dan semua elemen dari sebuah merek produk untuk kepentingan komunikasi pemasaran.

Bagaimana menggunakan POP material serta bagaimana menciptakan suasana yang mampu menarik perhatian dan memberikan pengalaman bagi konsumen.

Lanjut ke : Aturan Dasar dalam Visual Merchandising

Bagian #7 : Visual Merchandising di Dunia Online

Bagian ketujuh merupakan bagian terakhir dari pembahasan kita mengenai dunia visual merchandising.

Pada bagian ini kita akan fokus pada penggunaan visual merchandising di dunia digital, internet atau online.

Bagaimana praktek VM yang dikaitkan dengan berbagai platform yang sekarang berkembang pesat, seperti social media, atau paltform yang lain.

Seberapa penting website bagi sebuah perusahaan, serta kaitannya dengan aktivitas pemasaran melalui visual merchandising.

Lanjut ke : Visual Merchandising dalam Dunia Online

Penutup dan Simpulan

Dari sekian pembahasan tersebut, yang paling utama adalah bagaimana kita bisa memaksimalkan ruang yang ada untuk aktivitas visual merchandising yang disesuaikan dengan objective yang hendak dicapai.

Setiap aktivitas yang baik harus dimulai dari perencanaan yang matang yang memperhatikan semua elemen terkait.

Implementasi dilapangan, disemua platform atau media yang digunakan, baik secara offline maupun online atau gabungannya.

Kemudian yang lebih penting adalah melakukan pengendalian agar aktivitas tersebut bisa berjalan sesuai dengan rencana semula, karena disini kita melibatkan biaya yang tidak kecil.

Terakhir lakukan evaluasi, seperti A/B testing atas semua aktivitas yang kita lakukan, lakukan improvement dan buat next action atas hasil evaluasi tersebut.

Terimakasih atas kunjungan Anda di Blog Distribusi Pemasaran ini, semoga Anda mendapatkan manfaat yang maksimal.

Semua kritik dan saran yang membangun akan sangat kami hargai, berikan di kolom komentar dibawah ini.

Salam Sukses Sehat dan Bahagia

Picture : Freepik