Tiga Pilar Bisnis – Strategy Process Structure

Agus Octa

BUSINESS MANAGEMENT

Sebuah rumah, harus memiliki atap agar bisa menjadi payung bagi apapun yang ada didalam atau dibawah rumah tersebut.

Agar atap sanggup berdiri dengan kokoh dan seimbang, dibutuhkan minimal tiga pilar penyangga.

Hal sama juga berlaku dalam bisnis yang sekarang kita kelola.

Sebuah bisnis membutuhkan tiga tersebut untuk memncapai keseimbangan dalam operasionalnya dan  untuk mencapai kesehatan organisasinya

Dan yang paling utama, untuk memastikan kemampuan perusahaan menghasil pendapatan yang tumbuh dan berkelanjutan.

Ketiga pilar tersebut adalah :

  • Strategy
  • Process atau System
  • Structure atau Sumber Daya Manusia

Ketiganya adalah syarat minimal bagi sebuah bisnis, yang membutuhkan peyeimbangan agar dicapai stabilitas keberadaan dan kegunaannya.

Menjaga keberadaan dari tiga pilar tersebut adalah syarat dan tujuan minimal dari sebuah bisnis atau organisasi.

Sedangkan memastikan kegunaan dari tiga pilar emas tersebut adalah untuk memastikan sebuah bisnis atau organisasi menghasilkan sesuai tujuan.

Dengan demikian sebuah bisnis, usaha atau organisasi, bisa dianggap ‘Tidak Berguna’, manakala ‘Tidak Menghasilkan’.

Yang artinya keberadaannya adalah sebuah kesia-siaan belaka, dan dapat dipastikan bisnis, usaha atau organisasi tersebut tidak akan bertahan lama.

Jika kita melihat sekeliling kita, tanpa kita sadari ternyata ada banyak sekali bisnis atau organisasi yang beroperasi dalam ketidak seimbangan antara pilar strategi, proses dan sumber daya manusianya.

Dan yang hal yang mengejutkan adalah, mereka masih tetap bisa menghasilkan, hampir dan bahkan melampaui apa yang menjadi target dari bisnis atau organisasi tersebut.

Pertanyaannya, kok bisa ?,

Katanya dibutuhkan tiga pilar tersebut dan harus simbang.

Saat sebuah organisasi atau bisnis mulai beroperasi, maka ketiga pilar tersebut secara otomatis akan muncul, karena jika tidak, maka tidak mungkin sebuah bisnis atau organisasi bisa berjalan.

Tetapi jika tidak dibangun dengan benar, maka akan terjadi ketidak seimbangan dari ketiga pilar tersebut.

Organisasi atau bisnis memang tetap bisa berjalan dan beroperasi, tetapi akan terjadi kegentingan-kegentingan disana-sini.

Kegentingan-kegentingan tersebut akan tampak dalam peningkatan kadar emosi saat melakukan pengelolaan dan kepemimpinannya.

Dan satu hal yang harus disadari oleh para pengelola bisnis atau organisasi apapun.

Ketimpangan yang terjadi pada tiga pilar bisnis tersebut, seperti biasanya, masih akan memberikan keluangan dan kelaonggaran waktu, sebelum beban dan goncangan akibat ketidakseimbangan itu mengakibatkan keruntuhan secara total.

Ya, friksi yang terjadi akibat ketimpangan dan goncangan dari luar bisnis, cepat atau lambat akan menimbulkan kerusakan.

Jika demikian, bagaimana mungkin sebuah bisnis atau organisasi bisa bergerak dengan baik, apalagi tumbuh dan terus menghasilkan.

Ketimpangan atau ketidak seimbangan dari pilar tersebut, akan lebih mudah jika kita membayangkan atap rumah dengan tiga pilar yang tidak memiliki panjang yang sama.

Atau jika ada satu atau lebih pilarnya lemah dan mudah patah, apa yang akan terjadi dengan atapnya.

Apalagi jika ditambah dengan goncangan dan tiupan angin dari luar.

Ketimpangan Pilar

Bagaimana dengan sebuah bisnis atau organisasi, apa saja bentuk ketimpangannya ?

Berikut adalah beberapa kondisi ‘timpang’ atau ‘tidak seimbang’ yang berhubungan dengan tiga pilar emas sebuah bisnis atau organisasi yang umum terjadi, yaitu :

  • Perusahaan, organisasi atau bisnis yang memiliki strategi yang cukup bagus, terarah dan jelas, serta sudah dirancang dengan proses dan sistem yang efisisien dan efektif, tetapi memiliki budaya organisasi yang kontra-produktif.
  • Proses dan sistem yang seamless, efisien dan efektif, didukung dengan sumber daya manusia – SDM yang kompeten, tetapi tidak memiliki strategi bisnis yang baik, cenderung lemah, bahkan ada yang berada diluar jalur.
  • Memiliki sumber daya manusia – SDM yang handal dan kompeten, strategi bisnis dan pemasaran yang ciamik, tetapi proses dan sistem tidak mendukung, bahkan cenderung membatalkan efektivitas setiap fungsi.

Perhatikan kondisi di atas, satu dari tiga pilar emasnya rusak, bayangkan bagaimana operasional bisnis atau organisasi tersebut ?

Bagaimana jika ada dua pilar yang tidak berfungsi dengan baik, tidak saling melengkapi, cenderung destruktif ?

Apalagi jika tidak memiliki salah satu dari ketiga pilar tersebut.

Apa ada perusahaan atau organisasi yang tidak memiliki pilar emas tersebut dengan lengkap?, tadi katanya saat sebuah organisasi atai bisnis berjalan otomatis ketiga pilar tersebut akan muncul dengan sendirinya.

Benar, memang demikian.

Coba kita lihat sekitar kita.

Ada banyak perusahaan besar yang dimulai dari sebuah bisnis kecil, bahkan beberapa diawali dari usaha rumahan.

Banyak distributor skala regional yang dulunya adalah toko kecil, tanpa manajemen perusahaan distribusi.

Banyak juga produsen, yang diawali dari usaha rumahan, yang kemudian membesar.

Beberapa dari mereka tetap dengan manajemen ‘rumahan’ yang mereka miliki, tetap bertahan meski cukup timpang.

Salah satunya, keterbatasan untuk menjadi lebih besar, karena harus single fighter dan one man show.

Juga banyak terjadi kebocoran di sana sini, yang bagi mereka sangat sulit untuk ditutupi, jadi akhirnya cenderung dibiarkan.

Dan hilangnya banyak kesempatan, karena tidak mampu menangkap peluang tersebut, atau kalaupun peluang sudah ditangan, ada kesulitan untuk menjalankannya.

Tetapi banyak juga dari mereka yang sangat menyadari pentingnya keseimbangan tiga pilar emas tersebut.

Lihat saja,

Ada banyak distributor lokal yang berasal dari toko akhirnya meng-hire seorang professional, dan yang bersangkutan aktif dalam berbagai seminar dan pelatihan untuk mengisi ruang kosong dalam pikiran mereka tentang manajemen yang lebih profesional.

Para pebisnis ini sadar, bahwa perusahaannya harus dikembangkan lebih lanjut dengan cara-cara yang lebih profesional, dengan tidak meninggalkan budaya dan nilai-nilai yang telah dimiliki dan ditanamkan olehnya.

Para pebisnis ini akan berdiri sebagai pengarah dan pegawas atas arah dan laju pertumbuhan dari organisasi atau bisnis perusahaannya.

Sementara itu dibutuhkan juga hal lainnya, sebagai penyeimbang yang berfungsi sebagai mesin dan sekian komponen lainnya, untuk memastikan kendaraan bisa melaju ke arah yang dituju dengan cepat dan selamat.

Hal lainnya tersebut, bisa berasal dari diri pebisnis itu sendiri, dengan cara meningkatkan kapabilitasnya dengan berbagai materi manajemen yang profesional.

Atau dengan cara meng-hire pihak lain sebagai tenaga profesional dari perusahaan yang dipimpinnya.

Jika demikian, berarti ada persyaratan dari tiga pilar emas (the golden tripod) ini, agar bisa berfungsi dengan baik.

Yang pertama yang harus kita pahami adalah apa tujuan yang harus dipenuhi oleh Tiga Pilar Emas ini?

Yang kedua, apa syarat yang dibutuhkan, agar tujuan dari Tiga Pilar Emas tersebut terpenuhi ?

Tujuan dan Syarat Tiga Pilar Bisnis

Tujuan dari tiga pilar emas yang harus dipenuhi adalah :

  • Melestarikan keberadaan sebuah badan usaha atau organisasi tersebut.
  • Menghasilkan pendapatan (revenue) lebih dari cukup untuk membiayai pertumbuhan badan usaha atau organisasi tersebut.

Syarat yang harus dipenuhi adalah :

  • Arah yang dituju (direction)
  • Kelengkapan (completeness)
  • Keseimbangan (balance)
  • Kesesuaian (fit)
  • Kualitas (quality)

Kelima syarat diatas, harus ada dalam ketiga pilar sebuah bisnis atau organisasi yang profit oriented, dan harus dikelola dengan baik agar bisa efektif untuk mencapai tujuan utama sebuah bisnis, yaitu :

  • Keberhasilan yang berkelanjutan dalam mencapai positive cash flow.
  • Keberhasilan dalam pengelolaan hubungan pelanggan yang baik (customer relationship management – CRM).
  • Keberhasilan untuk mampu memperbarui atau berubah lebih baik dengan lebih cepat dibandingkan perubahan yang terjadi dalam lingkungan dan pasar.

Sekali lagi, ketidak seimbangan atau ketimpangan atau kelemahan atau bisa dikatakan cacat yang terjadi atas the golden tripod sebuah bisnis diatas, yaitu Strategy, Process atau System, Structure atau Human Resources memang tidak selalu segera mengakibatkan kejatuhan sebuah bisnis.

Tetapi ada hal yang harus diingat, ini bukanlah masalah mengenai kemungkinan akan terjadi atau tidak akan terjadi.

Hal ini adalah sebuah keniscayaan untuk terjadi yang hanya menunggu waktu saja.

Dan saat sudah terjadi, upaya untuk mengembalikan sebuah bisnis ke tempat semula dibutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Belum lagi hilangnya berbagai kesempatan emas yang lewat begitu saja, yang tidak mungkin bisa diraih, karena keterbatasan, kekurangan dan kelemahan dari tiga pilar emas tersebut.

Penutup

Demikian sedikit pembahasan kita mengenai Tiga Pilar Bisnis – Strategy, Process, Structure, dimana ketiga pilar bisnis ini sering disebut sebagai the golden tripod bagi sebuah usaha atau organisasi laba.

Pilar strategy adalah sebuah panduan yang menuntun kita ke sebuah tujuan, ke sebuah goal dan objective dari sebuah badan usaha.

Pilar strategy akan berbicara mengenai :

  • Bagaiamana kita bisa menuju ke tujuan tersebut.
  • Apa syarat atau target yang harus dicapai untuk bisa sampai ke tujuan tersebut.
  • Bagaimana kita bisa mencapai target demi target tersebut, atau strategi apa yang harus didunakan untuk mencapai berbagai target tersebut.
  • Apa saja tolok ukur atau metrik yang harus digunakan sebagai ukuran keberhasilan pencapaian target tersebut.

Pilar structure adalah panduan untuk mendapatkan dan membangun pasukan yang tepat, yang sesuai untuk mengemban tugas menyusun dan menjalankan semua strategi pencapaian.

Pilar structure ini akan berbicara mengenai :

  • Siapa sdm / people yang tepat untuk menyusun dan menjalankan strategi-strategi tersebut.
  • Posisi atau jabatan  seperti apa yang dibutuhkan.
  • Kemampuan, kapabilitas atau kompetensi seperti apa yang dibutuhkan untuk setiap posisi tersebut.
  • Bagaimana kita bisa memastikan sdm atau people tersebut akan melakukan tugasnya dengan optimal.

Pilar process dan system adalah panduan mengenai bagaimana sdm atau people menjalankan sebuah strategi, bagaimana operasional tersebut harus berjalan.

Pilar process dan system akan berbicara mengenai :

  • Berbagai kebijakan atau policy yang berlaku di perusahaan atau organisasi tersebut.
  • Berbagai aturan atau sistem dan prosedur untuk menjalankan sebuah aktivitas.
  • Berbagai standar untuk memastikan semua berjalan sebagaimana yang seharusnya dengan hasil dan waktu yang tepat.

baca juga : Pengertian Tujuan dan Manfaat Rencana Pemasaran

Terima kasih sudah berkunjung ke blog Distribusi Pemasaran Dotcom, semoga Anda mendapatkan manfaat, dan jangan lupa untuk memberikan komentar yang konstruktif di kolom komentar dibawah ini.

Salam Sukses Sehat dan Bahagia

Picture : Octapix