9 Strategi agar Email Marketing masuk ke Inbox Utama Gmail

Agus Octa

DIGITAL MARKETING – EMAIL MARKETING

Email Marketing merupakan salah satu bagian dalam strategi pemasaran digital atau pemasaran yang berbasis internet (internet marketing / digital marketing).

Penggunaan email marketing ini sampai saat ini dinilai masih sangat powerful, terbukti masih begitu banyak perusahaan besar yang menggunakan email marketing sebagai bagian dari strategi pemasaran digitalnya.

Salah satu penyedia layanan email dengan pengguna yang cukup besar adalah Gmail, sehingga cukup banyak perusahaan atau pelaku bisnis yang menggunakan gmail untuk membuat akun email.

Seperti kita ketahui, Gmail membagi inbox atau kotak masuk menjadi tiga bagian, yaitu inbox primary (utama), inbox promotion (promosi) dan inbox social (sosial).

Dan jika kita perhatikan, seringkali saat kita membuat email marketing, apakah itu penawaran atau sekedar pemberitahuan yang dikirim dari database list kita, email ini seringkali masuk ke inbox promosi.

Sebagai akibatnya tingkat keterbacaan atau open rate-nya menjadi turun, yang secara otomatis juga akan menurunkan aktivitas lanjutan dari open email, seperti click rate juga akan turun.

Keadaan yang sering dialami oleh banyak pelaku pemasaran internet saat mengirim email marketing.

“Email Gmail saya kok masuk ke inbox promosi terus Pak?, gimana caranya agar email saya bisa masuk ke inbox utama?”.

Itu pertanyaan yang paling banyak ditanyakan saat kita berdiskusi tentang email marketing ini, mungkin Anda juga sering mengalaminya.

Berikut beberapa tips yang bisa kita gunakan untuk meminimalisir email marketing kita masuk ke inbox promosi, dan bisa masuk inbox utama, yaitu :

#1 : Tulis Nama Penerima Email

Menuliskan nama penerima email memiliki banyak keuntungan, yang pertama akan membantu agar algoritma gmail mengorganisasikan email kita masuk ke inbox utama.

Kedua, dengan mencantumkan nama penerima email, maka email marketing yang kirim akan bersifat lebih personal, lebih pribadi dan akan meningkatkan engagement kita dengan penerima email.

Ketiga, email dengan nama penerima akan memberikan kesan tersendiri bagi orang yang menerima email ini, sekaligus mereka akan merasa lebih terhubung yang otomastis akan meningkatkan nilai dari email kita.

Yang keempat, jika email kita bisa bersifat personal, mampu memberikan kesan tersendiri dan membangun hubungan yang lebih dekat, maka tingkat open rate dan click rate dari email tersebut otomatis akan tinggi juga.

Kita bisa menggunakan beberapa aplikasi penyedia layanan email yang menyediakan nama penerima email (nama pertama, nama terakhir, dst) secara otomatis, kita bisa manfaatkan fasilitas tersebut.

Yang sering terjadi, subscriber kita tidak menuliskan nama mereka, sehingga kolom ini kosong, kita bisa memasukan nama email sebagai pengganti atau meminta subscriber untuk mengisi kolom nama saat mereka mengisi email berlangganan.

Cara ini cukup ampuh untuk membuat email kita tidak terlempar ke spam, meski tidak bekerja 100% untuk bisa masuk ke inbox utama.

#2 : Format Email yang Sederhana

Jika kita menggunakan aplikasi email marketing, di sana ada banyak sekali format dari sebuah email marketing, selain tema yang beragam, format email juga beragam.

Kita bisa memilih tema email biasa dan format yang cukup sederhana, dengan tema dan format seperti ini tidak akan mengurangi nilai dari email kita, selama isi pesan bisa kita sampaikan dengan baik, sederhana dan alami.

Penggunaan tema dan format yang sederhana ini akan membantu algoritma Gmail untuk mengidentifikasi email yang kita kirim bukan email promosi, artinya kemungkinan email masuk inbox utama lebih besar.

#3 : Gunakan Gambar (Image) Sesedikit Mungkin

Dalam aktivita pemasaran, termasuk digital marketing, penggunaaan image, photo, gambar, video, dan berbagai materi visual akan sangat membantu pesan yang hendak kita kirimkan.

Hal ini juga berlaku di email marketing, yang juga kaya akan tema dan format yang banyak menyediakan template untuk gambar.

Akan tetapi, jika kita banyak menggunakan image dalam email pemasaran kita, maka besar kemungkinan algoritma Gmail akan mengidentifikasi sebagai email promosi, yang akibatnya akan mengirim email tersebut ke inbox promosi.

Ini yang para pemasar kurang suka, karena tingkat keterbacaan email dalam inbox promosi lebih rendah dibandingkan dengan inbox utama (primary).

Jadi akan bijak jika meminimalisir penggunaan image dalam email yang kita krimkan, jika harus, gunakan ukuran yang sedang atau kecil saja.

#4 : Gunakan Link Seminimal Mungkin

Sebuah email marketing secara umum bertujuan untuk mengajak si penerima atau subscriber untuk melakukan sesuatu atau atau melakukan tindakan tertentu, salah satunya adalah mengarahkan mereka ke website kita.

Dan untuk mengarahkan pembaca ke website kita, tentu harus menggunakan link, agar pembaca bisa menuju website kita hanya dengan sekali klik.

Sama dengan gambar atau image, penggunaan link dalam yang terlalu banyak, akan membuat Google mail mengidentifikasi email kita sebagai email promosi, dan mengirimkannya ke tab promotion.

Jadi akan bisak jika kita menyertakan link seminimal mungkin, satu dua mungkin sudah cukup, tidak harus begitu banyak link.

Yang harus kita lakukan adalah, meyakinkan pembaca, atau memberikan alasan yang kuat bagi pembaca mengapa mereka harus melakukan klik link yang kita berikan, mengapa mereka harus mengunjungi website kita.

Untuk kita harus menggunakan sales script yang baik dan story telling yang memikat.

Cara ini akan cukup ampuh untuk mengurangi email kita terlempar masuk ke tab promosi, sehingga open rate dan click rate email tersebut akan meningkat.

#5 : Jangan Gunakan RSS

Menggunakan RSS Feed memang akan sangat membantu aktivitas email marketing kita, karena up date yang kita lakukan di website / blog, akan secara otomatis terkirim ke subscriber kita.

Tetapi yang perlu kita perhatikan adalah, hampir setiap RSS Feed ini akan masuk ke inbox promotion, karena google mail akan melakukan dentifikasi dan menduga bahwa email tersebut tidak dikirim oleh orang secara nyata, melainkan mesin yang bekerja secara otomatis.

Jika kita ingin agar email yang kita kirim masuk ke inbox utama, dan kita ingin membangun hubungan yang lebih baik dengan subscriber kita, sebaiknya kita menghindari penggunaan RSS Feed ini.

#6 : Email Tidak Terlalu Panjang

Sebuah promosi atau penawaran yang kita buat biasanya ada yang panjang ada juga yang pendek, tergantung metode yang kita gunakan, (soft selling biasanya akan membutuhkan narasi yang lebih panjang dari yang hard selling).

Tetapi penulisan narasi dalam email marketing yang panjang, akan membuat google mail mengorganisir email kita dalam kelompok promosi (meskipun memang benar, itu email promosi).

Jadi karena saat ini trend dalam algoritma google mail semakin panjang email maka akan semakin besar kemungkinannya masuk inbox promosi, kita sebaiknya membuat email sependek mungkin.

Ini akan cukup sulit jika kita sedang membuat penawaran dalam bentuk soft selling, tetapi itulah tantangannya, bagaiman kita mampu membuat scrip atau copy writing untuk soft selling yang pendek, tetapi cukup untuk memberi alasan target audience untuk melakukan sesuatu yang kita mau.

#7 : Jangan Gunakan Bentuk Penjualan Langsung

Email yang panjang akan diidentifikasi sebagai email promosi, sedangkan untuk membuat email yang pendek, maka kita harus menggunakan model penjualan langsung, atau hard selling.

Tetapi hard selling ini juga akan membuat algoritma google mail melemparkan email yang kita kirim ke inbox promosi.

Jadi kembali, kita ditantang untuk membuat model penawaran promosi atau penjualan secara tidak langsung, secara soft selling atau covert selling yang lebih halus lagi.

Tetapi narasi email tidak boleh panjang, harus singkat, tanpa ada bentuk penawaran penjualan langsung atau hard selling.

Soft selling atau covert selling yang pendek, singkat dan punya alasan kuat untuk membuat target pembaca do something.

#8 : Minta Subscriber Menambahkan Email Sender Dalam Kontak Mereka

Cara ini memang sedikit agak sulit, biasanya bisa kita terapkan saat hubungan kita dengan subscriber lebih akrab atau lebih dekat.

Kita bisa meminta subscriber untuk menambahkan email sender dalam kontak mereka, dengan demikian komunikasi akan lebih karena kemunkinan email kita akan terlempar ke spam atau email promosi akan menurun.

Google mail akan mengidentifikasi bahwa kita adalah rekan dari target audience, kita tidak sedang melakukan spamming dengan mengirimkan email ke sembarang orang.

#9 : Minta Subcriber Me-Replay Email yang Kita Kirim

Cara ini juga cukup ampuh untuk membuat algoritma google mail menempatkan email kita di inbox utama, yatu dengan meminta subscriber melakukan replay atas email yang kita kirimkan.

Biasanya kita bisa menggunakan kata-kata, bahwa kita meminta konfirmasi atas email yang sudah kita kirimkan, bahwa email telah diterima atau sampai ke orang yang dimaksud.

Dengan replay dari target pembaca tersebut, email kita berikutnya akan diletakkan di tab utama dalam gmail.

Baca juga :

Strategi Soft Selling, Untuk Meningkatkan Penjualan Melalui Digital Marketing

Strategi Hard Selling, Untuk Meningkatkan Penjualan Melalui Digital Marketing

Cara-cara diatas memang tidak 100% menjamin email marketing kita bisa masuk ke inbox utama, tetapi jika Anda perhatikan, dengan cara-cara di atas maka prosentase email yang masuk ke inbox promosi akan turun.

Bagaimana menurut Anda?,

Jika Anda punya pengalaman yang lain, jangan segan-segan untuk berbagi di kolom komentar di bawah ini.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog Distribusi Pemasaran Dotcom ini, semoga Anda mendapatkan manfaat.

Salam sukses sehat dan bahagia

Picture : Octapix

1 thought on “9 Strategi agar Email Marketing masuk ke Inbox Utama Gmail”

  1. Saya sewring mengalami hal itu, email masuk ke tab promosi.
    yang bikin jengkel, kalau email kita masuk ke spam…
    Thank atas sharingnya,

Comments are closed.