Brand Equity (Ekuitas Merek): Definisi dan Cara Mengelola

Vionisya

Brand equity atau ekuitas merek seringkali diibaratkan sebagai nilai komersial dari suatu brand, yang dihasilkan dari evaluasi prositif konsumennya.

Kita dapat meningkatkan ekuitas merek dengan cara membangun keterikatan emosional antara konsumen dengan brand menggunakan berbagai kampanye pemasaran dan promosi.

Namun, tentu saja penawaran yang diberikan haruslah unggul dalam segi kualitas dan keandalan.

Mari kita bahas lebih mendalam mengenai apa itu brand equity, seberapa penting penerapannya, dan bagaimana cara mengelolanya.

Brand Equity, Apakah Itu?

Brand equity atau ekuitas merek dapat diartikan sebagai nilai dari sebuah merek (brand value) yang ditentukan oleh persepsi dan pengalaman konsumen terhadap merek tersebut.

Sederhananya, ekuitas merek merupakan kekuatan dari suatu brand, dan memiliki beberapa elemen dasar yang menyusunnya, antara lain:

  1. Brand awareness, merujuk pada seberapa tinggi tingkat kesadaran atau pengenalan konsumen terhadap merek.
  2. Brand association, merujuk pada segala hal terkait memori konsumen terhadap suatu merek.
  3. Perceived quality, merujuk pada persepsi atau sikap konsumen mengenai keseluruhan kualitas dan keunggulan merek.
  4. Brand loyalty, merujuk pada seberapa tinggi tingkat kesetiaan atau loyalitas konsumen terhadap suatu merek.
  5. Other assets, merujuk pada hal-hal atau aset-aset lainnya, seperti hak cipta, hak paten, dan sebagainya.

Lalu, dapatkah brand equity atau ekuitas merek itu diukur?

Kita dapat mengukur ekuitas merek menggunakan evaluasi konsumen mengenai perbandingan antara produk tanpa merek dengan produk yang sama beserta mereknya.

Hal ini sangatlah berguna pada tahapan awal riset pasar, ketika kita sedang menguji kelayakan dari suatu konsep atau ide.

Kita ambil contoh mengenai produk dessert box.

Sekelompok konsumen diminta mengevaluasi suatu ide produk tanpa disertai nama brand, misalkan dessert box.

Lalu, sekelompok konsumen lainnya diminta mengevaluasi ide produk yang sama, namun disertai dengan nama mereknya, seperti brand Bittersweet by Najla.

Nah, apabila ide produk yang sama tersebut dievaluasi lebih baik ketika merekdicantumkan, maka merek tersebut menambahkan nilai bagi produk.

Brand Equity, Seberapa Penting Bagi Brand Anda?

Brand equity atau ekuitas merek memainkan peran yang penting bagi brand, sekaligus merupakan salah satu aset terpenting dalam perusahaan.

Dengan ekuitas merek yang baik, kita dapat membebankan harga lebih tinggi dibandingkan standar pasar (premium) dengan produk atau layanan yang berkualitas tinggi.

Selain itu, ketika kita memiliki brand equity yang kuat, kita juga dapat menghasilkan pangsa pasar (market share) yang lebih tinggi.

Peningkatan market share dapat terjadi dikarenakan adanya kesetiaan atau loyalitas konsumen dan hubungan emosional yang terjalin antara konsumen dengan brand tersebut.

Selanjutnya, ekuitas merek yang kuat juga dapat bermanfaat untuk memperkenalkan product line baru.

Ketika perusahaan telah memiliki brand equity yang baik bagi product line yang telah ada, maka akan lebih mudah bagi perusahaan untuk memperkenalkan product line baru kepada target pasarnya.

Bagaimana Cara Mengelola Brand Equity?

Brand Equity

Sebagai pemilik bisnis kecil, sebenarnya kita dapat mengambil banyak pembelajaran mengenai pengelolaan brand equity atau ekuitas merek dari perusahaan besar.

Terdapat berbagai cara atau strategi yang dapat diterapkan untuk mengelola ekuitas merek Anda.

Menjaga Brand Image

Pengelolaan brand image dalam jangka panjang dapat meningkatkan brand equity atau ekuitas merek.

Strategi ini melibatkan janji merek yang harus dipertahankan untuk pelanggan dan janji merek yang dibentuk untuk konsumen baru.

Misalkan, brand Dior yang banyak terlibat dalam kampanye pemasaran untuk membangun brand image.

Anda hanya akan menemukan Dior di lokasi-lokasi premium dan gerai premiumnya sendiri, bukan?

Membangun Brand Awareness

Membangun brand awareness untuk produk-produk yang baru diluncurkan merupakan salah satu strategi untuk menjaga brand image dan brand equity (ekuitas merek) dari waktu ke waktu.

Misalkan, P&G yang mengeluarkan banyak anggaran untuk membangun brand awareness dan launching produk atau varian baru.

Mengelola Media Sosial

Pada jaman modern ini, kita harus pandai mengelola media sosial apabila ingin mengelola brand equity atau ekuitas merek dengan baik.

Semua merek yang muncul sebagai ‘trending’ dengan alasan negatif, akan menuai banyak kritik dan komentar negatif dari konsumennya.

Sebaliknya, ketika merek muncul sebagai ‘trending’ dengan alasan positif, maka tentu saja akan banyak mendapatkan komentar positif dari konsumen.

Misalkan, make-up brand Pinkflash yang viral di media sosial dikarenakan harganya yang dibawah standar pasar, namun tetap hadir dengan kualitas yang terbaik.

Membangun Consumer Engagement

Daya tarik emosional berhubungan erat dengan consumer engagement, sehingga menyebabkan konsumen membeli lebih banyak produk dari merek tersebut.

Kita ambil contoh brand Disney.

Disney mampu memberikan pengaruh kepada konsumen untuk ‘jatuh cinta’ terhadap mereknya, hingga mempengaruhi consumer engagement pada setiap siklus hidup keluarga.

Menjadi Proaktif

Pengelolaan brand equity atau ekuitas merek secara proaktif juga diperlukan dalam jangka panjang.

Strategi ini melibatkan segala elemen branding untuk menarik dan mempertahankan minat konsumen terhadap brand.

Misalkan, Amazon sebagai perusahaan online yang sangat proaktif dalam membangun merek.

Bahkan, logo, packaging, kendaraan pengangkut, gudang, dan sebagainya yang saling meneriakkan nama brand ‘Amazon’.

Memahami Tren Sosial, Preferensi, dan Jiwa Konsumen

Kita dapat merujuk pada consumer life cycle untuk memahami konsumen pada setiap fasenya.

Tentu saja, preferensi, keyakinan, kebutuhan, dan keinginan konsumen akan terus berubah seiring dengan berjalannya waktu.

Ketika kita hendak mengelola brand equity atau ekuitas merek, penting untuk terus update tentang tren dan memperkirakan preferensi konsumen di masa mendatang.

Kita ambil contoh, brand Netflix yang menyediakan ratusan hingga ribuan film ataupun serial TV untuk ditonton konsumen langsung di rumah.

Netflix sangatlah peka terhadap tren, mampu menganalisis preferensi konsumen di masa depan, hingga mampu mengubah gaya hidup konsumennya.

Contoh lainnya adalah brand McDonald’s yang mampu menyediakan menu berbeda sesuai dengan tren, gaya hidup, dan preferensi konsumen di kota atau negara yang berbeda.

Berpikir Jangka Panjang

Untuk mengelola brand equity atau ekuitas merek, kita harus benar-benar berpikir jangka panjang.

Kita perlu memahami poin penting dalam product life cycle beserta strateginya untuk meningkatkan brand value.

Kita ambil contoh brand Coca Cola.

Coca Cola memiliki brand equity atau ekuitas merek yang luar biasa sejak puluhan tahun yang lalu, dengan brand relationship yang kuat dengan konsumennya.

Konsistensi

Selain berpikir jangka panjang, kita juga harus konsisten dalam mengelola brand equity atau ekuitas merek kita.

Misalkan, brand Google yang mengutamakan aspek kepuasan konsumen dalam brand building, hingga dipandang sebagai brand yang dapat menjaga konsistensi dalam janji merek mereka.

Artikel Terkait: Yuk, Ketahui Bagaimana Cara Membangun Nama Brand yang Kuat!

Kesimpulan

Setelah memahami penjelasan singkat diatas, kita dapat mengetahui bahwa semakin baik brand equity atau ekuitas merek kita, maka akan semakin banyak keunggulan yang kita dapatkan dalam jangka panjang.

Brand equity atau ekuitas merek dapat meningkatkan pangsa pasar (market share) sekaligus menjadi senjata yang baik dalam memperkenalkan product line baru.

Sebab itulah, brand equity atau ekuitas merek merupakan salah satu aset terpenting bagi perusahaan dan harus dikelola dengan maksimal.

Dengan membangun brand image, brand awareness, mengelola media sosial, memahami tren dan preferensi konsumen, fokus, konsisten, dan berpikir jangka panjang, kita dapat mengelola brand equity atau ekuitas merek dengan baik.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai apa itu brand equity, seberapa penting penerapannya, dan bagaimana cara mengelolanya.

Terima kasih sudah mampir di blog Distribusi Pemasaran dotcom, semoga artikel singkat ini bermanfaat.

Salam sukses, sehat, dan bahagia.

Picture: Freepik