Employee Engagement, Pentingkah Bagi Kinerja dan Produktivitas Karyawan?

Vionisya

Employee Engagement atau Keterlibatan Karyawan, Apa Itu?

Employee engagement atau keterlibatan karyawan dapat didefinisikan sebagai suatu perasaan bertanggung jawab dan berkomitmen kepada pekerjaan atau tugasnya, sehingga karyawan akan merasakan betapa pentingnya kinerja dalam pekerjaan.

Karyawan yang memiliki sense of belonging (rasa memiliki) dan sense of control (rasa kontrol), akan cenderung memiliki keterlibatan (engagement) yang tinggi dalam pekerjaannya.

Nah, employee engagement atau keterlibatan karyawanyang aktif dalam pekerjaannya akan berhubungan dengan perasaan positif yang memiliki manfaat jangka panjang.

Perlu kita ketahui juga bahwa employee engagement atau keterlibatan karyawanyang aktif dan positif akan berasal dari orangnya (person) bukan dari pekerjaannya (job), dan bukan bagian dari traits atau sifat bawaan seseorang.

Sehingga, perusahaan dapat mengembangkan employee engagement yang lebih besar lagi.

Tingkatan Employee Engagement atau Keterlibatan Karyawan

Employee Engagement, bagi Kinerja dan Produktivitas

Level 1. Highly Engaged and Committed Employees

Employee engagement dalam level ini cenderung 100% berkomitmen terhadap tugas dan organisasinya, cenderung menganggap tujuan organisasi merupakan tujuan mereka sendiri, serta cenderung terikat secara emosional dengan pekerjaan dan organisasi tempat mereka bekerja.

Level 2. Engaged but Not Committed Employees

Employee engagement dalam level ini cenderung memiliki keterlibatan (engaged) dengan pekerjaan dan organisasinya, namun tidak melakukan pekerjaan tersebut dengan tepat.

Umumnya, level employee engagement ini terjadi dikarenakan karyawan merasa kurang dalam hal reward, memiliki konflik dengan rekan kerja, ataupun memiliki masalah pribadi.

Level 3. Neither Engaged nor Committed Employees

Employee engagement dalam level ini cenderung tidak terlibat sekaligus tidak berkomitmen terhadap pekerjaannya maupun organisasi tempat mereka bekerja, sehingga mereka cenderung tidak berusaha untuk mencapai tujuan organisasi.

Level employee engagement ini dapat diatasi dengan memberikan bantuan employee engagement training atau pelatihan keterlibatan karyawan, tunjangan keuangan, ataupun bentuk tunjangan lainnya.

Level 4. Actively Disengaged Employees

Employee engagement dalam level ini cenderung benar-benar tidak aktif terlibat, baik dalam pekerjaannya maupun organisasi tempat mereka bekerja, sehingga mereka cenderung tidak mengerjakan tugasnya dan menjadi hambatan bagi pekerjaan orang lain.

Strength (Kekuatan) dan Talents (Bakat) dalam Employee Engagement

The 24 Character Strength by Peterson & Seligman

Profesor Chris Peterson dan Profesor Martin Seligman menemukan 24 virtues atau kebajikan dalam 6 kategori kekuatan karakter seseorang.

Nah, apa itu kekuatan karakter?

Kekuatan karakter dapat kita artikan sebagai sifat positif yang dimiliki dan sering muncul dalam diri seseorang.

Yuk, pahami lebih lanjut apa saja kekuatan karakter seseorang menurut Peterson & Seligman (2004) berikut ini.

Transcendence

  1. Appreciation of Beauty and Excellence merupakan bentuk apresiasi seseorang pada keindahan, keunggulan, dan kinerja orang lain dalam berbagai aspek kehidupan.
  2. Spirituality merupakan bentuk kepercayaan seseorang terhadap tujuan akhir, makna kehidupan, dan makna dari alam semesta.
  3. Gratitude merupakan bentuk kesadaran seseorang akan rasa syukur pada hal baik yang terjadi, dan meluangkan waktunya untuk mengucapkan rasa terima kasih.
  4. Hope merupakan bentuk harapan yang terbaik dalam masa depan seseorang, dan bekerja keras untuk mencapainya.
  5. Humor merupakan karakter yang suka tertawa dan senang membuat orang lain tersenyum atau tertawa.

Temperance

  1. Forgiveness and Mercy merupakan tindakan memaafkan orang lain yang telah melakukan kesalahan, menerima kekurangan orang lain, memberikan kesempatan kedua untuk orang lain, dan tidak menyimpan dendam.
  2. Humility and Modesty merupakan bentuk persepsi seseorang yang tidak menganggap diri sendiri lebih istimewa dari orang lain, dan tidak membicarakan pencapaian diri sendiri di depan orang lain.
  3. Prudence merupakan bentuk kehati-hatian seseorang dalam memilih sesuatu, tidak mengambil resiko yang tidak semestinya, dan tidak mengatakan atau melakukan sesuatu yang akan disesali.
  4. Self-Regulation merupakan bentuk regulasi hal-hal yang dirasakan atau dilakukan orang lain, disiplin, dan dapat mengendalikan nafsu atau emosi.

Justice

  1. Citizenship merupakan karakter seseorang yang dapat bekerja sama dengan orang lain sebagai anggota tim dan cenderung setia kepada timnya.
  2. Fairness merupakan karakter seseorang yang cenderung memperlakukan orang lain sama, dan tidak membiarkan perasaan pribadi menjadi tolak ukur dalam pengambilan keputusan.
  3. Leadership merupakan karakter seseorang yang cenderung mendorong anggotanya untuk menyelesaikan tugas dengan optimal, namun tetap menjaga hubungan baik dalam tim.

Humanity

  1. Love merupakan bentuk penghargaan hubungan dekat dengan orang lain, serta saling berbagi dan peduli satu sama lain.
  2. Kindness merupakan bentuk perbuatan baik yang ditujukan untuk orang lain.
  3. Social Intelligence merupakan karakter seseorang dalam menyadari dan memahami bagaimana motif dan perasaan yang ada, baik dalam diri sendiri maupun orang lain.

Courage

  1. Bravery merupakan tindakan seseorang yang didasarkan pada keyakinan pribadi, cenderung tidak menghindari tantangan, ancaman, kesulitan, dan rasa sakit.
  2. Persistence merupakan bentuk karakter seseorang yang cenderung menyelesaikan tugas yang telah dimulai, dan bertahan ketika melakukan sesuatu walaupun terdapat rintangan.
  3. Integrity merupakan bentuk penampilan diri yang tulus, serta mengambil tanggung jawab atas perasaan dan tindakan orang lain.
  4. Vitality merupakan bentuk pendekatan hidup seseorang dengan semangat, energik, dan aktif.

Wisdom

  1. Creativity merupakan bentuk produktivitas seseorang dalam membuat konsep atau hal baru, dan selalu memikirkan cara baru dalam melakukan sesuatu.
  2. Curiosity merupakan rasa tertarik pada sesuatu, melakukan eksplorasi, dan menemukan sesuatu.
  3. Open-Mindedness merupakan karakter seseorang yang cenderung memeriksa segala hal secara menyeluruh, dari segala sisi, dan menimbang semua bukti yang ada.
  4. Love of Learning merupakan bentuk penguasaan seseorang secara otodidak dalam hal pengetahuan baru, keterampilan baru, dan sebagainya.
  5. Perspective merupakan karakter seseorang yang mampu memberikan nasihat bijak pada orang lain, dan memiliki cara pandang yang logis.

Gallup’s Talent

Bakat seseorang dapat diartikan sebagai suatu anugrah yang unik dan alami, sedangkan kekuatan seseorang merupakan gabungan dari keterampilan, pengetahuan, dan bakat yang dimiliki seseorang.

Sebab itulah, seorang pemimpin idealnya harus memperlakukan setiap karyawannya sebagai satu individu yang unik, sehingga perlakukan satu dengan lainnya tidak akan sama.

Bayangkan Anda sebagai seorang pemimpin yang dapat memperlakukan setiap karyawan Anda berdasarkan setiap bakat dan kekuatannya.

Tentu saja karyawan Anda akan merasa jauh lebih nyaman dalam mengekspresikan dirinya secara utuh.

Nah, kekuatan dan bakat dari setiap karyawan Anda akan mengarahkannya pada aktivitas dan lingkungan yang menyenangkan, sehingga akan memicu adanya employee engagement yang aktif dan positif.

Baca Juga: Mengenal Tes Bakat (DAT, FACT, dan GABT)

Flow dalam Employee Engagement

Flow menggambarkan suatu keadaan yang dialami oleh beberapa orang ketika mereka sepenuhnya terlibat (engaged) dalam apa yang mereka lakukan, sehingga seringkali lupa waktu atau tidak sadar telah terserap dalam satu aktivitas dalam jangka waktu yang cukup lama.

Ketika employee engagement atau keterlibatan karyawan dapat mencapai flow dalam pekerjaannya, maka karyawan tersebut akan terlibat konsentrasi tinggi, fokus pada apa yang sedang dikerjakan, memiliki sense of control, dan memiliki sense of transcendence.

Perlu kita ketahui bahwa employee engagement yang mencapai tahap flow ketika bekerja, akan berbanding lurus dengan peningkatan kinerja dan produktivitas karyawannya.

Mengapa Employee Engagement Sangatlah Penting?

Employee engagement atau keterlibatan karyawan berhubungan positif dengan kesejahteraan karyawan, retensi karyawan, upaya dan kinerja karyawan, pendapatan dan omset, laba, kepuasan konsumen, bahkan pertumbuhan bisnis hingga kesuksesan perusahaan.

Tahukah Anda, bahwa ketika karyawan saat ini dapat memberikan yang terbaik untuk perusahaan, itu lebih baik daripada merekrut karyawan baru?

Nah, marilah kita memahami lebih lanjut pentingnya employee engagement atau keterlibatan karyawan.

Peningkatan Finansial Perusahaan

Employee engagement akan mendorong karyawan untuk berkomitmen terhadap pekerjaannya sekaligus perusahaan tempat dimana dia bekerja, sehingga akan terjalin ikatan emosional antara dirinya dengan tempat kerjanya.

Nah, ikatan emosional inilah yang akan memicu rasa memiliki atau sense of belonging karyawan, sehingga karyawan akan merasa memiliki bisnis tersebut tidak hanya sebagai karyawan biasa melainkan pemiliknya.

Hal ini akan memicu kinerja dan produktivitas karyawan yang baik, dan mengarah pada kepuasan konsumen, penjualan yang tinggi, keuntungan yang lebih baik, hingga finansial perusahaan meningkat.

Berpengaruh Positif pada Lingkungan Kerja

Mengapa employee engagement dapat berpengaruh positif terhadap lingkungan kerja?

Pertama-tama, proses employee engagement dimulai dari pemilihan karyawan yang tepat untuk suatu posisi pekerjaan, lalu memastikan bahwa karyawan tersebut memiliki pengalaman yang baik, dan ditempatkan di bawah pemimpin atau manajer yang mampu menjaga kepuasan kerja para karyawannya.

Selain itu, adanya tawaran pelatihan dan pengembangan diri, ekspektasi jalur karir yang jelas, dan beberapa program employee engagement lainnya, juga dapat membantu membentuk lingkungan kerja yang positif.

Tentu saja, hal ini dapat berpengaruh pada peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja para karyawan.

Memaksimalkan Kepuasan Kerja Karyawan

Umumnya, banyak perusahaan yang ingin mengembangkan employee engagement dengan cara mengadakan pertemuan tatap muka, memberikan feedback secara rutin, memberikan reward, memberikan afirmasi dan pengakuan untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Nah, berbagai cara yang diterapkan perusahaan ini akan mendorong employee engagement yang tinggi dalam pekerjaannya dan bebas dari ketegangan, sehingga akan mengarah pada kepuasan kerja yang lebih besar.

Memaksimalkan Produktivitas Karyawan

Perusahaan yang mengikutsertakan para karyawannya dalam proses pengambilan keputusan, akan meningkatkan employee engagement.

Karyawan akan memberikan masukan dan pendapat dalam berbagai kegiatan, sehingga karyawan tersebut dapat dengan mudah mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan bisnis saat berhadapan dengan konsumen dan klien.

Nah, dengan cara ini, employee engagement akan menghasilkan peningkatan produktivitas pada karyawan.

Memaksimalkan Kepuasan Konsumen

Employee engagement yang aktif dan positif akan cenderung menyebarkan energi dan suasana yang positif pula dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga akan mengarah pada peningkatan kepuasan konsumen, peningkatan penjualan, mendorong efektivitas, hingga mengarah pada profitabilitas yang lebih tinggi.

Menghasilkan Tingkat Retensi Karyawan yang Lebih Tinggi

Apabila Anda memiliki sebuah bisnis dan ingin meminimalkan tingkat perputaran karyawan, maka salah satu aspek yang harus dikembangkan adalah dengan meningkatkan employee engagement.

Ketika employee engagement meningkat, maka karyawan akan menciptakan suatu ikatan yang kuat dengan pekerjaan dan perusahaan tempat mereka bekerja, sehingga mereka tidak akan menyerah ketika diberi tawaran yang lebih baik oleh perusahaan saingan.

Menghasilkan Lingkungan Kerja yang Lebih Aman

Employee engagement akan meningkatkan daya fokus dan konsentrasi dari karyawan, sehingga kemungkinan kecelakaan, insiden, dan cedera terkait pekerjaan akan menurun.

Sebab itulah, employee engagement akan menghasilkan lingkungan kerja yang lebih aman, dan meningkatkan efisiensi sumber daya dan waktu organisasi.

Meningkatkan Kesehatan Karyawan

Menurut Anda, bagaimana employee engagement dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental para karyawan?

Nah, employee engagement dapat memberikan lingkungan kerja yang positif, sehingga karyawan akan cenderung bebas tekanan dan lebih bahagia, sehingga berdampak positif pada kesehatan mentalnya.

Selain itu, didukung suasana kerja yang nyaman, para karyawan akan memiliki waktu bekerja dan istirahat yang maksimal, sehingga kesehatan fisik pun terjamin.

Menurunkan Tingkat Absensi

Employee engagement merupakan salah satu alasan mengapa karyawan berinvestasi 100% dalam pekerjaannya, bekerja secara teratur, memenuhi deadline tugas, menjadi bagian dari tim dalam berbagai kegiatan, dan berkomitmen pada organisasi.

Artikel Lainnya: Jenis, Elemen, dan Manfaat Struktur Organisasi

Kesimpulan

Setelah memahami penjelasan terkait employee engagement diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa employee engagement atau keterlibatan karyawan merupakan salah satu aspek penting dalam langkah awal menuju keberhasilan bisnis.

Employee engagement akan menciptakan perasaan bertanggung jawab dan berkomitmen kepada pekerjaan atau tugasnya, sehingga karyawan akan merasakan betapa pentingnya kinerja dan produktivitas dalam suatu pekerjaan.

Terdapat 4 level dalam employee engagement, yaitu Highly Engaged and Committed Employees, Engaged but Not Committed Employees, Neither Engaged nor Committed Employees, dan Actively Disengaged Employees.

Employee engagement dalam perusahaan dapat dikembangkan dengan berbagai program, seperti pelatihan employee engagement, pemberian reward atau tunjangan lainnya, penempatan karyawan yang sesuai dengan bakat dan kekuatannya, menciptakan flow dalam bekerja, dan sebagainya.

Nah, ketika employee engagement telah tercapai, maka akan berpengaruh juga pada kesejahteraan karyawan, retensi karyawan, upaya dan kinerja karyawan, pendapatan dan omset, laba, kepuasan konsumen, bahkan pertumbuhan bisnis hingga kesuksesan perusahaan.

Terima kasih sudah mampir di blog Distribusi Pemasaran dotcom, semoga artikel singkat ini bermanfaat.

Salam sukses, sehat, dan bahagia.

Picture : Freepik