Mengenal Prosumer: Definisi, Jenis-Jenis, Beserta Contohnya!

Vionisya

Apakah Anda pernah mendengar istilah ‘prosumer’ sebelumnya?

Istilah ‘prosumer’ pertama kali diperkenalkan oleh Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul ‘The Third Wave’.

Dalam bukunya, model konsumerisme tradisional dinilai sudah ketinggalan jaman, bahkan saat ini konsumen pun dapat menciptakan produk atau layanannya sendiri.

Nah, hal inilah yang disebut sebagai prosumer, yang merupakan singkatan dari ‘producer’ dan ‘consumer.

Untuk mengenal istilah prosumer lebih lanjut, mari kita simak artikel singkat berikut ini!

Prosumer, Apakah Itu?

Seperti yang telah digambarkan sebelumnya, bahwa prosumer merupakan seorang producer (produsen) sekaligus consumer (konsumen).

Dalam dunia digital, istilah ini juga seringkali digunakan untuk mendefinisikan para konsumen online yang tidak hanya mengonsumsi suatu produk, namun juga memproduksinya.

Misalkan, para content creator yang membuat video singkat di media sosial untuk mengulas suatu produk baru yang mereka beli.

Ataupun, membuat crochet bag dengan detail individual yang unik juga merupakan salah satu contoh dari prosumerism.

Para prosumer juga seringkali menjadi konsumen pertama dalam suatu produk atau layanan baru, sehingga feedback yang mereka berikan sangatlah berharga bagi perusahaan.

Jenis Prosumer, Apa Saja?

Prosumer

DIY (Do-It-Yourself) Prosumers

Umumnya, para DIY prosumer seringkali membuat dan memproduksi konten atau produknya sendiri tanpa bantuan dari tenaga profesional.

Contohnya, konsumen yang memproduksi crochet bag dengan cara merajut tas tersebut secara mandiri.

Ataupun, konsumen yang memproduksi furnitur sendiri, mulai dari mendesainnya, memilih bahan, memotong kayu, mengecat, dan sebagainya.

Self-Service Prosumers

Selanjutnya, para self-service prosumer dapat diartikan sebagai konsumen yang mampu memproduksi suatu konten atau produk yang setara dengan kelas profesional.

Namun, hal ini dilakukannya tanpa ada bantuan dari tenaga ahli.

Umumnya, prosumer tipe ini memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk melakukannya sendiri secara ‘profesional’.

Contohnya, seorang website designer yang mendesain atau membuat sendiri situs website-nya tanpa bantuan orang lain.

Customizing Prosumers

Lalu, customizing prosumer yang dapat diartikan sebagai tipe konsumen yang suka menambahkan ‘final touch’ atau sentuhan terakhir pada produk yang dikonsumsinya.

Misalkan, konsumen yang menjahit kembali pakaian yang mereka beli, atau konsumen yang menambahkan fitur unik pada perabotan yang dibeli.

Kita dapat mengambil contoh dari konsumen yang mengubah desain casing ponselnya dengan gambar atau pola khusus yang unik.

Collaborative Prosumers

Selanjutnya, collaborative prosumer yang dapat diartikan sebagai konsumen yang cenderung suka bekerja sama dengan orang lain untuk membuat suatu konten atau produk.

Misalkan, konsumen yang menulis suatu ulasan produk di blog mungkin membutuhkan bantuan orang lain untuk mendesain tampilan blognya agar menarik.

Contohnya lainnya, seorang penulis yang mungkin bergabung dalam suatu komunitas penulis online untuk menulis buku bersama penulis lainnya.

Monetized Prosumers

Adapun monetized prosumer dapat diartikan sebagai konsumen yang menghasilkan suatu pendapatan dari konten atau produk yang dibuatnya.

Misalkan, konsumen yang menjual jeans yang mereka desain sendiri.

Ataupun, konsumen yang mendapatkan pendapatan tertentu berdasarkan postingan blog yang mereka tulis.

Economic Prosumers

Nah, yang terakhir adalah economic prosumer.

Economic prosumer dapat diartikan sebagai tipe konsumen yang menghasilkan suatu konten atau produk dengan tujuan untuk menghemat uang mereka.

Misalkan, konsumen yang membuat sabun cuci mereka sendiri, dengan tujuan menghemat pembelian dari toko.

Prosumer VS Consumer

Prosumer

Setelah kita memahami bersama apa itu prosumer dan apa saja jenisnya, mungkin timbul dalam benak kita apa perbedaan mendasar antara prosumer dengan consumer.

Memang, munculnya istilah prosumer seringkali mengaburkan batas antara produsen dan konsumen.

Prosumer hakikatnyajuga merupakan konsumen, namun terlibat aktif dalam pengembangan produk atau layanan yang mereka konsumsi.

Berikut beberapa dasar perbedaan utama dari prosumer dan konsumen.

ProsumerConsumer
Tidak hanya membeli suatu produk, namun juga aktif dalam menciptakan atau mengembangkan produk dan layanan yang dikonsumsi.Hanya terbatas pada perilaku konsumsi produk atau layanan, dan cenderung pasif dalam proses pengembangan suatu produk.
Umumnya, memiliki pengetahuan atau wawasan yang luas mengenai suatu produk atau layanan.Umumnya, tidak tahu apa-apa mengenai produk atau layanan yang dikonsumsi.
Memiliki pemahaman yang mendalam mengenai fitur dan cara kerja suatu produk, sehingga memiliki keterampilan dalam meningkatkan fitur atau cara kerja produk tersebut.Tidak memiliki pemahaman mengenai fitur atau cara kerja produk tertentu, sehingga tidak memiliki keterampilan khusus untuk meningkatkannya.
Bersifat kolaboratif, sehingga seringkali bekerja sama untuk membuat suatu konten atau produk.Bersifat individualis, sehingga seringkali tidak berbagi ide ataupun bekerja sama dengan orang lain.
Memegang kunci dalam mempengaruhi tren pasar, karena sering terlibat dalam pengembangan atau penciptaan suatu produk atau layanan.Pihak yang mengikuti tren pasar, dan melakukan pembelian berdasarkan pilihan yang tersedia.

Baca Juga: Perilaku Konsumen? Langkah Awal dalam Keberhasilan Bisnis Anda!

Kesimpulan

Walaupun prosumer seringkali disamakan dengan consumer, nyatanya prosumer memiliki banyak perbedaan mendasar dengan consumer.

Ketika kita bertindak sebagai prosumer, kita akan memiliki peluang khusus sebagai konsumen sekaligus produsen dari berbagai produk dan layanan.

Dengan menjadi prosumer, kita memiliki kekuatan yang lebih besar untuk mempengaruhi orang lain dan menciptakan perubahan besar.

Aktivitas pengembangan dan penciptaan yang dilakukan prosumer tidak hanya bermanfaat bagi konsumen lainnya, namun juga bagi perusahaan.

Hal ini penting bagi perusahaan, karena prosumer dapat memberikan berbagai ide dan masukan berharga yang dapat meningkatkan produk dan layanan mereka.

Sekian penjelasan singkat mengenai definisi, jenis-jenis, perbedaan prosumer dan consumer, beserta contohnya.

Terima kasih sudah mampir di blog Distribusi Pemasaran dotcom, semoga artikel singkat ini bermanfaat.

Salam sukses, sehat, dan bahagia.

Picture: Freepik