Mengenal Tes PAPI-Kostick dalam Industri dan Organisasi

Vionisya

Tes PAPI-Kostick

Mengenal Tes PAPI-Kostick

Apa itu Tes PAPI-Kostick?

PAPI-Kostick merupakan salah satu alat tes kepribadian yang paling sering digunakan dalam bidang industri organisasi.

Lalu, apa yang menjadi dasar pengukuran kepribadian dari tes PAPI-Kostick?

PAPI-Kostick akan menguji bagaimana gaya kerja yang diterapkan seseorang melalui kebutuhan dan persepsi mereka terhadap lingkungan kerja mereka.

Sejarah Alat Tes PAPI-Kostick

PAPI (Personality and Preference Inventory) merupakan psikotes kepribadian yang pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Max Martin Kostick, seorang profesor dalam bidang psikologi industri di Boston State College.

Sebab itulah, alat tes ini lebih populer disebut sebagai tes PAPI-Kostick.

Pada tahun 1980-an terdapat versi ipsative dari PAPI-Kostick yang disebut sebagai PAPI-I, disusul versi normative-nya yang disebut sebagai PAPI-N pada tahun 1997.

Penggunakan PAPI-I cenderung ditujukan pada pengembangan pribadi, sedangkan PAPI-N cenderung untuk pelaksanaan seleksi dalam perusahaan.

PAPI-Kostick telah berkembang di Indonesia pada tahun 1980-an, dan masih banyak digunakan hingga saat ini.

Selain di Indonesia, PAPI-Kostick telah tersedia dalam 29 bahasa dan terdiri dari 3 edisi, sehingga bebas akan bias budaya.

Aspek Kepribadian Tes PAPI-Kostick

Needs

Needs atau kebutuhan dapat menggambarkan bagaimana seseorang mengatur persepsi, pemahaman, dan perilaku untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya.

Nah, dalam hal ini perlu kita ketahui bahwa needs lebih cenderung pada faktor internal dalam diri kita.

Terdapat 10 aspek kepribadian berdasarkan skala needs yang akan dijelaskan sebagai berikut.

  1. Need to Control Others (P). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai seberapa besar keinginan seseorang untuk mendominasi atau mengontrol orang lain.
  2. Need for Rules and Supervision (W). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai bagaimana hubungan seseorang dengan kebutuhan mengenai dukungan dari lingkungan kerjanya, atau seberapa besar seseorang bergantung pada kelompok atau organisasi kerjanya.
  3. Need for Change (Z). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai seberapa besar keinginan seseorang untuk berkembang terkait variasi atau inovasi dalam pekerjaannya.
  4. Need to Finish a Task (N). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai seberapa besar dorongan atau motivasi seseorang dalam menyelesaikan tugas, atau seberapa tekun seseorang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
  5. Need to be Noticed (X). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai seberapa besar kebutuhan atau keinginan seseorang untuk dikenali oleh orang lain.
  6. Need to belong to Groups (B). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai seberapa besar kebutuhan seseorang dalam berinteraksi atau ikut serta dalam suatu kelompok.
  7. Need to Relate Closely to Individual (O). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai seberapa besar kebutuhan seseorang dalam berhubungan baik atau dekat dengan orang lain.
  8. Need to be Forceful (K). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai seberapa besar kekuatan emosi seseorang dalam bersikap asertif terhadap dirinya sendiri.
  9. Need to Achieve (A). Aspek kepribadian ini menjelasan mengenai seberapa besar keinginan atau ambisi seseorang dalam mencapai sebuah kesuksesan.
  10. Need to be Support Authority (F). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai bagaimana hubungan antara dorongan atau motivasi dalam diri seseorang dengan otoritas atau kekuatan pemimpin, kesesuaian dengan atasan, dan seberapa siap seseorang dalam menghadapi hierarki perusahaan.

Roles

Nah, kita telah mempelajari apa saja aspek kepribadian dalam tes PAPI-Kostick berdasarkan kebutuhan atau needs seseorang.

Lalu, apa yang membedakan needs dengan roles?

Roles mengukur bagaimana kita mempersepsikan diri kita dalam dunia kerja, sehingga lebih berhubungan dengan faktor eksternal sebagai dasar kita berperilaku.

Mari simak 10 aspek kepribadian berdasarkan skala roles PAPI-Kostick berikut.

  1. Leadership Role (L). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai bagaimana keyakinan, kenyamanan, dan kepercayaan diri seseorang ketika memproyeksikan diri sebagai seorang pemimpin dari suatu kelompok kerja.
  2. Organized Type (C). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai bagaimana seseorang menempatkan sistem, rencana, dan prosedur dirinya sendiri pada lingkungan kerjanya.
  3. Attention to Detail (D). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai seberapa tertarik seseorang terhadap detail-detail kecil dalam suatu tugas, atau apakah seseorang menaruh perhatian pada detail kecil dari setiap aspek pekerjaan.
  4. Theoretical Type (R). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai bagaimana pandangan seseorang mengenai suatu pemikiran analitis dan konseptual, juga bagaimana kemampuan seseorang dalam menangani suatu pemikiran abstrak.
  5. Social Extension (S). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
  6. Ease in Decision Making (I). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai seberapa tinggi rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang, seperti bagaimana seseorang mengambil keputusan dan menerima segala konsekuensi atas keputusan yang telah diambil.
  7. Work Pace (T). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai seberapa sigap seseorang dalam bertindak di situasi atau kondisi pekerjaan yang mendadak.
  8. Emotional Restraint (E). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai seberapa besar kemampuan seseoang dalam mengendalikan atau menahan emosinya.
  9. Role of The Hard Worker (G). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai bagaimana seseorang mengidentifikasi dirinya dengan kerja keras.
  10. Vigorous Type (V). Aspek kepribadian ini menjelaskan mengenai seberapa banyak energi fisik yang dimiliki seseorang, dan seberapa besar keinginan seseorang untuk menunjukkan hal itu dalam suatu kegiatan atau pekerjaan.

Profil Kepribadian Tes PAPI-Kostick

Tes PAPI-Kostick

Kita telah mengenal 20 aspek kepribadian yang digunakan dalam tes PAPI-Kostick.

Nah, dari banyaknya aspek kepribadian sebelumnya, masing-masing akan dikelompokkan menjadi 7 profil kepribadian, yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Work Direction (Arah Kerja)

Profil kepribadian ini menggambarkan bagaimana kecenderungan seseorang dalam menyelesaikan semua pekerjaan yang diberikan.

Aspek yang termasuk dalam profil kepribadian work direction adalah need to finish a task (N), role of the hard worker (G), dan need to achieve (A).

Leadership (Kepemimpinan)

Profil kepribadian ini menggambarkan bagaimana seseorang memimpin suatu kelompok dalam lingkungan kerja.

Aspek yang termasuk dalam profil kepribadian leadership adalah leadership role (L), need to control others (P), dan ease in decision making (I).

Activity (Aktivitas Kerja)

Profil kepribadian ini menggambarkan bagaimana aktivitas seseorang ketika bekerja, apakah pasif ataukah aktif.

Aspek yang termasuk dalam profil kepribadian activity adalah work pace (T) dan vigorous type (V).

Social Nature (Relasi Sosial)

Profil kepribadian ini menggambarkan bagaimana perilaku dan persepsi seseorang ketika berinteraksi dalam lingkungan sosial mereka.

Aspek yang termasuk dalam profil kepribadian social nature adalah need to relate closely to individual (O), need to belong to groups (B), social extension (S), dan need to be noticed (X).

Work Style (Gaya Kerja)

Profil kepribadian ini menggambarkan bagaimana seseorang mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas, baik perilaku maupun persepsi yang dimiliki.

Aspek yang termasuk dalam profil kepribadian work style adalah organized type (C), attention to details (D), dan theoretical type (R).

Temperament (Temperamen)

Profil kepribadian ini menggambarkan bagaimana temperamen yang muncul ketika dihadapkan dengan berbagai kondisi atau situasi kerja.

Aspek yang termasuk dalam profil kepribadian temperament adalah need for change (Z), emotional restraint (E), dan need to be forceful (K).

Followership (Posisi Atasan-Bawahan)

Profil kepribadian ini menggambarkan bagaimana kebutuhan yang kita miliki ketika berada pada posisi bawahan dalam suatu pekerjaan.

Aspek yang termasuk dalam profil kepribadian fellowship adalah need to support authority (F) dan need for rules and supervision (W).

Implementasi Tes PAPI-Kostick dalam Industri Organisasi

Hasil yang didapat dari tes PAPI-Kostick dapat digunakan sebagai informasi dalam mempertimbangkan dan menentukan keputusan pada karyawan perusahaan, dalam hal identifikasi, seleksi, konseling, pelatihan, dan pengembangan.

PAPI-Kostick dapat pula digunakan untuk mengukur dinamika kepribadian, kebutuhan, motivasi atau faktor pendorong, dan perilaku karyawan dalam lingkungan kerjanya.

Selanjutnya, dapat digunakan untuk mengukur adjustment dan perkembangan calon karyawan dalam masa percobaan kerja.

Mengapa Tes PAPI-Kostick Sering Digunakan dalam Industri Organisasi?

Perlu diketahui bahwa tes PAPI-Kostick memiliki proses administrasi, skoring, dan analisis konfigurasi yang cenderung mudah dilakukan, walaupun oleh pihak non-psikologi sekalipun.

Selain itu, aspek kepribadian yang membentuk profil kepribadian yang disajikan oleh PAPI-Kostick sangalah relevan dengan dunia kerja.

Sebab itulah, PAPI-Kostick sangatlah efektif digunakan dalam industri organisasi.

Baca Juga: Tipe Kepribadian DISC Test dan Manfaatnya!

Kesimpulan

PAPI-Kostick merupakan salah satu alat tes psikologi yang digunakan untuk mengukur kepribadian seseorang, dan paling sering digunakan dalam bidang industri organisasi.

PAPI-Kostick memiliki beberapa aspek kepribadian yang dibedakan menjadi skala needs dan skala roles.

Masing-masing aspek dalam kedua skala tersebut akan dikelompokkan kembali dan menjadi komponen penentu dalam profil kepribadian PAPI-Kostick.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai alat tes PAPI-Kostick.

Terima kasih sudah mampir di blog Distribusi Pemasaran dotcom, semoga artikel singkat ini bermanfaat.

Salam sukses, sehat, dan bahagia.

Picture: Freepik