Persepsi Konsumen: Strategi yang Berfokus pada Konsumen!

Vionisya

Persepsi Konsumen

Proses pemasaran produk seringkali akan menjadi semakin rumit, dikarenakan kerumitan cara kerja dan isi otak manusia.

Pemikiran dan pola perilaku konsumen akan ditunjukkan dalam suatu konsep yang disebut sebagai persepsi konsumen.

Nah, apa itu persepsi konsumen?

Mari kita bahas lebih mendalam mengenai persepsi konsumen.

Mengenal Persepsi Konsumen

Persepsi dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam melihat, mendengar, merasakan, memperhatikan, dan memahami sesuatu melalui inderawi.

Setiap orang akan memiliki persepsi yang berbeda-beda mengikuti perbedaan cara pemahaman dan penerimaan stimulus dari masing-masing orang.

Apabila Anda ingin memahami perilaku seseorang, maka penting untuk memahami konsep persepsi.

Hal ini dapat Anda terapkan dalam perencanaan pemasaran.

Analisis perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh bagaimana persepsi konsumen yang bersangkutan.

Dengan memahami persepsi konsumen, Anda juga dapat menciptakan hubungan yang sehat dengan konsumen.

Apa Itu Persepsi Konsumen?

Persepsi konsumen merupakan suatu konsep pemasaran yang dapat membantu kita dalam mengetahui apa yang konsumen pikirkan mengenai suatu brand, perusahaan, beserta penawarannya.

Persepsi konsumen dapat berupa perasaan positif, perasaan negatif, hambatan, kecenderungan, harapan, ataupun pengalaman yang dimiliki konsumen terkait produk atau jasa yang ditawarkan.

Namun, mengapa harus memahami persepsi konsumen?

Hal ini dikarenakan persepsi konsumen turut menentukan apakah produk atau layanan kita dapat menarik perhatian konsumen ataukah tidak.

Bagaimana Proses Terjadinya Persepsi Konsumen?

Proses terjadinya persepsi konsumen merupakan proses yang berkesinambungan.

Persepsi konsumen akan melibatkan serangkaian langkah yang berkaitan dengan lingkungan dan membantu dalam menghasilkan stimulus dan tindakan yang diperlukan dalam situasi tersebut.

Proses persepsi konsumen dimulai dari adanya paparan sensorik yang mengarah pada perhatian atau atensi dan diikuti dengan komprehensi.

Lebih detail, akan dijelaskan sebagai berikut.

The Environmental Event

Dunia di sekitar kita memiliki banyak aktivitas atau kejadian yang dapat menarik perhatian kita.

Segala aktivitas atau hal-hal yang tersedia di lingkungan disebut sebagai stimulus ekologis, dan dapat kita rasakan melalui indera, seperti sentuhan, rasa, pandangan, bau, dan pendengaran.

Kita ambil contoh, ketika sedang berada di rumah dan duduk di ruang keluarga, kita dapat merasakan empuknya sofa yang sedang kita duduki, mungkin manisnya camilan yang sedang kita makan, kita dapat melihat aneka furnitur dalam ruang keluarga, mungkin merasakan bau sedap dari arah dapur, dan mendengar suara tayangan di TV.

Nah, hal ini akan menyebabkan terbentuknya proprioception sebagai titik awal dalam proses persepsi.

The Attended Stimulus in the Environment

Ketika kita menerima begitu banyak hal atau stimulus yang menarik perhatian, kita akan cenderung memilih dan memfokuskan perhatian kita pada satu stimulus.

Stimulus ini dinamakan sebagai ‘the attended stimulus’ atau ‘stimulus yang hadir’.

Umumnya, setiap orang akan memfokuskan perhatian pada stimulus yang mereka kenal, unik, dan tidak konvensional.

Contoh, ketika kita sedang duduk di ruang keluarga dan memakan camilan, lalu mendengar tayangan iklan dengan tagline yang unik, maka kita akan cenderung melupakan atensi ‘enaknya camilan yang kita makan’ sebelumnya, dan beralih memfokuskan atensi kepada tayangan iklan yang ada di TV.

Persepsi Konsumen

Nah, setelah kita memfokuskan atensi pada satu stimulus yang paling menarik perhatian kita, gambaran dari stimulus tersebut akan muncul di otak.

Pada akhirnya, stimulus yang terpilih akan kita rasakan dan kita sadari.

Misalkan, ketika kita telah memilih dan memfokuskan perhatian pada suatu tagline unik di iklan TV, gambaran dari tagline iklan tersebut, baik visual maupun audio, akan muncul di otak kita.

Recognition

Tidak hanya berhenti di situ, stimulus yang telah kita rasakan dan sadari ini, akan kita olah untuk dipahami dan diinterpretasikan.

Nah, kemampuan kita dalam memahami dan menginterpretasikan tujuan dari stimulus yang kita rasakan disebut dengan ‘recognition’.

Misalkan, kita telah menyadari adanya tagline unik dari suatu iklan produk di TV, kita akan berusaha memahami atau menginterpretasi hal tersebut sebagai tagline iklan produk yang lucu dan menarik.

Action

Langkah terakhir dari proses persepsi adalah tindakan yang kita lakukan sebagai respon terhadap stimulus yang bersangkutan.

Tahap action ini akan melibatkan sejumlah aktivitas motorik sebagai respon terhadap suatu stimulus.

Misalkan, kita telah mengintepretasi suatu tagline iklan produk di TV sebagai tagline yang lucu dan menarik, maka kita akan cenderung merespon dengan positif, seperti mencari tahu lebih detail mengenai produk tersebut.

Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Konsumen, Apa Saja?

Persepsi Konsumen

Sensory Threshold

Ambang sensorik atau sensory threshold dapat diartikan sebagai suatu batasan dimana informasi dapat dilihat berbeda secara sensori atau inderawi.

  1. Absolute Threshold merupakan suatu batasan dimana terdapat minimal jumlah stimulus yang dapat ditangkap oleh indra.
  2. Just Noticable Difference merupakan suatu batasan dalam jumlah perubahan tambahan yang diperlukan seseorang untuk mendeteksi perbedaan antara dua stimulus yang serupa.
  3. Adaptation merupakan suatu batasan jika stimulus tidak berubah, maka stimulus tersebut akan cenderung tidak menarik perhatian.
  4. Subliminal Perception and Advertising merupakan suatu batasan dimana konsumen secara tidak sadar terlibat dalam suatu pesan atau informasi dan memprosesnya pada tingkatan bawah sadar.

Physical Influences

Fisik memiliki keterbatasan dalam melihat lingkungan sekitar.

  1. Short-Term Memory merupakan memori jangka pendek yang menyimpan potongan-potongan kecil suatu informasi dalam waktu yang singkat.
  2. Arousal merupakan suatu kondisi siaga, terjaga, atau waspada secara fisik yang dapat mempengaruhi perhatian konsumen.

Selective Attention

Selective attention dapat menjelaskan bagaimana konsumen dapat lebuh mudah memperhatikan suatu stimulus dibandingkan dengan stimuls lainnya.

  1. Stimulus yang berbeda meliputi beberapa hal yang baru, intens, dan kompleks bagi konsumen.
  2. Stimulus yang jelas haruslah dapat membuat konsumen tertarik secara emosional, konkret, dan dekat dengan konsumen.

Faktor Lainnya

Selain berbagai faktor internal yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat beberapa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen, sebagai berikut.

  1. Konsistensi Kinerja – Apakah brand performance di masa lalu dan saat ini konsisten ataukah tidak?
  2. Hubungan Emosional – Hubungan antara suatu brand dengan konsumen secara emosional sangatlah penting untuk pengembangan brand.
  3. Komunikasi Pemasaran – Bagaimana suatu brand berkomunikasi dengan konsumen menggunakan berbagai sarana media.
  4. Pemasaran Holistik – Suatu brand harus dapat memuaskan konsumen dalam segala segi.
  5. Periklanan – Dapatkah suatu kampanye promosi mengubah persepsi konsumen dengan mudah?

Apa Pentingnya Persepsi Konsumen?

Persepsi Konsumen

Brand Loyalty

Ketika terbentuk persepsi yang sama antara konsumen dengan brand, maka konsumen akan cenderung setia dengan brand tersebut.

Perlu untuk memastikan bahwa brand tersebut benar-benar sinkron dengan konsumen, sehingga akan mengarah pada peningkatan persepsi mengenai produk dan layanannya.

Hal ini dapat membantu brand untuk meningkatkan customer base dan membuktikan keunggulan brand dalam hal persepsi konsumen.

Meningkatkan Penjualan

Bagaimana cara tercepat dalam mendongkrak penjualan bisnis Anda?

Salah satu cara dalam meningkatkan penjualan adalah dengan memikat konsumen menggunakan analisis persepsi konsumen dan mendorongnya untuk mengarah pada keputusan pembelian produk atau jasa yang Anda tawarkan.

Nah, ketika konsumen memiliki persepsi yang positif mengenai produk atau layanan Anda, maka konsumen akan cenderung bereaksi baik dengan memilih brand Anda.

Retensi Pelanggan

Tentu saja, terbentuknya persepsi konsumen yang positif akan mengarah pada loyalitas konsumen.

Ketika Anda sudah memiliki customer base yang baik dan loyal dengan persepsi yang positif, maka akan lebih mudah bagi suatu brand untuk mempertahankan konsumennya.

Memperkuat Ikatan

Keuntungan penting dari persepsi konsumen yang positif adalah memperkuat ikatan antara brand dengan konsumennya.

Ketika konsumen telah memiliki ikatan dengan suatu brand, maka konsumen akan cenderung berpihak pada brand tersebut.

Artikel Terkait: Perilaku Konsumen? Langkah Awal Dalam Kesuksesan Bisnis Anda!

Kesimpulan

Setelah membaca artikel ini, kita dapat mengetahui bahwa persepsi manusia merupakan suatu hal yang rumit dan abstrak, sehingga berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal pemasaran.

Apabila Anda memiliki sebuah bisnis, maka memahami bagaimana persepsi konsumen Anda merupakan hal yang tepat.

Persepsi konsumen akan turut menentukan apakah produk atau layanan Anda dapat menarik perhatian konsumen ataukah tidak.

Sekian penjelasan mengenai definisi, proses, faktor yang mempengaruhi, dan pentingnya persepsi konsumen.

Terima kasih sudah mampir di blog Distribusi Pemasaran dotcom, semoga artikel singkat ini bermanfaat.

Salam sukses, sehat, dan bahagia.

Picture: Freepik