PRESENTASI BISNIS
Dalam sebuah bisnis ada banyak cara untuk mendapatkan business deal, diantaranya adalah dengan presentasi bisnis.
Presentasi bisnis juga bisa menjadi kesempatan ideal untuk melakukan penjualan, disamping berbagai kesepakatan yang lain.
Karena dalam presentasi, kita memiliki audiens yang jauh lebih siap dan jauh lebih fleksibel daripada aktivitas penjualan lainnya seperti sales letter / penawaran penjualan atau cold calling.
Banyak orang yang enggan menggunakan presentasi sebagai media berbisnis, akan tetapi dengan pendekatan yang tepat, hal ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Kunci utama kesuksesan dari sebuah presentasi bisnis adalah persiapan yang matang.
Berikut adalah beberapa daftar periksa (check list) yang bisa kita gunakan untuk mempersiapkan sebuah presentasi bisnis yang sukses, yaitu :
- Persiapan sebelum presentasi bisnis
- Penataan struktur presentasi bisnis
- Catatan tertulis
- Dampak visual
- Menyampaikan presentasi bisnis
- Menangani pertanyaan audiens
- Menutup presentasi bisnis
#1 : Persiapan Presentasi Bisnis
Sebelum melakukan sebuah presentasi bisnis, kita harus melakukan beberapa persiapan terlebih dahulu.
Ini sangat penting, selain untuk membuat kita semakain percaya diri, persiapan akan membuat tingkat keberhasilan / kesuksesan presentasi semakin besar.
Penetapan Tujuan Presentasi (Objectives)
- Apakah objective dari presentasi bisnis tersebut?
- Hanya ingin menciptakan minat pada produk atau layanan kita.
- Membedakan diri (merek, produk, layanan, perusahaan) dari pesaing.
- Ataukah presentasi ini untuk menciptakan penjualan?
- Apakah kita ingin memberikan penjelasan / informasi teknis atau pelatihan yang terperinci?
- Jika kita tidak berada di depan audiens yang tepat, kita mungkin perlu mengubah tujuan / objective kita.
Cari Tahu Siapa Audiens Kita dan Apa Kebutuhan serta Ekspektasinya
Mencari tahu siap yang akan menjadi audiens kita dalam presentasi sangat penting, terlebih mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan harapannya.
- Presentasi kepada direktur pelaksana mungkin menekankan manfaat bisnis yang bisa diberikan oleh produk yang hendak kita tawarkan, atau project yang kita bicarakan.
- Tetapi presentasi kepada calon pengguna produk mungkin bisa lebih fokus pada kemudahan penggunaan, atau kompatibilitas dengan sistem lain.
- Cari tahu tingkat pengetahuan teknis yang dimiliki audiens dan kita harus menyesuaikan presentasi tersebut.
- Jadi presentasi yang baik yang kita berikan kepada seseorang, harus fokus pada bidang spesialisnya.
#2 : Penataan Struktur Presentasi
Hal lain yang harus kita perhatikan sebelum presentasi bisnsi dimulai adalah struktur presentasi tersebut seperti apa.
Bagaimana atau strategi apa yang harus kita gunakan untuk bisa masuk dengan lebih mudah ke audiens kita tersebut.
Pikirkan satu frase yang kita ingin audiens kita gunakan saat menjelaskan presentasi bisnis kita.
- Frasa tersebut harus menggambarkan nilai jual yang membuat produk atau layanan kita menarik bagi pelanggan tersebut (fokus pada audiens ini).
- Frasa tersebut harus sesuatu yang menjadikebutuhan serta ekspektasi mereka
Tetapkan beberapa poin kunci yang harus dipahami audiens
- Pastikan poin kunci untuk menggambarkan keunggulan produk atau layanan kita, bukan fiturnya.
Siapkan beberapa argumen logis untuk membujuk audiens kita mengambil tindakan
- Audiens mengingat dengan jelas bagian pembukaan dan penutup dari sebuah presentasi.
- Jadi persiapkan argumen dan penyampaian kita dengan hati-hati pada poin-poin ini.
- Cobalah mengatur materi kita menjadi beberapa bagian mandiri.
- Cara ini akan memungkinkan kita dengan mudah menanggapi isyarat dari penonton (meski tidak nyata).
- Jika tampaknya audiens kurang tertarik pada satu aspek presentasi kita, kita dapat menghentikan bagian ini tanpa mengganggu alur presentasi tersebut.
Persiapkan fakta dan bukti yang dibutuhkan untuk mendukung menguatkan argumen kita
- Teliti area tersebut secara menyeluruh sehingga kita memiliki informasi penting ditangan kita.
- Sertakan informasi penting tersebut dalam presentasi untuk lebih menguatkan argumen kita.
- Pastikan kita mampu menjawab pertanyaan atau masalah yang mungkin disampaikant audiens.
- Antisipasi kemungkinan penolakan terhadap apa yang kita usulkan atau kita paparkan tersebut.
- Jadikan tanggapan atas keberatan ini sebagai bagian dari presentasi bisnis ini.
- Pastikan kita sangat menguasai produk, layanan atau idea yang kita bawa.
- Dan pastikan kita juga benar-benar mengenal para pesaing kita, baik langsung maupun tidak langsung.
Struktur presentasi bisnis ini harus memungkinkan kita untuk memperkuat tema atau topik yang sedang kita bawakan.
- Perkenalkan poin-poin utama (key points) dalam ikhtisar,
- Key point ini harus kita jabarkan dan kembangkan di bagian utama presentasi bisnis
- Dan rangkum lagi di bagian kesimpulan atau konfirmasi ulang (penekanan).
Konfirmasikan sebelum presentasi, berapa lama waktu yang diberikan dan sesuaikan dengan struktur tersebut.
- Contohnya :
- Berapa lama kita akan memaparkan materi.
- Berapa lama dan bagaimana kita akan menjawab pertanyaan peserta. (bisa dikumpulkan dibelakang, per sesi, atau cara yang lain).
- Buat pengaturan waktu yang fleksibel yang mengakomodir kedua belah pihak.
- Bisa jadi kita mungkin perlu menyesuaikannya jika waktu yang dialokasikan berubah pada menit-menit terakhir.
- Hal penting, jangan membuat audiens bosan dan lelah.
- Jika presentasi bisnis tersebut panjang, atur dalam beberapa sesi
- Buat para peserta tetap segar, dan tetap tertarik, serta responsif dengan menyisipkan teaser presentasi berikutnya di penutupan tiap sesi.
#3 : Siapkan Catatan Tertulis
Kita bisa membuat kerangka untuk presentasi kita dalam catatan tertulis tersebut.
Hindari membaca dari naskah, karena akan membuat audiens bosan dan teralihkan.
Catat frasa kunci dan poin utama presentasi bisnis tersebut.
- Catatan ini sebagai pelengkap, biasanya kita gunakan juga untuk mencatat pertanyaan dari peserta.
Siapkan draf pertama, dan gunakan kata-kata sehari-hari
- Penggunaan kata-kata sehari-hari akan lebih mencairkan suasana.
- Lakukan latihan dengan membaca draf tersebut dengan keras.
- Biarkan draf seharian, cek dan perbaiki keesokan harinya (apakah ada yang harus ditambahkan, dikurangi atau diubah).
- Ketik ulang draf presentasi tersebut dan garis bawahi poin-poin utamanya.
Pindahkan poin-poin utama (key points) ke masing-masing kartu dan buang skripnya
- Beri nomor pada kartu dan pikirkan bagaimana kita akan memeriksanya pada hari itu.
- Misalnya, jika kita kehabisan waktu, kita mungkin meninggalkan kartu tertentu yang diberi tanda sebelumnya.
- Jika kita menggunakan alat bantu visual, tandai pada kartu tersebut kapan kita perlu menggunakannya.
Latih lagi presentasi bisnis tersebut sampai kita yakin sudah sesuai harapan.
- Kita harus melakukan latihan ini dengan lantang agar kita terbiasa dengan nuansa penyampaian presentasi bisnis kita.
- Lebih baik jika bisa rekam diri kita saat melakukan latihan tersebut dan kemudian nilai kinerja presentasi bisnis kita tersebut.
- Jika memungkinkan, mintalah seseorang yang berpengalaman untuk mendengarkan dan memberikan umpan balik.
- Idealnya, ini harus seseorang dengan latar belakang yang sama dengan audiens yang kita tuju.
- Periksa apakah waktu penyampaian bisa konsisten sesuai skedul.
#4 : Dampak Visual
Proses presentasi akan jauh lebih optimal saat kita bisa memberikan gambaran dengan lebih jelas dan ada keterlibatan peserta.
Salah satunya dengan menggunakan alat bantu visual atau dengan alat bantu untuk demo.
- Umumnya sebuah presentasi dilengkapi dengan, flipchart, proyektor overhead dan atau perangkat lunak presentasi seperti PowerPoint.
- Pikirkan juga tentang alat bantu lainnya yang paling sesuai untuk presentasi bisnis kita.
- Beri makna pada gambar dengan menggunakan grafik dan diagram.
- Buat alat bantu tetap sederhana dan relevan (tematik dengan topik presentasi).
Tetap kendalikan alat bantu visual kita dan waspadalah terhadap kesalahan dalam menggunakannya
- Jangan terlalu sering menggunakannya, audiens mungkin berhenti mendengarkan apa yang sedang kita paparkan.
- Turunkan atau matikan saat tidak dibutuhkan sehingga audiens tidak terganggu.
- Pastikan semua peserta presentasi bisa melihatnya dengan jelas dan detail, jika perlu ajak mereka berkerumun melingkar.
- Saat melakukan pemaparan, pastikan kita berbicara dengan audiens, bukan dengan bantuan visual.
- Pastikan kita merasa nyaman dan familiar menggunakan peralatan tersebut.
- Berlatihlah dengan cukup dengan semua perlengkapan dan peralatan tersebut sebelumnya.
Kita lanjutkan di hari yang lain …
Kebetulan lagi persiapan sales review.
BTW lanjutannya mana?
Ditunggu ^_^
Ah iya…
Saya lupa … maaf,
segera saya lanjutin.