Strategi Pemasaran Kontemporer dalam Menjangkau Konsumen

Vionisya

Strategi Pemasaran Kontemporer

Mungkin saat ini Anda sudah sangatlah akrab dengan beberapa metode tradisional untuk menjangkau konsumen, seperti iklan TV, radio, papan reklame, bahkan dari penjual secara tatap muka.

Menurut Anda, apakah cara atau strategi pemasaran semacam ini sudah efektif?

Apabila belum efektif, lalu bagaimana cara atau strategi alternatif yang dapat digunakan untuk menjangkau konsumen dengan lebih efektif?

Mari kita simak artikel berikut ini!

Word-of-Mouth, Seberapa Penting?

Strategi Pemasaran Kontemporer

Dalam pembahasan kali ini, kita akan mengawali penjelasan artikel dengan istilah yang unik, yaitu ‘word of mouth’.

Apa ya maksudnya?

Word-of-mouth dapat didefinisikan sebagai strategi pemasaran kontemporer yang dilakukan ketika satu konsumen melakukan tindakan, seperti berbicara, kepada konsumen lainnya mengenai sebuah brand.

Word-of-mouth dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, seperti menggunakan telepon, surat, ataupun internet.

Nah, saat ini, perusahaan banyak melakukan upaya untuk menciptakan pembicaraan atau komunikasi dari mulut ke mulut ini dengan topik yang positif.

Hal ini dapat juga disebut dengan organic word-of-mouth, yaitu bentuk kata-kata positif yang keluar dari pembicaraan mulut ke mulut dan dilakukan secara alami (tidak dibuat-buat).

Word-of-mouth atau komunikasi dari mulut ke mulut ini dianggap lebih dipercaya oleh konsumen, dikarenakan konsumen yang saling berbicara satu sama lainnya mengenai suatu brand, jarang melibatkan iklan atau promosi penjualan.

Sederhananya, lingkungan sosial di sekitar konsumen, seperti teman, keluarga, saudara, tetangga, rekan kerja, dan pihak lainnya yang terlibat dalam percakapan dari mulut ke mulut, adalah pihak yang dikenal baik oleh konsumen.

Sehingga, konsumen akan cenderung percaya karena umumnya pendapat mereka jujur dan bebas dari motif tersembunyi.

Strategi Pemasaran Kontemporer: Buzz Marketing

Buzz marketing seringkali disebut sebagai word-of-mouth marketing atau viral marketing atau stealth marketing.

Nah, buzz marketing ini merupakan suatu strategi pemasaran kontemporer yang dirancang khusus untuk menciptakan pesan pemasaran tertentu dari mulut ke mulut secara positif, hingga menghasilkan penyebaran eksponensial, seperti virus dari pesan pemasaran tersebut.

Apa tujuan dari dilakukannya strategi buzz marketing ini?

Buzz marketing dapat membantu untuk mendapatkan pihak-pihak atau orang-orang penting dan berpengaruh dari target pasar.

Sehingga, mereka-mereka inilah yang dapat mendorong atau mempersuasi pembicaraan dari mulut ke mulut secara positif mengenai produk, layanan, ataupun brand experience.

Nah, variasi dari buzz marketing ini adalah viral marketing dan stealth marketing.

Walaupun ketiga istilah ini sering digunakan secara bergantian, namun ternyata ketiganya memiliki sedikit perbedaan variasi.

Viral marketing umumnya melibatkan media internet dalam memfasilitasi penyebaran komunikasi mulut ke mulut dan memicu desas-desus antar konsumen.

Strategi pemasaran kontemporer ini mencoba memicu “virus” di internet dengan banyak cara, seperti menggunakan video viral, sehingga akan menarik banyak penonton dan memicu komunikasi mulut ke mulut mengenai brand dan video tersebut.

Saat ini banyak sekali platform media sosial yang dapat digunakan, seperti Instagram, YouTube, dan TikTok.

Selanjutnya, stealth marketing yang dapat diartikan sebagai bentuk kampanye dari buzz marketing yang dilakukan secara khusus dengan cara penyebaran word-of-mouth secara terselubung atau rahasia.

Mengapa harus dilakukan secara diam-diam atau rahasia?

Tentu saja, tujuan utama dari strategi pemasaran kontemporer ini adalah untuk menciptakan buzz atau komunikasi mulut ke mulut tanpa diketahui oleh konsumen bahwa hal tersebut merupakan bagian dari taktik atau strategi pemasaran.

Sekarang, mari kita lihat terdapat strategi pemasaran kontemporer apa saja yang dapat digunakan untuk menciptakan word-of-mouth atau buzz.

Product Pushers

Product pushers dapat diartikan sebagai seseorang yang ditugaskan oleh perusahaan untuk mendorong atau membuat produk terlihat dan dibicarakan dengan jelas di pasar.

Kita ambil contoh perusahaan mobil, Ford Motor Company, yang memberi product pusher sebuah mobil Ford untuk dikendarai selama periode tertentu.

Nah, product pusher diwajibkan untuk mempromosikan mobil Ford yang dikendarainya kepada konsumen yang tertarik.

Imitation Evangelist

Berbeda dengan product pusher, imitation evangelist merupakan seorang aktor atau aktris yang sengaja dibayar oleh perusahaan untuk menciptakan buzz marketing secara alami.

Garis perbedaannya terlihat jelas, dikarenakan imitation evangelist akan menyelipkan pesan pemasaran atau promosi produk dalam percakapan sehari-hari secara alami.

Misalkan, perusahaan smartphone menggunakan imitation evangelist untuk menciptakan kampanye pemasaran terselubung, dimana imitation evangelist akan berpura-pura meminta tolong kepada konsumen untuk memotretnya menggunakan smartphone tersebut.

Hal ini akan memicu minat dan desas-desus konsumen terkait produk smartphone tersebut, namun konsumen tetap tidak mengetahui bahwa hal tersebut merupakan salah satu bentuk strategi pemasaran perusahaan.

Stealth Celebrity Endorsers

Strategi Pemasaran Kontemporer

Terkadang selebriti juga dapat menjadi bagian dari kampanye buzz marketing secara diam-diam.

Mungkin sebagian besar konsumen telah mengetahui bahwa selebriti tersebut mendapatkan kompensasi dengan berpartisipasi dalam sebuah iklan produk.

Namun, terkadang konsumen tidak menyadari bahwa selebriti juga diberi kompensasi atau merchandise gratis untuk digunakan dalam keseharian mereka.

Misalnya, Song Jia, salah satu selebriti asal Korea Selatan yang seringkali diberi merchandise gratis, seperti produk skincare atau fashion, yang akan dipakai dalam kesehariannya dan dibicarakan dalam konten TikTok atau Instagram-nya.

Strategi Pemasaran Kontemporer yang Dihasilkan Konsumen

Strategi Pemasaran Kontemporer

Menurut Anda, mengapa perusahaan membuat strategi pemasaran kontemporer, seperti iklan, yang dirancang oleh konsumennya sendiri?

Nah, perusahaan juga dapat memanfaatkan konsumen mereka sendiri untuk menghasilkan sebuah iklan yang menarik.

Tidak hanya menarik, seringkali iklan yang dihasilkan oleh konsumen akan lebih menciptakan buzz yang positif (trending topic).

Namun, bagaimana caranya?

Umumnya, perusahaan akan mengundang konsumen untuk membuat konten pemasaran, seperti iklan, untuk brand-nya melalui kontes atau perlombaan.

Misalkan, strategi kontemporer yang diterapkan oleh KFC, yaitu kontes desain packaging bucket KFC.

Atau kontes review produk, seperti Springlee Best Review Challenge.

Ketika konsumen tertarik untuk berpartisipasi dalam kontes tersebut, konsumen akan cenderung benar-benar berpikir dengan kreatif dan membentuk interaksi baru dengan brand secara mendalam.

Nah, inilah yang diinginkan oleh pemasar, bukan?

Selain itu, dengan menggunakan iklan yang dirancang oleh konsumen, perusahaan dapat menghemat biaya, sekaligus memperoleh suatu alat riset pemasaran yang hebat.

Kadangkala, dengan konsumen mengikuti kontes semacam ini, konsumen dapat menunjukkan atau mengungkapkan perasaan mereka mengenai brand tersebut.

Strategi Pemasaran Kontemporer: Endorsers

Strategi Pemasaran Kontemporer

Penggunaan selebriti ataupun atlet dalam strategi pemasaran kontemporer, dapat meningkatkan pesan pemasaran dalam iklan dan membantu konsumen untuk lebih mengenal brand.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa selebriti ataupun atlet terkenal, dapat meningkatkan kepercayaan, kesukaan, dan persuasi terhadap brand.

Umumnya, konsumen juga seringkali membuat asumsi yang sesuai ketika mereka melihat selebriti atau atlet mendukung suatu produk.

Misalkan, Sehun EXO yang mendukung (melakukan endorse) produk fashion Dior akan diasumsikan konsumen dengan cara “Sehun EXO yang benar-benar menyukai produk-produk fashion dari Dior”.

Namun, selain beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh perusahaan, endorse yang dilakukan oleh selebriti atau atlet dapat menimbulkan resiko.

Misalkan, ketika selebriti yang menjadi endorsers tersebut terlibat skandal, maka hal tersebut juga akan menodai brand image dari brand yang bersangkutan.

Artikel Terkait: Prinsip Perilaku Kepatuhan Konsumen, Beserta Contohnya!

Kesimpulan

Dengan berkembang pesatnya teknologi saat ini, tentu saja perusahaan juga harus menyesuaikan strategi pemasarannya kembali.

Perusahaan tidak lagi bisa hanya mengandalkan strategi pemasaran secara tradisional, seperti iklan TV dan tatap muka saja.

Strategi pemasaran kontemporer dapat membantu pemasar untuk menjangkau konsumen dengan cara yang unik dan efektif.

Misalkan, word-of-mouth yang dapat digunakan dalam strategi buzz marketing, viral marketing, dan stealth marketing.

Terdapat pula strategi pemasaran kontemporer yang dirancang sendiri oleh konsumen.

Juga, strategi pemasaran kontemporer berupa athlete and celebrity endorsement.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai strategi pemasaran kontemporer apa saja yang dapat digunakan untuk menjangkau konsumen.

Terima kasih sudah mampir di blog Distribusi Pemasaran dotcom, semoga artikel singkat ini bermanfaat.

Salam sukses, sehat, dan bahagia.

Picture: Freepik, Instagram

1 thought on “Strategi Pemasaran Kontemporer dalam Menjangkau Konsumen”

  1. Halo kak, mau nanya nih, kalau begitu apa ya bedanya product pushers dengan endorsers??
    Semoga terjawab.

Comments are closed.