Distribution Center – Fungsi, Kelebihan, dan Kekurangannya

Agus Octa

Distribution Center

Definisi umum distribution center adalah tempat khusus berupa gudang yang menyimpan barang atau produk yang akan didistribusikan ke pengecer, grosir atau dalam beberapa kasus langsung ke pemakai akhir.

Jadi pusat distribusi adalah sebuah tempat dalam berbagai bentuk yang dijadikan untuk penyimpanan dan sumber pemenuhan kebutuhan barang dari sekelompok pedagang dalam suatu kawasan agar harga jual produk lebih kompetitif.

Sedangkan dalam sistem logistik distribution center atau pusat distribusi adalah bagian dari sistem jaringan yang digunakan sebagai penyangga persediaan (buffer stock) dari sebuah jaringan distribusi yang lebih besar (sistem logistik tersebut).

Jadi beberapa perusahaan mendirikan distribution center adalah untuk menerima produk, menyimpan sementara produk tersebut untuk dilakukan pemecahan volume serta menyalurkan kembali ke jaringan dibawahnya yang umumnya berbentuk pengecer (retailer) atau penguna akhir (enduser).

Dari sini tampak jelas sebuah distribution center memiliki fungsi konsolidasi (consolidation terminal), pemecah volume atau curah (break bulk operation), pencampuran dan pengkombinasian produk (mixing), penyimpanan sementara (in-transit) atau bahkan untuk menerima dan menyalurkan kembali produk (cross dock operation) sebelum akhirnya di distribusikan kembali (redistribution) ke jaringan berikutnya.

Pusat distribusi dianggap sebagai fondasi untuk jaringan pasokan karena satu lokasi diperbolehkan memiliki stok banyak produk dalam jumlah besar.

Di beberapa organisasi, fasilitas tunggal digunakan untuk beroperasi baik secara langsung ke pelanggan maupun ke sistem distribusi.

Tujuan utama dari pusat distribusi adalah untuk memasok ke beberapa pengecer di sekitar lokasi pusat distribusi.

Dalam artikel singkat ini kita akan membahas mengenai Fungsi Dsitribution Center, beserta Kelebihan dan Kekurangannya.

Fungsi Pusat Distribusi (Distribution Center) dalam Rantai Pasokan (Supply Chain)

Dalam konsep manajemen rantai pasok (supply chain management – SCM), sistem pengelolaan yang memastikan proses rantai pasok (supply chain) bisa berjalan dengan baik dan lancar serta sesuai dengan kebutuhan, efektif dan efisien menjadi prioritas utama.

Salah satu elemen yang memiliki peran vital dalam manajemen rantai pasokan (supply chain management) adalah pusat distribusi dan bagaimana mengelola distribution center tersebut.

Jadi peran pusat distribusi (distribution center) sangat penting dalam menjaga rantai pasokan yang tepat, efektif dan efisien.

Pusat Distribusi
Distribution Center Danone

Berikut ini adalah fungsi pusat distribusi dalam rantai pasokan (supply chain) :

Aliran Barang yang lebih Lancar dan lebih Tepat

Penekanan utama dari distribution center bukan pada penyimpanan barang tetapi lebih kepada aliran barang yang lancar dan tepat.

  • Pusat Distribusi memastikan bahwa barang-barang yang bergerak lambat (slow moving) dihilangkan atau dieliminasi.
  • Jadi opsinya adalah barang dikonsumsi sesuai standar atau dikembalikan ke supplier / principal untuk mengurangi persediaan.

Meningkatkan skala ekonomi.

Skala ekonomi (reduction of cost) yang lebih baik untuk klien atau jaringan berikutnya akan dicapai dengan menggunakan konsep distribution center atau aktivitas pergudangan terpusat, baik mandiri maupun dengan outsourching system.

Kebutuhan Gudang Menurun

Semakin banyak distribution center, kebutuhan jumlah gudang akan semakin sedikit.

Pusat distribusi adalah untuk penyimpanan sementara barang dan produk, dengan menggunakan beberapa konsep yang mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi gudang tradisional (kecepatan perputaran barang cukup tinggi).

Sebagai Pemecah Volume Barang

Distribution center bertindak sebagai terminal pemecah volume barang curah.

Pada pusat distribusi seringkali dilakukan aktivitas untuk memecah curah agar dapat diangkut lebih lanjut sesuai kebutuhan klien / pelanggan / jaringan berikutnya.

Curah (bulk) yang lebih besar yang masuk dipecah menjadi curah (bulk) yang lebih kecil yang kemudian diangkut ke pengiriman masing-masing.

Fungsi In-Transit

Pusat distribusi seringkali juga menjalankan fungsi in-transit mixing (perakitan, pencampuran atau pengkombinasian barang atau produk).

Demikian pula curah (bulk) yang lebih kecil, dalam beberapa kasus, begitu sampai di pusat distribusi akan dirakit, dicampur atau dikombinasikan menjadi curah (bulk) yang lebih besar yang disesuaikan kebutuhan untuk kemudian diteruskan ke jaringan berikutnya (retailer, enduser dll.).

Fungsi cross docking operation

Distribution Center juga bertindak sebagai simpul untuk operasi inter-dock atau intra-dock.

Docking adalah pemuatan barang untuk diangkut di dalam distribution center atau diangkut di luar distribution center, dimana produk diterima dan dikelompokan untuk kemudian segera diangkut lagi bersama produk yang lain ke beberapa tujuan.

Proses penerimaan dan pengiriman kembali dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, sehingga tidak terjadi proses penyimpanan barang.

Sebagai tempat perakitan (assembly atau light manufacturer).

Distribution Center juga dapat digunakan sebagai fasilitas perakitan, dimana perakitan produk primer atau produk sekunder dilakukan sebelum pengiriman.

Biasnya untuk produk-produk tertentu seperti, sepeda sebelum diangkut dapat dirakit dulu dan kemudian didistribusikan.

Gudang sementara untuk barang rusak atau reject

Distribution Center juga bertindak sebagai depot untuk pengembalian barang yang dibatalkan atau rusak.

Produk yang dibatalkan pengembaliannya dibawa terlebih dahulu ke pusat distribusi dan kemudian diangkut ke gudang yang tepat atau fasilitas manufaktur (produsen).

Contohnya di Amazon, barang yang dikembalikan dari konsumen, karena rusak akan ditampung sementara di pusat distribusi Amazon untuk kemudian dikirim balik ke produsen.

Kelebihan (Manfaat) Pusat Distribusi (Distribution Center)

distribution center

Beberapa perusahaan memilih menerapkan sistem Distribution Center, karena melihat beberapa kelebihan atau manfaat dari konsep ini bagi organisasi maupun pelanggan mereka.

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan benefit yang bisa didapatkan DC:

#1 : Distribution Center membuat Pelanggan (customer) Lebih Nyaman

Dengan adanya distribution center akan memberikan dampak yang sangat significant bagi para pelanggan mereka, seperti :

  • Customer bisa mendapatkan barang mereka dengan lebih mudah, ada kepastian mengenai jenis jumlah dan kapan barang tersebut bisa mereka terima.
  • Pelanggan bisa membuat perencanaan dengan lebih tepat, karena forecast accuracy mereka akan tinggi.
  • Produsen (principal) bisa menjangkau melayani konsumen mereka dengan lebih baik, dimanapun mereka berada dalam waktu yang tepat.

Mengelola begitu banyak konsumen (consumer), pelanggan (customer) dan konsumen akhir (enduser) akan menambah keragaman operasinal perusahaan, tidak semua perusahaan mampu melakukan hal ini dengan baik.

Dengan memiliki distribution center (DC) akan membuat customer, consumer dan end user jauh lebih mudah untuk dikelola (di-manage), karena perusahaan hanya akan bersentuhan secara langsung dengan distribution center saja (untuk beberapa aspek utama).

#2 : Kecepatan dan Ketepatan Pengiriman Barang ke Pelanggan

Principal atau produsen harus memproduksi dan mengirim barang mereka dalam kuantitas yang cukup besar, hal ini untuk mencapai skala ekonomi atau pemenuhan kapasitas produksi mereka.

Barang yang dihasilkan harus segera dikirim ke para pelanggan, konsumen umum atau pemakai akhir, dimana kebutuhan mereka beragam.

Beragam dalam hal waktu, artinya tidak semua pelangan, konsumen dan end user membutuhkan dalam waktu yang bersamaan.

Beragam dalam jumlah atau kuantitas, untuk setiap jenis barang, dimana kebutuhan mereka jauh lebih sedikit dibanding jumlah barang yang bisa dikirim produsen.

Di sini fungsi distribution center berperan aktif, dimana pusat distribusi akan menerima barang dari produsen dalam jumlah yang besar tersebut.

Barang akan dipecah-pecah dalam satuan yang lebih kecil, sehingga bisa memenuhi atau sesuai kebutuhan pelanggan, konsumen atau pemakai akhir.

Barang akan dikirm dalam jumlah dan waktu yang tepat sesuai kebutuhan mereka (customer).

#3 : Distribution Center, Biaya Operasional yang Lebih Rendah

Principal atau produsen akan mengalami banyak kesulitan untuk bisa mengirim sendiri produk mereka ke pelanggan mereka.

Karena pelanggan (customer, consumer dan end user) memiliki kebutuhan yang beragam yang relatif lebih kecil serta dalam waktu yang tidak bersamaan.

Jika produsen atau principal memaksa untuk mengirim sendiri produk mereka, hal ini akan menimbulkan biaya yang sangat besar, mengingat kuantitas yang relatif kecil dan frekuensi yang sangat tinggi tersebut.

Distribution center memiliki kemampuan untuk mendapatkan barang dari sekian produsen dalam jumlah yang relatif besar.

Selain itu mereka juga mampu melakukan break bulk volume produk menjadi satuan yang lebih kecil, dan menyatukan dengan produk yang lain (mixing) sesuai kebutuhan pelanggan atau konsumen.

Dan pusat distribusi akan menyalurkan produk tersebut (produk dari beberapa supplier) ke pelanggan sesuai kebutuhan dan pada waktu yang tepat.

Dengan menggunakan konsep distribution center, maka produsen atau principal akan bisa menghemat biaya dalam jumlah yang sangat besar.

Cost saving mereka dapatkan dari segi kuantitas pengiriman serta waktu pengiriman yang jauh lebih efisien jika menggunakan pusat distribusi.

#4 : Ritel atau Pengecer Bisa Mendapatkan Barang dalam Jumlah yang Sesuai

Jika harus membeli seluruh barang sesuai kapasitas produksi perusahaan akan terlalu mahal serta sangat rumit bagi pengecer.

Dengan distribution center, pengecer bisa mendapatkanbarang dalam satuan yang lebih kecil sesuai kemampuan jual mereka ke konsumen akhir.

Hal yang sama juga berlaku untuk segmen pelanggan yang lain seperti grosir ataupun pemakai akhir (end user), mereka bisa mendapatkan barang yang disesuaikan kebutuhan mereka, kapanpun itu.

#5 : Distribution Center meningkatkan Dukungan Keuangan

Salah satu kelebihan dari distribution center adalah kemampuannya untuk memecah barang dari satuan besar ke satuan kecil (bahkan satuan terkecil) dalam waktu yang singkat.

Barang dalam satuan kecil dan terkecil sangat menguntungkan retailer kecil dan reseller kecil, mereka bisa menjangkau konsumen yang membutuhkan barang dalam ketengan tersebut.

Selain itu, kecepatan pencampuran produk (in-transit mixing) tersebut juga membuat beberapa jenis produk yang memiliki masa edar / masa jual pendek bisa tertangani dengan baik.

Akibatnya perputaran barang menjadi lebih cepat, yang tentu berimbas pada dukungan keuangan bagi retailer, reseller, distribution center dan akhirnya ke main-dist atau principal (producer).

#6 : Data dan Informasi Berharga

Beberapa perusahaan menerapkan distribution center yang terintegrasi dengan retailer dalam satu organisasi perusahaan.

Akibatnya bisa ditebak, arus informasi akan bergerak dengan sangat cepat dalam sistem tersebut, termasuk informasi mengenai pasar, konsumen dan pelanggan mereka.

Informasi tersebut dikumpulkan di level pengecer, bagian yang bersentuhan langsung dengan konsumen atau end user.

Semua data atau profil mereka bisa didapatkan, termasuk jenis barang yang mereka konsumsi serta pola belanja mereka.

Semua data informasi ini sangat berharga bagi principal dan producer untuk meningkatkan kualitas produk, kualitas pelayanan dan menyediakan berbagai barang sesuai kebutuhan dalam berbagai ukuran dan media / packaging.

Data dan informasi ini akan relatif lebih sulit untuk didapatkan principal atau producer jika menggunakan sistem distribusi klasik, apalagi jika distributor tersebut tidak memiliki dukungan sistem yang mumpuni.

Kerugian dari Penggunaan Distribution Center

Beberapa perusahaan akan menagalami kerugian saat menerpakan distribution center atau mengguankan jasa pusat distribusi ini, diantaranya adalah :

#1 : Kehilangan Kendali Komunikasi

Beberapa perusahaan akan kehilangan kendali atas komunikasi mereka ke para pelanggan atau konsumen dan pemakai akhir.

Hal ini terjadi di perusahaan yang tidak memiliki marketing team yang cukup, yang mampu menjangkau konsumen dan konsumen akhir selain saluran distribusi yang mereka gunakan.

#2 : Kehilangan pendapatan

Untuk beberapa kasus, produsen atau principal akan kehilangan sebagian margin mereka, yang berarti akan menurunkan pendapatan atau profit mereka.

Sebagain margin perusahaan harus dibagi dengan pihak distribution center yang memiliki jaringan untuk menyebarkan produk mereka.

Belum lagi ditambah berbagai program promosi yang setengahnya wajib untuk mereka ikuti agar produk mereka diperhatikan oleh pihak distribution center, yang prosentasenya kadang cukup besar.

Baca juga artiker berikut ini :

Retailing, Definisi, Jenis dan Bentuk Outlet Ritel atau Pengecer

Kenali Lebih Dekat, Saluran Distribusi Pemasaran Anda

Logistik, Pengertian, Definisi, Tujuan dan Fungsinya dalam Distribusi

Demikian pembahasan singkat kita mengenai Distribution Center – DC – atau Pusat Distribusi yang akhir-akhir ini banyak digunakan oleh retailer atau producer untuk mendistribusikan produk mereka ke konsumen, pelanggan atau pemakai akhir mereka.

Ada banyak benefit yang bisa didapatkan dengan pusat distribusi ini, karena DC ini memiliki fungsi utama untuk melakukan in-transit mixing dan atau cross docking operation, selain fungsi konsolidasi / dekonsolidai barang.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog Distribusi Pemasaran dotcom, semoga Anda mendapatkan manfaat.

Salam sukses, sehat dan bahagia

Pict : Dollar General

Artikel ini pertamakali di terbitkan pada 6 September 2021, 5:28 am, by Agus Octa

2 thoughts on “Distribution Center – Fungsi, Kelebihan, dan Kekurangannya”

  1. Aq kira DC itu sama dengan gudang biasa, tapi terpusat, ternyata ada banyak fungsi dari dc ini.
    Makasih min

Comments are closed.